Part:2

26.1K 2.5K 99
                                    

"Derita masa lalumu itu terlalu jauh untuk menyentuhmu hari ini, tapi pengulangan kenangan dan rasa sakitnyalah yang bisa melemahkanmu". - Mario Teguh

                        

Setelah seminggu lebih Alvin mendekam di rumah sakit, akhirnya hari ini Alvin pulang ke mansionnya.

"Ayo bang, cepatan" ucap Alvin menarik-narik tangan Aslan menuju mobilnya.

"Semangat banget sih dek" ucap Aska

"Iyaa dong bang, Ino sudah nggak sabar banget"

"Ino udah bosan di rumah sakit terus"

"Ingat ya kata abang, sampai mansion kamu harus banyak istirahat kalau nggak abang bawa lagi ke sini" ancam Aslan.

"Ck bang, abang udah bilang itu beberapa kali loh, Ino akan ingat kok" ucap Alvin malas

"Abang pegang ucapan kamu baby" ucap Aslan mencubit hidung Alvin.

Kemudian mereka masuk kedalam mobil yang dikendarai Aslan. Aska terkekeh pelan ketika melihat wajah antusias adeknya itu, sangat menggemaskan pikirnya.

"Masih jauh nggak bang?"

"Bentar lagi kok" ucap Aska

"Ino nggak sabar sampai mansion, pasti di situ banyak kenangan indahnya ya, Ino jadi berharap setelah itu ingatan Ino kembali lagi" ucap Alvin tersenyum senang, berbeda dengan Aska dan Aslan yang saling tatap menampilkan senyum kecut mereka.

Melihat Alvin yang tersenyum senang dan mendengar perkataan Alvin yang mengira kalau dia memiliki kenangan indah di mansion yang selama ini menjadi tempat yang paling menyakitkan bagi Alvin, membuat Aska dan Aslan tidak tega menceritakan semuanya.

Mereka takut, gimana kalau Alvin nanti kembali lagi menghindari mereka seperti dulu, pikir mereka.

"Mommy cantik nggak bang?" Tanya Alvin tiba-tiba

"He em cantik, mommy mirip sama Ino" jawab Aslan, mendengar itu Alvin menatap kedua abangnya berseri-seri.

"Wahh benaran, syukur deh kalau gitu"

"Kenapa?" Tanya Aska

"Abang sama Daddy keren-keren banget soalnya, beda banget sama Ino, Ino sampai ngira kalau Ino bukan bagian dari kalian, tapi ternyata Ino mirip sama mommy ya hehe" cengir Alvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hmm kita sudah sampai" ucap Aslan keluar dari mobilnya diikutii juga oleh Aska dan Alvin.

"Wahh mansionnya besar banget bang" kagum Alvin menatap binar mansion mewah itu.

"Adek udah tinggal 15 tahun di sini loh" ucap Aska dan mengelus rambut Alvin

"Kan Ino nggak ingat bang hehe"

"Yuk masuk" ucap Aska dan dibalas anggukan semangat oleh Alvin

Mereka masuk ke dalam mansion itu, begitu juga dengan Aslan. Dan lagi-lagi Alvin terpesona melihat bagian dalam mansion itu.

"Daddy" panggil Alvin melihat Adrian duduk di sofa. Saat ingin menghampiri Adrian, tiba-tiba saja kepala Alvin terasa pusing.

"Hy baby kenapa?" Tanya Adrian melihat Alvin kesakitan

"Pembawa sial"

"Anak sialan pergi sana"

"Lo bukan adek gue"

"Mati aja lo sialan"

"Jangan panggil saya daddy, kamu bukan anak saya, sialan"

"Akhh" teriak Alvin kesakitan, ingatan apa barusan, kenapa ini terasa menyakitkan, pikirnya

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang