Part:21

35.2K 3.4K 203
                                    

"Mati aja lo jalang" marah Adit hendak memukul Ana lagi tapi langsung di tahan oleh Aska.

"Lo sabar" ucap Aska menatap adeknya itu intens, Adit menghela nafasnya berat dan mengusap wajahnya kasar.

"Lo gapapa kan?" Tanya Adit lagi kepada Alvin

"Gapapa" jawab Alvin ehh bukan tapi Kean menatap Ana tajam dengan wajah datarnya.

Melihat Alvin disakiti tadi, Kean langsung mengambil alih tubuh Alvin secara paksa dan hendak membalas Ana. Tapi Alvin langsung menahannya mengingat sekarang mereka sedang menjadi pusat perhatian. Kean berdecak kesal tapi dia nggak mau nanti imbasnya malah kena Alvin apalagi sekarang mereka ada di tempat umum, dan dia nggak mau Alvin marah padanya. Jadi Kean akan berusaha sabar dulu, ingat dia itu sayang banget sama Alvin.

Kean menatap mereka semua datar dan berjalan mendekati pada Ana.

"You will die bitch" ucap Kean tepat di telinga Ana, entah kenapa Ana merasa takut ketika mendengar itu apalagi Aura yang di keluarkan Alvin sangat mengerikan, mungkin tidak hanya dia saja yang merasakan. Terbukti Aska dan yang lainnya langsung bergedik ngeri mendengar nada dingin itu di tambah senyum smirk Kean.

"Kamu ikut abang" ucap Aska mencekal tangan Alvin.

"Dan kalian tolong bawa cewek itu ke ruang BK" ucap Aska menatap teman-temannya

"Kamu juga Adit" lanjut Aska dan menarik tangan Alvin menuju UKS.

Aska mendudukkan Alvin di brangkar UKS dan mengambil kotak P3K, Sedangkan Kean hanya memperhatikannya.

"Kean" panggil Aska dan duduk di depan adeknya itu

"Ohh lo tau" ucap Kean masih dengan ekspresi datarnya, Aska mengangguk dan mengobati luka yang ada di leher Alvin

"Pasti dari Adrian" lanjut Kean dan menghela nafasnya berat, dia tidak meringis sedikitpun ketika Aska mengobati luka di tubuh Alvin itu.

"Alvin gimana?" Tanya Aska menatap iris mata hitam gelap itu. Bukannya menjawab pertanyaan Aska, Kean malah bertanya balik

"Jadi apa yang akan kalian lakukan sama jalang itu?"

"Nanti juga lo tau waktu pulang sekolah, lo mau ikut?" Mendengar itu tentu saja Kean mengangguk semangat, dia sudah lama menahan dirinya untuk tidak membunuh jalang itu karena selalu di tahan sama Alvin dan sekarang dia ditawarkan kesempatan nggak mungkinkan dia menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Gue nggak sabar" ucap Kean tersenyum smirk dan memejamkan matanya.

"Nanti gue akan bunuh jalang itu Alvin, kali ini lo nggak boleh halangin gue lagi" ucap Kean dan dibalas deheman oleh Alvin

Melihat iris mata Alvin yang sudah berubah lagi, Aska langsung menatap Alvin dengan senyuman.

"Kamu gapapa kan?" Tanya Aska

"Gue gapapa kok" jawab Alvin kemudian berdiri.

"Kamu istirahat di sini aja ya, abang akan urus Adit sama cewek itu dulu" ucap Aska kemudian mengelus rambut Alvin.

Alvin yang mendapat elusan itu hanya menatap Aska tanpa ekspresi kemudian rebahan di brangkar itu.

"Abang keluar dulu ya" ucap Aska hendak melangkah tapi tangannya langsung ditahan oleh Alvin.

"Kenapa, jangan bilang kamu takut sendirian" ejek Aska dan terkekeh pelan

"Ihh bukan, dikira gue masih anak kecil apa" kesal Alvin

"Terus kenapa?"

"Hmm e-elusin rambut gue lagi dong sampai gue tidur" pinta Alvin gugup, mendengar permintaan Alvin itu Aska sedikit terkejut kemudian tersenyum senang.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang