Part:22

25.8K 1.4K 86
                                    

Kean semakin ahli dalam menembak, dan sekarang Kean sedang istirahat di ruang menembak itu sambil meminum minumannya.

"Kamu cepat banget belajarnya Kean, padahal baru 3 kali kita latihan" ujar Aslan ikut duduk di samping Kean dan mengambil alih minuman yang ada di tangan Kean.

"Biasa aja bang" ucap Kean tersenyum tipis.

"Jadi sekarang mau istirahat latihannya atau mau lanjut lagi?"

"Kean mau lanjut bang, tapi kalau cuma nembak botol gitu lagi, bosan" ujar Kean memutar-mutar pistol di tangannya.

"Mau coba sesuatu yang seru"

"Apaan bang" tanya Kean, Aslan hanya tersenyum tipis dan memanggil seserang bodyguard yang berada tidak jauh dari mereka.

"Jeky, kesini"

Bodyguard yang bernama Jeky itupun langsung berlari menghampiri Aslan dan Kean kemudian sedikit menunduk.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda"

"Kamu berdiri di sana" perintah Aslan, Jeky mengangguk dan berdiri tepat arah  yang ditunjuk Aslan tadi.

"Jangan bergerak" perintah Aslan lagi dan meletakkan Apel di atas kepala Jeky.

Kean yang melihat itu tentu saja tersenyum senang dan bersiap-siap di posisinya.

"T-tuan muda, ini apa maksudnya" tanya Jeky gemetaran walaupun dia paham apa maksud Aslan tapi tetap aja dia takut, apalagi Kean baru beberapa kali latihan menembak, kalau dia meleset gimana? Bisa langsung berada di bawah tanah Jeky.

"Kalau kena kamu, asuransi buat keluarga kamu terjamin" ucap Aslan santai dan berdiri di samping Kean.

"T-tuan muda, lebih baik tuan muda Kean latihan seperti biasa dulu"

"Lo ngeremehin gue" ujar Kean datar menatap bodyguard itu tajam

"B-bukan begitu tuan muda, tapi kan..."

"Jangan bergerak, atau peluru ini mengenai kepala lo" ancam Kean dan kembali bersiap dengan posisinya.

"Kamu diam di tempat dan kamu aman"  timpal Aslan, Jeky akhirnya pasrah aja kemudian berdiri tegak di tempatnya walaupun kakinya terus saja gemetaran.

Sedangkan Kean memfokuskan matanya menuju target yang akan dia tempat. Setelah dirasa pas, dia akhirnya menarik pelatuk pistol itu sehingga terdengar bunyi tembakan dalam ruangan itu.

Dor

"Bagus" ucap Aslan tersenyum puas melihat hasil tembakan Kean yang mengenai tepat di tengah-tengah Apel itu.

Sedangkan bodyguard yang tadi sudah pucat pasi dan akhirnya terjatuh karena tidak bisa menahan lemas kakinya lagi.

"Ahh s-selamat" ujar Jeky menghela nafasnya lega

"Kamu boleh pergi, kemudian bersihkan air itu" ujar Aslan menutup hidungnya dan membawa Kean keluar dari ruangan itu.

Sedangkan Bodyguard itu langsung menatap ke bawah dan benar saja ada air yang mengalir dari celananya.

"Daddy kapan pulang bang?" Tanya Kean saat mereka berdua duduk di ruang keluarga.

"Nanti malam"

"Ada masalah ya bang?"

"Yaa begitulah, ada hama yang harus dimusnahkan" ujar Aslan kemudian menatap Kean

"Kamu mau ikut nanti memusnahkan hama itu?" Tawar Aslan dan tentu saja dibalas anggukan semangat oleh Kean.

"Nggak mungkin kan Kean nolak kalau urusan itu" ujar Kean menatap Aslan berbinar, sedangkan Aslan terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.

"Baiklah sekarang kamu makan, belum makan kan dari tadi?"

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang