Part:9

14.7K 1.7K 22
                                    

Sekarang Aska, Adit dan Alvin sedang terburu-buru berangkat ke sekolah karena mereka hampir telat, bisa-bisanya mereka semua kesiangan.

"Abang cepatan kita udah telat" panik Alvin

"Kalian santai aja napa sih" ucap Aslan jengah melihat adek-adeknya itu

"Nggak akan dihukum juga, kalau ada yang hukum kalian bilang sama abang" lanjut Aslan

"Nggak bisa bang, Aska lupa kalau ada rapat osis"

"Aska berangkat dulu" pamit Aska berjalan terburu-buru

"Aska jangan ngebut" peringat Adrian tapi tidak dijawab oleh Aska yang sudah menghilang dari balik pintu mansion.

"Kalian berdua sarapan dulu" ucap Adrian pada Adit dan Alvin

"Tapi dad kita udah telat" ucap Alvin

"Sarapan dulu" tegas Adrian dan diangguki oleh Adit

"Sarapan dulu dek, adek tenang aja nggak akan dihukum kok" ucap Adit santai

"Benaran bang?" Tanya Alvin memastikan

"Iyaa, nanti adek ikutin abang aja"

"Woke"

Akhirnya mereka sarapan seperti biasa dengan suasana tentram dan nyaman, melupakan waktu yang sudah menunjukkan pukul 07.15, yang berarti pembelajaran sudah di mulai 15 menit yang lalu.

"Yuk bang berangkat" ajak Alvin menarik tangan Adit

"Sabar dek" ucap Adit meminum minumannya

"Ino sini" panggil Adrian dan menyodorkan ponsel baru pada Alvin

"Buat Ino dad?" Tanya Alvin berbinar

"Iya, disana sudah ada nomor daddy dan abang-abang kamu" jelas Adrian dan diangguki oleh Alvin

"Makasih dad" ucap Alvin dan mencium pipi Adrian begitu juga Aslan

"Ino berangkat dulu" pamit Alvin meninggalkan Adit yang masih saja duduk santai.

"Adek tungguin abang" teriak Adit dan menyusul Alvin

"Adit berangkat" pamit Adit

"Kalian hati-hati"

"Adit jagaian adek kamu" ucap Adrian setengah berteriak

"Pasti dad" 

Aslan dan Adrian hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua maknae Addison itu.

"Telpon kepala sekolah Alexander higs School" perintah Adrian dan dibalas anggukan oleh Aslan yang mengerti maksud daddynya itu.

Kita beralih pada Adit dan Alvin yang bukannya sudah berangkat ke sekolah tapi mereka malah sedang berdebat di garasi motor.

"Adek berangkat sama abang" ucap Adit

"Nggak mau, abang minggir nggak atau Ino tabrak"

"Nggak, adek turun dulu dari motornya"

"Berangkat sama abang" putus Adit dan mengambil kunci motor Alvin

"Abang" rengek Alvin tapi dihiraukan oleh Adit yang berjalan menuju motornya.

"Ayo naik atau nggak usah sekolah" ucap Adit sudah berada di samping Alvin yang menatapnya kesal.

"Abang menyebalkan" kesal Alvin tapi tetap naik ke motor Adit, Adit mengangkat bahunya acuh dan melajukan motornya membelah jalanan jakarta yang padat itu.

Setelah setengah jam menempuh perjalanan ke sekolah, Adit memarkirkan motornya di parkiran sekolah.

"Wow bang, kok bisa satpamnya tanpa berkata apapun bukain gerbangnya untuk kita, padahal kita udah telat banget loh" takjub Alvin

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang