Alvin memarkirkan motornya di parkiran Cafe, dia ingin menemui teman-temannya dan berharap teman-temannya ada di cafe itu, mau menghubungi mereka tapi Alvin tidak memiliki nomor teman-temannya
Yaa sebelum pergi ke cafe itu, Alvin tadi berhenti dulu dan membeli ponsel baru.
"Kak Dea" panggil Alvin melihat Dea ketika masuk ke cafe itu.
"Alvin" ucap Dea kaget melihat keberadaan Alvin disana.
"Kamu kemana aja, kenapa nggak masuk kerja, dikostan juga tidak ada, kamu baik-baik saja kak?" Tanya Dea bertubi-tubi sedangkan Alvin terkekeh pelan mendengar itu.
"Jangan tertawa, kakak khawatir sama kamu" kesal Dea
"Maaf kak"
"Jadi kemana saja kamu selama ini?" Tanya Dea lagi, Alvin menghela nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan Dea.
"Alvin" panggil Dea melihat Alvin yang terlihat enggan menjawab pertanyaannya.
"Hmm Alvin bingung mau jelasinnya gimana kak" ucap Alvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hmm yaudah kalau kamu nggak mau cerita sama kakak yang penting kamu sekarang baik-baik saja" ucap Dea tersenyum pada Alvin, Alvin melihat itu merasa bersalah. Padahal Dea sudah khawatir padanya yang bukan siapa-siapa Dea, tapi dia malah nggak bisa menjelaskannya pada Dea.
Karena Alvin itu tipe orang yang nggak mudah menceritakan masalahnya begitu saja pada orang lain. Kecuali sama Dave tadi bahkan Alvin tadi sempat heran sendiri, mungkin karena dia sudah profesional sehingga membuat dia nyaman, pikir Alvin
"Hmm maaf kak" ucap Alvin menatap Dea
"Gapapa" ucap Dea
"Jadi sekarang kamu mau kerja lagi?" Tanya Dea.
"Ahh iya itu, maaf kak sepertinya Alvin juga nggak bisa kerja lagi"
"Kenapa?" Tanya Dea heran, Alvin tidak menjawab dan hanya tersenyum tipis.
"Ahh baiklah kalau kamu mau berhenti, tapi kalau kamu benar-benar punya masalah, kamu bisa kesini dan cerita sama kakak, jangan dipendam sendiri ya" ucap Dea dan mengelus rambut Alvin.
"Terima kasih kak selama ini kakak sudah baik sama Alvin"
"Sans aja, kamu itu sudah kakak anggap seperti adek sendiri, jadi jangan sungkan-sungkan sama kakak"
"Iya kak dan maaf, padahal kakak sudah khawatir sama Alvin tapi Alvin malah nggak bisa cerita sama kakak"
"Udah gapapa, jangan murung gitu kakak nggak masalah kok"
"Jadi sekarang kamu ada apa kesini?" Tanya Dea mengalihkan topik ketika melihat Alvin yang masih merasa bersalah.
"Hmm Alvin mau ketemu Devan dan yang lainnya kak, Alvin kira mereka di sini" ucap Alvin mengedarkan pandangannya melihat sekeliling kafe itu.
"Devan nggak ada di sini, kakak juga nggak melihatnya dari tadi" ucap Dea kemudian melirik jam di tangannya.
"Mungkin sekarang Devan di area balapan" lanjut Dea
"Ohh iya area balapan, kalau gitu Alvin mau nyusul ke sana dulu ya kak"
"Iya, kamu hati-hati"...
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di sisi lain Adrian sedang berkutat dengan laptopnya di ruang kerjanya, tak berselang lama Aslan masuk dan langsung duduk di kursi yang ada dihapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Keano (End)
Teen Fiction(Entah kenapa tiba-tiba Partnya tidak berurutan, kalau mau baca urutin sendiri aja ya, aku juga bingung gimana memperbaikinya).. Alvin merupakan seorang cowok yang hidup dengan tujuan mencari perhatian keluarganya, Karena kejadian di masa lalu membu...