Part:8

16K 1.8K 64
                                    

"Daddy bukan yang ini camilannya, Ino nggak suka yang ini" ucap Alvin melemparkan snack yang dibawa Adrian tadi di kasurnya.

"Terus yang mana baby" ucap Adrian menghela nafasnya lelah karena sudah 3 kali dia harus bolak balik mengambil camilan untuk Alvin tapi Alvin selalu menolaknya.

"Itu loh, kemarin Ino ada beli snack rasa coklat, tolong ambilin daddy" rengek Alvin menatap Adrian dengan mata berkaca-kaca.

"SAM" panggil Adrian

"Ada yang bisa saya bantu tuan" ucap Sam sopan

"Ambilkan camilan yang ada di dapur apapun yang rasanya coklat" perintah Adrian menatap Sam datar.

"Baik tuan"

"Huwaa, Ino nggak mau kalau paman Sam yang ambilin hiks"

"Hiks Ino maunya daddy yang ambilin hiks"

"Daddy capek baby" ucap Adrian berusaha sabar mengelus rambut Alvin

"Hiks nggak mau tau hiks, Daddy harus tanggung jawab hiks udah bikin Ino nggak bisa jalan hiks"

"Biar saya ambilkan ya tuan muda" ucap Sam menatap Alvin yang mata dan hidungnya sudah memerah karena kebanyakan nangis membuat kadar kegemasan Alvin bertambah.

"Hiks nggak mau hiks, Ino maunya daddy hiks"

Adrian menghela nafasnya lelah dan menggendong Alvin. Adrian tau kalau Alvin sedang mengerjainya atau bisa jadi bentuk protes Alvin karena sudah buat dia nggak bisa jalan.

Adrian sebenarnya tidak masalah, dia juga senang kok liat Alvin nangis manja gini, tapi kan tetap aja dia capek harus naik turun menuju lantai satu dari lantai tiga apalagi lift di mansion itu sedang diperbaiki.

"Kita ke bawah aja ya, baby lihat sendiri camilannya" ucap Adrian meletakkan kepala Alvin di ceruk lehernya.

"Hiks tapi Ino mau main game dad hiks"

"Kita pindahin gamenya ke ruang keluarga okay, daddy juga harus kerja" ucap Adrian menimang-nimang Alvin kemudian menatap Sam.

"Pindahkan" perintah Adrian

"Baik tuan" ucap Sam

"Hiks tapi nanti pindahin lagi ya ke kamar Ino"

"Iya, sekarang baby berhenti nangisnya" ucap Adrian dan membawa Alvin ke bawah melalui tangga.

"Iya dad" ujar Alvin

Setelah sampai di ruang keluarga, Adrian mendudukkan Alvin di sofa  kemudian dia juga ikutan duduk disamping Alvin sambil fokus ke laptopnya mengerjakan pekerjaannya.

"Daddy" panggil Alvin

"Kenapa hmm" jawab Adrian menatap Alvin tersenyum

"Bang Aska sama bang Adit mana?"

"Aska pergi ke sekolah, kalau Adit mungkin istirahat di kamarnya"

"Bang Adit belum juga sembuh dad?" Ucap Alvin khawatir karena ini sudah beberapa hari tapi Adit belum juga sembuh.

"Yahh begitulah abang kamu, kalau sudah sakit bisa lama sembuhnya" jawab Adrian dan diangguki oleh Alvin.

"Ino mau ke kamar bang Adit ya dad"

"Nggak jadi main gamenya?"

"Bisa di kamar bang Adit aja nanti, Ino mau temani bang Adit aja deh"

"Baiklah nanti kalau ada apa-apa hubungi daddy ya, pake ponsel Adit dulu"

"Iya dad"

"Sam, bawa Alvin ke kamar Adit" perintah Adrian menatap Sam yang datang membawa game Alvin.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang