Sudah dua minggu lamanya Alvin keluar dari mansion kediaman Addison dan dia semakin terbiasa hidup sendirian
Alvin duduk dikasurnya dan melihat tabungannya yang semakin menipis, kemudian dia menghela nafasnya berat.
"Gue harus bisa hemat, mana gajian masih lama lagi" monolognya dengan wajah sendu
"Ayoo Alvin jangan sedih, lo pasti bisa bertahan, setidaknya perasaan lo tidak sakit lagi seperti dulu" ucapnya menyemangati dirinya sendiri kemudian tersenyum cerah.
"Semangat Alvin" monolognya lagi dan diam seperti memikirkan sesuatu.
"Hmm atau gue ikut balapan aja kali ya, gue kan bisa pinjam motor yang lainnya"
"Iya gitu aja, nanti gue tanya sama yang lainnya dulu deh" monolognya lagi kemudian dia berdiri.
Alvin kemudian menyimpan uang tabungannya lagi dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi kerja. Karena sekarang hari sabtu dan libur sekolah, jadi Alvin akan kerja full time hari ini.
Tak membutuhkan waktu yang lama, Alvin keluar dari kamar kostnya dan terkejut ketika melihat keberadaan Adrian yang sedang menatapnya datar.
"Apa?" Tanya Alvin menatap Adrian tak kalah datar juga
"Pulang" ucap Adrian sedikit terkejut ketika melihat tatapan Alvin.
"Nggak mau" ketus Alvin dan mengunci pintu kostannya kemudian melangkah begitu saja.
"Nggak ada penolakan" ucap Adrian menahan tangan Alvin
"Lepasin tangan lo dari gue" ujar Alvin menatap Adrian tajam
"Kamu semakin membangkang ya, sudah cukup usaha kamu kabur selama ini untuk mencari perhatian kami, sekarang kamu pulang karena usaha kamu itu sia-sia"
"Lo pikir gue pergi dari sana untuk cari perhatian kalian haa"
"Terus apa lagi, pura-pura lemah dan kesusahan di luar sini sehingga dengan mudahnya Aska sampai luluh karena kasihan sama kamu"
Alvin menginjak kaki Adrian kuat sehingga terdengar ringisan kecil dari Adrian dan membuat tangan Alvin yang ditahan tadi sedikit melonggar sehingga dengan mudahnya Alvin melepaskan tangannya
"Gue nggak butuh dikasihani brengsek" ucap Alvin menatap tajam Adrian begitu juga Adrian yang sudah mengepalkan tangannya emosi apalagi mendengar kata umpatan tadi.
"Gue nggak pernah berpikiran untuk cari perhatian kalian dengan cara seperti ini, gue keluar karena gue sudah muak dengan semuanya"
"Gue capek, gue sudah nggak tahan berada di sana dan sekarang setelah berada jauh dari kalian gue sadar ternyata gue bisa sendirian karena gue sudah terbiasa sendirian selama ini, dan.." ucap Alvin menjeda ucapannya kemudian menarin nafasnya panjang
"Dan sekarang gue bisa bertemu dengan orang-orang yang peduli dan sayang sama gue, jadi gue nggak perlu perhatian kalian lagi dan jangan pernah bawa gue ke mansion neraka itu lagi, karena gue nggak mau" lanjut Alvin tajam dan meninggalkan Adrian yang mematung mendengar perkataan Alvin tadi.
Adrian menatap Alvin yang sudah menjauh, dia memegang dadanya yang terasa sesak, namun detik berikutnya dia mengepalkan tangannya emosi.
"Kamu kira bisa menolak kemauan saya, anak nakal itu harus dihukum" ucap Adrian yang terus menatap Alvin dengan senyum smirk di wajahnya
.
.
.
.
.
.
.
Jam terus berputar dan sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan pastinya Alvin sudah selesai dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Keano (End)
Fiksi Remaja(Entah kenapa tiba-tiba Partnya tidak berurutan, kalau mau baca urutin sendiri aja ya, aku juga bingung gimana memperbaikinya).. Alvin merupakan seorang cowok yang hidup dengan tujuan mencari perhatian keluarganya, Karena kejadian di masa lalu membu...