Part:10

16.4K 1.7K 76
                                    

"AAAAA" teriak Alvin dan langsung terduduk mengingat mimpinya tadi atau ingatan masa lalunya? tak berselang lama air matanya menetes tanpa seizinnya.

"Adek" panggil Adit panik mendengar Alvin berteriak dan menangis.

Alvin yang melihat Adit ingin mendekati dan menyentuhnya langsung menghindarinya, membuat Adit bingung dengan tingkah adeknya itu.

"Hiks jangan mendekat hiks" isak Alvin menghindari Adit

"Adek kok menghindari abang, abang salah apa sama adek?" Tanya Adit bingung, tapi bukannya menjawab Alvin hanya menangis tanpa menatap Adit.

"Adek" panggil Adit melembut

"Hiks nggak mau"

"Adek kenapa, ada yamg sakit?

"Pergi" bentak Alvin dan rebahan memeluk gulingnya membuat Adit menatapnya tidak percaya.

"Kenapa?" Tanya Adrian dengan raut wajah panik ketika mendapat kabar kalau bungsunya sudah bangun, begitu juga Aslan dan Aska yang berada di belakang Adrian.

"Nggak tau dad" bingung Adit

Adrian mendekati Alvin dan mengelus rambut Alvin yang masih menangis sesugukan.

"Baby kenapa hmm" tanya Adrian lembut

"I-ino mau sendirian dad hiks"

"Baby ingat sesuatu?" Tanya Adrian, Alvin hanya diam dan semakin memelum erat gulingnya.

Adrian menghela nafasnya pelan dan menatap anak-anaknya.

"Ayo keluar dulu, biarkan Alvin sendirian" perintah Adrian

"Tapi dad..."

"Keluar Adit" perintah Adrian mutlak. Adit hanya pasrah dan melihat Alvin yang sepertinya enggan melihat ke arahnya, apa adeknya itu marah padanya? Tapi kenapa? Pikir Adit.

"Daddy keluar ya, kalau kamu butuh sesuatu, Sam ada di luar" ucap Adrian dan mencium pipi Alvin.

"Hmm"

Setelah Adrian dan abang-abangnya keluar dari kamarnya, Alvin mengambil selimutnya dan menutupi seluruh tubuhnya karena dia tau daddy dan abang-abangnya pasti memantaunya dari CCTV dari kamarnya itu.

"Kean"

"Gue tau lo pasti bingung kan?" Ucap Kean

"Iyaa, itu tadi maksud mimpi gue itu apa?"

"Kenapa gue merasa benar-benar pernah mengalami itu Kean" ujar Alvin menghapus air matanya

Kean hanya diam membuat Alvin semakin terisak.

"Hiks Kean, gue tau lo pasti tau sesuatu tentang mimpi gue itu kan hiks"

"Kenapa mereka bunuh gue hiks, salah gue apa hiks"

"Ayo ceritakan sama gue Kean"

Kean masih saja diam, dia takut kalau dia menceritakannya Alvin akan tertekan dan tidak siap menerima masa lalunya itu.

"Kean jawab"

"Lo tenang dulu Alvin, itu cuma mimpi lo" Alibi Kean

"Nggak, lo jangan bohongi gue"

"Jawab jujur Kean"

"Terus kalau gue ceritain lo mau apa? Mau balas mereka?"

"Jadi benaran?"

"Gue nggak bilang benar Al, gue cuma nanya, kenapa lo segitunya sih pengen tau masa lalu lo"

"Lebih baik lo lupakan saja jangan coba mengingatnya lagi"

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang