36

208 22 0
                                    

"Nih."

Aruna tersentak kala sebuah plastik berada tepat di depan wajahnya. Tak langsung menyambut plastik itu, Aruna lebih memilih menoleh pada orang yang membawakannya.

Kelas olahraga baru saja berakhir lima menit yang lalu dan Aruna kini sedang duduk di tribun lapangan. Cuaca hari ini cukup cerah sehingga ia bisa beristirahat di tribun yang ia duduki sekarang.

Saat Aruna mendongak ke atas ia langsung disuguhi dengan senyuman Langit. Aruna sempat terdiam lalu menaikkan sebelah alisnya bertanya-tanya.

"Buat lo," kata Langit sambil menyondorkan kembali plastik di tangannya berharap segera disambut.

"Apaan nih?"

Dengan rasa penasaran Aruna segera mengambil kantong plastik tersebut. Kening Aruna berkerut kala isi dari kantong plastik tersebut adalah beberapa kotak susu rasa coklat dan stroberi. Mungkin jika di hitung ada sekitar delapan kotak susu di dalam sana. Ada empat rasa coklat dan empat stroberi.

Langit mengulum senyum, "Tadi gue sempet ke kantin buat beli air minum, terus gue liat ada susu coklat sama stroberi. Katanya Anna lo suka susu coklat sama stroberi, jadi sekalian aja gue beliin."

"Kok banyak banget sih?"

"Ya kenapa? Emang gak boleh?"

"Tapi ini banyak banget tauu, ini seriusan semua buat gue?"

"Bawel dah, orang udah di kasih juga."

"Dih? Gak ada yang nyuruh lo ngasih gue kali."

"Ya udah sih, ambil aja."

Sudut bibir Aruna mengembang, "Makasih ya Lang."

"Gitu doang?"

Aruna tetap mempertahankan senyumannya seraya menghela napas, ingin sekali rasanya Aruna menguliti laki-laki di sampingnya ini.

"Dari awal emang perasaan gue gak enak sih, pasti lo ada maunya kan?"

Gantian kini Langit yang tersenyum, jari telunjuknya kini mengarah tepat dipipinya, "Ciummm."

Aruna membelalakkan matanya terkejut, "IDIHHHHHHHHHHH NAJIS!"

Gelak tawa Langit pecah detik itu.

"Sumpah Lang, gak lucu." Karena kesal akhirnya Aruna menyubit lengan Langit. Tidak terlalu kuat sih, tapi cukup membuat Langit memberhentikkan tawanya sejenak.

"Kenapa? Lo mau nyium beneran? Atau gue aja yang nyium pipi lo?" goda Langit yang tak henti-hentinya tersenyum.

"Dih? Dih?!" ujar Aruna dengan memukul bahu Langit.

"WIDIHHHH LANGIT KAYAKNYA LAGI DI MABOK ASMARA NIHHHH," teriak seorang laki-laki dari tribun seberang dengan diikuti gelak tawa teman-temannya yang lain.

Dia teman sekelasnya Langit dan Aruna, sekaligus salah satu anggota tim basket Langit. Namanya Arjuna, biasa dipanggil Juna. Diincer banget sama cewek-cewek sekolah karena pada dasarnya memang Juna sangat tampan. Ada satu hal yang paling identik dengan Juna, yaitu suka gonta-ganti cewek.

"IHIY! ROMANTIS BAT NIH GUE LIAT-LIAT," kini orang disebelah Juna ikut-ikutan berteriak menggoda Langit.

Kalau yang ini namanya Haikal, anaknya bandel parah, tapi pinternya juga ga kalah. Ganteng juga iya. Sebenarnya memang dari dulu Haikal dan Juna inceran cewek-cewek sih. Aruna terkadang bingung, padahal mereka red flag tapi tetap ada saja yang menyukainya. Tapi Aruna juga suka sih, suka sama gantengnya mereka doang, kalau sampai suka beneran alhamdulilah belum, hahaha.

"KAK RUNA JANGAN MAU SAMA BANG LANGITT!" teriak Aji.

Nah Aji ini berbeda satu tahun dari mereka alias adek kelas. Biarpun adek kelas tak sedikit kakak tingkat yang menyukainya. Haduh, pokoknya ni trio gak main-main deh famous nya. Sekarang Langit pun ikut di kenal penghuni sekolah karena ikut masuk geng mereka.

"ADUHHHHH! UDAH JADIAN BELUM SIH INI?? TOLONG KEPASTIANNYA DONGGG!" Haikal kembali berteriak.

Aruna ingin sekali menghilang detik itu juga. Bagaimana tidak? Karena teriakan mereka semua pasang mata jadi melihat ke arah Aruna dan Langit duduk saat ini.

"Berisik," celetuk Aruna pelan menatap sinis tiga manusia yang sedang tersenyum nakal padanya.

Langit tentu saja mendengar hal itu, namun saat dirinya ingin membalas teriakan-teriakan tadi, tiba-tiba saja handphonenya berbunyi.

Anna(belle)

Lang

Sebenernya niat lo ngedeketin Aruna apa sih?

Lah? Emang ga boleh gue deketin Aruna?

Ya gak gimana-gimana sih..

Masalahnya lo gak pernah jawab pertanyaan gue

Hah? Pertanyaan yang mana?

Ck

Yang pas itu gue tanya "Lo sebenernya suka sama Aruna apa nggak sih Lang?"

Ah kepo banget sih

Kalau lo main-main doang mending ga usah deh

Kalau beneran gimana?

Lo macem-macem gue habisin.

Wkwk, kalem neng

Wkwk, kalem neng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aruna | Mark Lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang