Part:8

32.2K 3.3K 100
                                    

Alvin duduk di kantin sendirian setelah memesan makanannya tadi, dia memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum istirahat nanti di UKS, karena sebenarnya kondisi badannya masih sedikit lemas.

Alvin menghela nafasnya lelah, ketika lagi-lagi semua pasang mata itu menatapnya.

"Mereka nggak ada kerjaan lain apa, suka banget ngurusin hidup orang" batin Alvin menatap mereka malas.

"Sabar Alvin, nggak usah ladenin, nggak ada gunanya juga lo ladenin malah itu semakin membuat mereka senang" lanjutnya

"Permisi, Ini baksonya" ucap penjual itu ramah

"Terima kasih buk" jawab Alvin tersenyum ramah.

Setelah penjual itu pergi, Alvinpun menatap binar bakso itu dan menambahkan sambal supaya terasa lebih nikmat.

"Alvin" panggil Arya dan duduk di samping Alvin, begitu juga Devan dan Putra duduk didepannya.

Alvin hanya berdehem sebagai jawabannya dan menatap teman-temannya itu.

"Katanya lo mau istirahat di UKS tadi" ujar Putra

"Yaa gue kan harus makan dulu, kalau gue malah tambah sakit karena sakit perut gimana" jawab Alvin menatap Putra malas

"Hehe iya juga ya" cengir Putra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Katanya lo nggak mau sakit perut, tapi itu apa yang lo lakukan" ujar Arya kesal dan mengambil alih mangkok yang berisi bakso dengan kuah yang sangat merah itu.

"Kembalikan bakso gue" protes Alvin tidak terima, bukannya mengembalikannya pada Alvin, Arya malah memberikan pada seseorang yang lewat di sampingnya.

"Buat lo, belum di makan kok" ucap Arya santai, sedangkan Alvin melihat itu menghela nafasnya lelah dan menatap Arya malas.

"Pokoknya lo ganti makanan gue, gue dah lapar" ujarnya pasrah

"Pasti gue ganti kok" ujar Arya dan meletakkan beberapa lembar duit di atas meja.

"Pesan Put"

"Lah kok gue" ucap Putra

"Lah terus siapa lagi, nggak mungkin Devan kan" ujar Arya, Putrapun langsung menatap Devan menatapnya datar.

"Gue aja yang pesan" ucap Alvin

"Nggak biar gue aja, lo istirahat aja di sini" ucap Putra dan mengambil uang di atas meja itu.

"Alvin" panggil Devan yang sedari tadi diam.

"Apa?"

"Lo lagi nggak menghindari kita kan?"

"Gue menghindar kenapa?" Tanya Alvin balik

"Nggak, tapi lo seperti menjaga jarak dari kita"

"Devan benar Al, gue juga merasa begitu" ujar Arya

Alvin menatap mereka dan tersenyum.

"Yahh ketahuan ya hehe" cengir Alvin, membuat Arya dan Devan menatapnya kaget.

"Jadi benaran lo menghindari kita, tapi kenapa?" Uca Arya heboh

"Atau karena omongan orang-orang itu ya" lanjutnya

"Gue sih nggak peduli sama omongan mereka, tapi gue takut kalian malah nggak nyaman dan risih ketika jalan bareng gue, secara gue sekarangkan sudah jadi bahan omongan satu sekolah" ucap Alvin santai

Arya menghela nafasnya pelan dan menatap Alvin intens.

"Kita juga nggak peduli, atau kalau lo mau gue bisa membuat mereka berhenti buat membicarakan lo" ujar Arya.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang