Part:12

31.4K 3.2K 136
                                    

Kean sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia menatap penampilannya di cermin kemudian tersenyum tipis.

"Lo pokoknya jangan macam-macam sama tubuh gue" ucap Alvin

"Ck lo tenang aja kenapa sih, dan katanya lo mau istirahat"

"Gue nggak tenang lah gue akan awasi lo dulu"

"Hmm terserah lo aja deh" jengah Kean dan berjalan keluar dari kamar itu untuk menuju meja makan.

"Pokoknya lo jangan emosi, santai aja seperti gue biasa jangan sampai orang tau perbedaannya" ucap Alvin lagi dan hanya dibalas deheman oleh Kean.

Kean duduk di salah satu kursi dan langsung mengambil dan memakan makanann tanpa menghiraukan orang-orang yang menatapnya.

"Ck nggak punya sopan santun banget sih, belum juga daddy ngambil makanannya" sinis Adit tapi nggak ada tanggapan dari Kean yang terus melanjutkan makanannya.

"Alvin" bentak Adrian tapi tetap saja dihiraukan oleh Kean.

Semua yang ada disana menatap tajam Alvin yang terlihat tidak peduli itu, kecuali Aska yang terlihat was-was takut Alvin kena amukan oleh daddynya.

"Mau gue congkel mata kalian" ucap Kean menatap mereka tanpa ekspresi.

"Kamu semakin membangkang ya anak sialan" ucap Adrian menatap Alvin tajam.

"Menurut lo, kenapa gue sampai seperti ini?"

"Kenapa lagi kalau itu juga salah satu trik supaya kita liat kearah lo" sinis Adit dan Keanpun langsung menatap Adit tajam

"Sabar Kean" ucap Alvin menenangkan Kean yang sudah terpancing emosi.

Kean menghela nafasnya berat, kemudian melanjutkan makanannya. Rasanya dia ingin sekali menghajar mereka semua, tapi Alvin masih saja memantaunya.

"Nah good job"

Adrian juga menghela nafasnya berat, masih pagi dia sudah emosi saja melihat kelakuan Alvin, tapi lagi-lagi dia berpikir itu adalah trik Alvin, dia menatap Alvin yang lahap memakan makanannya dan tanpa sadar ditersenyum tipis. Namun detik berikutnya dia menggelengkan kepalanya dsn menatap anak-anaknya yang lain.

"Makan" ucap Adrian mengambil makanannya begitu juga yang lainnya.

Sedangkan Aska terus menatap Alvin, dia merasa ada sesuatu yang berbeda dari Alvin, tapi entah apa itu. Akhirnya dia mengangkat bahunya acuh dan memakan makanannya.

"Daddy, Ana berangkat bareng daddy ya" ucap Ana

"Tentu" jawab Adrian dan mengelus rambut Ana sambil tersenyum, Ana membalas senyuman itu dan melirik Alvin menunggu reaksinya.

"Sial kenapa dia tampak biasa aja" batinnya, padahal tadi dia menunggu reaksi Alvin karena biasanya Alvin juga akan ikutan meminta untuk pergi bersama Adrian dan pastinya dapat bentakan dan tolakan dari Adrian, jadi Ana suka melihat itu. Tapi apa ini Alvin malah terihat cuek saja.

"Bang Alvin, sekalian aja bareng sama Ana berangkat sekolahnya" ucap Ana memancing Alvin, Kean melihat Ana sekilas dan mengacuhkannya.

"Boleh kan dad" ucap Ana pada Adrian karena tidak mendapat tanggapan dari Alvin.

"Dia bisa berangkat sendiri" ucap Adrian.

"Alvin berangkat bareng Aska" ucap Aska dan semua mata langsung tertuju padanya.

"Abang nggak usah berangkat sama anak sialan ini, nanti kalau abang kecelakan juga kayak mommy gimana, dia itu pembawa sial bang, ingat itu" ucap Adit

"Adit" bentak Aska menatap Adit tajam

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang