Sudah 3 hari Alvin terkurung di kamarnya, selama itu juga dia memikirkan lagi hal apa yang akan dilakukannya supaya hatinya tidak terluka lagi.
Alvin menghela nafasnya berat dan menatap keluar dari kaca balkon kamarnya itu.
Sebenarnya dia bisa saja kabur, tapi setelah dia pikirkan lagi pasti Adrian akan ngamuk dan membawanya lagi, apalagi Alvin tidak bisa pergi jauh dari kota itu karena terhalang biaya. Pasti mudah saja mereka menemukan Alvin dan Alvin tidak mau hidup dalam pelarian, kali ini dia akan berusaha menghadapinya pikirnya.
"Tuan muda anda di panggil ke bawah" ucap seorang bodyguard ramah dan dibalas deheman oleh Alvin.
"Siap-siapkan hati lo Alvin, lo sudah optimis mau menghadapinya jadi jangan lemah" batin Alvin menyemangati dirinya sendiri kemudian berjalan kebawah menuju ruang makan tempat semua keluarganya sudah berkumpul.
Tanpa basa basi Alvin langsung duduk dan menatap datar orang-orang yang ada di situ.
"Sekarang makan" ucap Adrian
Merekapun memulai acara makannya dengan lahap berbeda dengan Alvin yang ogah-ogahan melihat menu yang ada di atas meja itu.
"Alvin makan" ucap Aslan melihat Alvin yang hanya memainkan nasinya.
Bukannya makan Alvin langsung berdiri dan melangkah ke dapur menghiraukan tatapan tajam mereka.
Bukan karena milih-milih makanan ya, makanan yang ada disana semua olahan seafood dan Alvin itu alergi sama makanan seafood, keluarganya mana tau tentang itu toh selama ini mereka tidak pernah pedulikan apapun tentang Alvin.
"Bik tolong buatin Alvin nasi goreng ya dan tambah ayamnya juga" ucap Alvin tersenyum ramah kepada maid itu.
"Baik tuan muda"
Alvin duduk lagi di meja makan itu dan memainkan kukunya karena nggak mau melihat setan-setan yang ada di dekatnya yang sialnya adalah keluarganya sendiri.
"Abang kenapa nggak makan, ini enak loh" ucap Ana tapi dihiraukan oleh Alvin
Melihat raut wajah Ana yang berubah sedih, Adit langsung menatap tajam Alvin yang masih terlihat cuek itu.
"Ini tuan muda" ucap maid itu memberikan nasi goreng pada Alvin
"Terima kasih bik"
Alvin langsung memakan nasi gorengnya namun baru beberapa suap lagi-lagi Ana mengganggunya.
"Kayaknya enak bang, Ana mau dong"
Alvin menatap Ana dengan tatapan tidak suka kemudian menghela nafasnya pelan.
"Tuh ada maid, suruh mereka bikinin lah jangan ganggu gue makan" ketus Alvin
"Tapi Ana mau yang punya abang dan Ana sudah lapar banget, boleh ya bang" ucap Ana dengan mata puppy eyesnya membuat mereka terkekeh gemes berbeda dengan Alvin memutar matanya malas.
"Nggak" ketus Alvin
"Ck lo pelit banget sih, lagian di sini ada makanan malah minta buatin yang lain" sinis Adit tapi dihiraukan Alvin yang terus memakan makananya, membuat Adit mengepalkan tangannya emosi karena di cuekin.
"Kalau ada yang bicara sama lo itu dijawab, punya mulut tapi nggak di pake" sinis Adit
"Dari pada lo punya otak tapi nggak di pake" jawab Alvin tak kalah sinis
"Dan gue lagi makan, nggak boleh ngomong kalau lagi makan gitu aja nggak tau lo atau perlu gue ajarin" lanjut Alvin menatap Adit dengan tatapan mengejek itu semakin membuat Adit emosi.
"Anjing" umpat Adit dan langsung mendapat tatapan tajam dari Aslan dan Adrian.
"Ulangi" ucap Aslan menatap Adit datar, setelah tersadarpun Adit langsung menutup mulutnya dan sedikit menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Keano (End)
Teen Fiction(Entah kenapa tiba-tiba Partnya tidak berurutan, kalau mau baca urutin sendiri aja ya, aku juga bingung gimana memperbaikinya).. Alvin merupakan seorang cowok yang hidup dengan tujuan mencari perhatian keluarganya, Karena kejadian di masa lalu membu...