Part:21

13.2K 1.2K 13
                                    

Sekarang Alvin atau lebih tepatnya Kean sedang latihan di halaman belakang mansion bersama dengan Aslan. Sedangkan Adrian dan yang lainnya hanya memperhatikan mereka, sekali-kali terkekeh ketika melihat wajah Kean yang serius tapi tetap saja tampak menggemaskan di mata mereka.

"Kamu sudah pahamkan?" Tanya Aslan dan diangguki oleh Kean

"Coba ulangi"

"Panjang bang, malas" ucap Kean malas karena nggak mau berbicara panjang lebar. Oh ya Kean juga sudah memanggil daddy dan abang-abang Alvin dengan sebutan Daddy dan Abang walaupun harus dengan paksaan dan ada drama juga sih.

"Intinya saja Kean" gemes Aslan mengacak-acak rambut Kean.

"Hmm serang titik lemah lawan" jawab Kean singkat, padat dan jelas membuat Aslan mendengus pelan, nggak salah sih tapi nggak sesingkat itu juga kan.

"Haa langsung praktekin aja deh Kean" ucap Aslan menghela nafasnya pelan

"Sekarang kamu coba lawan mereka" lanjut Kean menunjuk lima bodyguard yang sudah siap-siap seperti ingin menyantap Kean, sedangkan Kean hanya menatap mereka malas.

"Kamu siap?" Tanya Aslan dan diangguki oleh Kean

Aslan menghindar dari membiarkan Kean dikelilingi oleh bodyguard itu.

"Maaf ya tuan muda, akan sedikit sakit" ujar salah satu bodyguard menyeringai

"Tuan muda bisa serang kami dulu" ucap yang lainnya

"Kalau kena pukul jangan nangis ya tuan muda"

"Bacot" ucap Kean dingin dan langsung menghajar mereka.

"Jangan ragu, serang saja" ucap Aslan pada bodyguard itu karena mereka tampak ragu untuk menyerang Kean.

Mereka pun akhirnya mengangguk dan langsung menyerang Kean tanpa ragu sedikitpun, Kean langsung menghindari serangan mereka walaupun sangat kesulitan karena mereka menyerang secara bersamaan.

"Akhhh" teriak Kean kesakitan saat bodyguard itu berhasil menendang punggungnya dan menahannya.

Bodyguard itu langsung melepaskan Kean lagi saat Aslan menghampiri mereka dan memberikan minum pada Kean.

"Ingat Kean, badan kamu itu kecil"

"Tidak sebanding dengan lawan kamu yang sudah profesional dan juga memiliki badan 2 kali lipat dari kamu, apalagi kamu sekarang sendirian sedangkan lawan kamu ada lima orang"

"Abang tau kalau kamu itu gesit, tapi kalau kamu terus melawan dan menghindari mereka, kamu akan kewalahan dan akhirnya kehabisan tenaga, mereka bisa mengambil kesempatan untuk melumpuhkan kamu" jelas Aslan sambil mengelus rambut Kean yang sedang meminum minumannya.

"Haa tadi abang bilang serang aja titik lemah mereka, tapi tetap aja gue kalah" ujar Kean mengusap wajahnya kasar.

Aslan tersenyum

"Kamu lihat sekeliling kamu" ujar Aslan dan dibalas deheman oleh Kean

"Kamu bukan berada di atas Ring Kean, tidak ada wasit dan aturan di sini"

"Kamu bisa menggunakan cara apapun buat ngalahin mereka"

"Kamu ngertikan maksud abang" ujar Aslan dan diangguki oleh Kean kemudian dia tersenyum tipis.

"Gue mau coba lagi" ujar Kean tampak bersemangat.

"Yakin, badan kamu sakit nggak?"

"Abang obati dulu ya, besok kita lanjut lagi latihannya" ujar Aslan, mau bagaimanapun dia tetap aja tidak tega dan khawatir.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang