Aska masuk ke dalam mansionnya dan melihat keluarganya sedang bercanda di ruang keluarga.
"Aska" panggil Aslan saat melihat Aska yang melewati mereka terlihat tidak semangat.
"Apa bang"
"Kamu kenapa, sakit?" Tanya Aslan.
Mendengar kata sakit itupun, Aska langsung mengingat Alvin yang sangat terlihat sangat pucat tadi. Ingin rasanya Aska langsung menarik tangan Alvin dan membawanya ke rumah sakit, tapi itu hanya keinginannya dalam hatinya saja, dia malah hanya diam dan melihat seperti biasa, tanpa ekspresi.
"Nggak Aska capek aja, Aska mau istirahat ke atas dulu" pamitnya dan dibalas anggukan oleh mereka.
Aska menaiki lift dan menuju kamarnya yang berada di lantai 3, saat melewati kamar Alvin diapun berhenti, dia menatap pintu kamar itu dan memutuskan untuk masuk ke dalam.
Untuk pertama kalinya dia memasuki kamar itu selama 9 tahun terakhir. Dia memperhatikan kamar itu, tidak terlalu banyak perabotan hanya ada kasur, meja belajar dan lemari pakaian, berbeda dengan kamar lainnya yang terisi lengkap.
Aska duduk di tepi kasur Alvin dan melihat pigura di nakas, diapun langsung mengambilnya dan tersenyum tipis melihat foto mommynya dan Alvin kecil.
"Mommy" ucapnya dan mengelus foto itu.
"Mommy lagi-lagi Aska hanya diam, lagi-lagi Aska hanya melihatnya tersakiti seperti itu"
"Kenapa, sangat sulit bagi Aska untuk meruntuhkan ego aska, perasaan Aska sesak melihat dia lebih akrab dengan orang lain, perasaan Aska sesak ketika mendengar dari dia sendiri kalau dia tidak punya keluarga, sakit mommy hiks, apa ini yang dia rasakan selama ini hiks"
"Apa yang harus Aska lakukan mommy hiks, Aska bingung hiks"
Aska rebahan di kasur Alvin sambil memeluk pigura itu namun tak berselang lama diapun tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di alam mimpi Aska..
Aska menggeliat dan merasakan elusan di rambutnya.
Dia membuka matanya dan kaget ketika melihat seorang perempuan yang tersenyum kepadanya.
"M-mommy" ucapnya tidak percaya
"Iya ini mommy sayang"
"Mommy hiks, aska kangen sama mommy hiks" tangisnya dan memeluk Widya erat
"Mommy juga kangen sama Aska, jangan nangis dong, udah besar dan cakep gini malah nangis" goda Widya
"Biarin aja, Aska kangen mommy hiks"
Widya tersenyum dan mengelus rambut Aska.
"Abang dan adek kamu apa kabar?"
"Bang Aslan baik mom dia sekarang udah kerja di perusahan daddy, Adit juga sehat dia malah makin nakal suka tawuran dan balapan, daddy dan bang Aslan sampai pusing mengurusnya, oh iya mommy harus tau adek angkat Aska dia cewek mom dia sangat polos dan gemesin" ucap Aska menceritakan keadaan keluarganya pada mommynya.
"Terus?"
"Terus apa lagi mom, aska udah cerita semuanya"
Mendengar itu Widya tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Keano (End)
Teen Fiction(Entah kenapa tiba-tiba Partnya tidak berurutan, kalau mau baca urutin sendiri aja ya, aku juga bingung gimana memperbaikinya).. Alvin merupakan seorang cowok yang hidup dengan tujuan mencari perhatian keluarganya, Karena kejadian di masa lalu membu...