Part:12

13.2K 1.5K 57
                                    

Alvin sampai di mansion keluarga William dan mengklakson motornya berharap gerbang itu di buka.

"Cari siapa den?" Tanya seorang satpam

Alvin membuka helmnya dan tersenyum pada satpam itu.

"Saya temannya Alvaro pak"

"Oh silahkan masuk den, tadi tuan muda Alvaro sudah bilang" ucap Satpam itu tersenyum ramah

"Terima kasih pak"

Setelah gerbang dibuka, Alvin masuk ke area mandion William.

"Sama aja dengan mansion Addison banyak banget penjaganya" gumam Alvin.

Setelah memarkirkan motornya, Alvin masuk ke mansion itu dan disambut ramah oleh seorang maid.

"Lo temannya Alvaro ya?" Tanya Seorang pemuda menghampiri Alvin, Alvin mengangguk kikuk apalagi pemuda itu memperhatikan Alvin intens seperti menyelidiki.

"He em, Alvaronya mana ya kak" ucap Alvin tidak menemukan keberadaan Alvaro.

"Bang Andra biasa aja dong natapnya" ucap Seorang pemuda lagi.

"Oh ya gue Arsen, panggil bang Arsen aja"

"Alvino Keano bang, panggil Alvin aja" jawab Alvin tersenyum.

"Anjir cute banget sih, kok bisa kalian berteman, sama-sama gemesin gini tapi cocok kok" gemes Arsen mengacak-acak rambut Alvin.

"Cocok apaan, nggak usah ngada-ngada deh, mereka sama-sama cowok" ujar pemuda yang Arsen panggil Andra tadi.

"Apasih bang, bukan itu maksud gue"

"Abang ihh yang mikir ke sana, maksud gue cocok jadi teman" jelas Arsen dan menarik tangan Alvin.

"Kita mau kemana bang?" Tanya Alvin

"Alvaro lagi masa hukuman, jadi nggak boleh keluar kamar"

"Jadi sekarang kita ke kamar Alvaro" jelas Arsen dan diangguki oleh Alvin.

Sesampainya di kamar Alvaro, Arsen membuka kunci kamar itu dan setelah terbuka terlihatlah Alvaro yang malah enak-enaknya tidur di ranjangnya

"Ck bocah itu, nyuruh temannga kesini tapi dia malah enak-enaknya tidur"

"Abang bangunin dulu ya" ujar Arsen hendak membangunkan Alvaro tapi di tahan oleh Alvin.

"Nggak usah dibangunin bang, kasihan" ujar Alvin

"Hemm kalau gitu, gimana kalau lo tungguin Alvaro bangun aja"

"Sekalian lo tidur siang juga di samping Alvaro" ujar Arsen mengelus rambut Alvin, entahlah padahal Arsen nggak mudah dekat sama orang lain tapi ketika melihat Alvin dia seperti melihat Alvaro, jadinya seperti dia harus menyayangi Alvin juga.

"Gapapa bang?" Tanya Alvin

"Gapapa, tapi abang kunci pintunya gapapa kan"

"Alvaro itu nakal soalnya, nanti dia malah kabur" jelas Arsen menghela nafasnya lelah

"Hmm yaudah deh bang" ucap Alvin tersenyum

"Lo istirahat, ohh atau lo bisa ganti seragam lo dulu" ujar Arsen mengambil baju Alvaro

"Nggak usah bang, gue bisa pakai ini aja"

"Ganti aja, supaya lebih nyaman" ujar Arsen

"Abang keluar ya" lanjut Arsen keluar dari kamar Alvaro dan tidak lupa menguncinya.

Setelah Arsen keluar, Alvin menatap baju yang diberikan Arsen tadi dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti seragamnya.

Tak butuh waktu lama, Alvin keluar dari kamar mandi dan memperhatikan sekitar.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang