Mereka berempat pun ke dapur untuk membuat Pancake, ini ide Laskar.
Dan saat mereka sudah di dapur, Laskar datang dengan baju yang berbeda, agak lama mungkin lagi ngilangin kesaltingan tadi diatas.
"Ayo!!" seru Laskar antusias.
Mereka mulai membuat adonan pancake, smua yang lakuin Rissa, kembar dan Laskar hanya menonton, namun bagian menggoreng pancake si kembar yang buat, jadi sebenernya Laskar disini cuma buat makan doang?? Gak juga kok
Dia juga bikinin milkshake.
"Mau dibantuin??" tawar Rissa, Laskar menggeleng. "Aku bisa sendiri kok" ucap Laskar menolak.
Namun setelah beberapa menit.
"Umm Bub! Bantu hehehehehehhe" panggilnya lalu cengengesan. "Yeuu tadi katanya bisa sendiri" kata Rissa lalu mendorong pelan jidat laskar
Hanya pelan bahkan tidak disebut mendorong, hanya menyentuh. Jadi tak menimbulkan reaksi apapun dari Laskar.
"Kan susahnya baru sekarang" ucap Laskar, Rissa hanya terkekeh dan membantu Laskar menyelesaikannya.
Sudah selesai tinggal dituang ke lima gelas yang sudah di sediakan.
Kembar tiba-tiba ijin ke kamar entah apa alasannya.
Dan menyisakkan Rissa, Laskar saja.
Mereka berdua melanjutkan menggoreng adonan pancake nya.
Tapi saat sedang menggoreng tiba-tiba Rissa memeluk Pinggang ramping milik Laskar, Laskar tentu terkejut dan agak merinding.
"Santai aja, aku cuma mau peluk. Gak ngapa-ngapain kok, buang aja negative thinking kamu" ucap Rissa, pasalnya wajah Laskar sudah terlihat sangat tegang.
"Ahahaha" tawa canggung Laskar.
Tapi lama kelamaan Laskar nyaman dengan pelukan Rissa.
Dan ya, seperti yang kalian pikirkan Ia membiarkan lengan panjang Rissa melingkar di pinggangnya.
"body kamu bagus banget Bae" ucap Rissa tiba-tiba, Laskar yang di puji begitu sangatlah malu, sampai menutupi wajahnya menggunakkan spatula yang panas, hampir saja mengenai wajahnya.
"EKHMM!" deheman keras diberikan oleh Kembar, Rissa reflek melepas pelukannya.
"Eh, gakpapa kita kebetulan batuk. Maaf ya ganggu" ucap Tirsha dan diangguki oleh keduanya.
"Halah, alesan aja. Pasti mau ganggu aku sama Laskar kan? Ini tuh lagi latihan pose buat foto prewed nanti" Ucap Rissa asal.
"Oh woooow prewed??" sindir Tirsha.
"Apasih, ini pancake nya udah jadi" ucap Laskar mengalihkan pembicaraan antara kakaknya, kakaknya yang doyan banget nge goda sama Rissa yang ngasal ngomongnya. Bikin Laksar 2ing apaantuh? Salting + pusing
"Hahahahahah, makasih dedek" ucap Kena lalu mengambil satu piring berisi beberapa lapis pancake.
"Uwoghh enak banget!" ucap Tirsha semangat.
Setelah makan-makan, mereka pun menonton netflix sambil memakan camilan apapun yang tersedia di dalam kulkas.
Karena memang Rissa ini tidak suka dengan ngemil, jadinya dia gak ikut ngemil cuma minum air mineral sama sisa pancake nya tadi yang belum habis.
Setelahnya mereka berlima tertidur, sebenernya hanya kembar dan Laskar saja yang tertidur, Rissa hanya menutup matanya.
"U look so cute when u sleep" gumam Rissa pelan saat mengintip wajah manis Laskar yang sedang tertidur pulas.
Astaga, Rissa pengen buang air kecil. Gimana dong cara mindahin badan jangkung milik Laskar. Jadi posisisnya Laskar tidur di perut Rissa, dan sekarang Rissa kebelet.
Gimana?
Sepelan mungkin Rissa memindahkan kepala milik Laskar, jangan sampai sang empu terbangun karena ulahnya.
Pelan
Pelan...
Sangat pelan...
Benar-benar pelan...
Gagal, Laskar terganggu akan Hal itu.
"Hmmmm... Kenapa??" ucapnya setelah membuka mata
"Maaf bae, aku pengen ke toilet" kata Rissa merasa bersalah karena sudah membangunkan si manis.
"Oh gakpapa, tau toiletnya?" tanya Laskar lalu mengucek matanya.
Rissa hanya menggeleng sebagai jawaban singkat, Laskar mengerti lalu mengarahkan arah toiletnya.
"Aku gak faham, gimana kalau temenin?" ucap Rissa.
"Haduh, kamu ini.." keluh laskar tapi tetap menemani Rissa, ini bukan modus. Karena Rissa memang tidak faham dikarenakan Laskar gak jelas ngejelasinnya.
"Udah tuh" ucap Laskar lalu menunjuk kamar mandinya.
"Tungguin bae" ucap Rissa, padahal dia sering ngapa-ngapain sendiri, tapi kok jadi manja banget kalau sama Laskar, Laskar menjawab dengan anggukan
Lalu saat mereka berdua kembali ketiga kakaknya mengelilingi mereka berdua dengan sangat teliti, sampai-sampai Tesa melotot.
"Kenapa sih kak?!" kesal Laskar karena tingkah ketiga kakaknya.
"Kalian berdua, habis jalan dari arah kamar mandi, dan cuman berdua.. Kalian.. Ngapain?!" Ucap Mirsa menuduh.
"Apaan sih kak?! Rissa cuman mau pipis, tapi dia gak tau letak kamar mandi" jelas Laskar emosi.
"Iya kak, Laskar cuma temenin aku pipis, kenapa otak kalian kotor banget? Perlu aku cuci??" Rissa menjelaskan, Ketiganya mengangguk dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.
"Idih, tadi aja keliatan curiga banget, sekarang santai.. Aneh hoaaamm" sinis Laskar lalu menguap.
"Kamu masih ngantuk ya? Aduh maaf banget aku gak bisa nemenin kamu tidur, aku harus pulang, aku belum izin juga soalnya sama Ibuk" ucap Rissa lalu kembar menoleh bersamaan, karena kaget mendengar kata ibuk.
Laskar lalu menoleh kebelakang, lalu mengisyaratkan untuk diam.
Tatapan nya seperti mengatakan 'udah diem, nanti aku jelasin'
Kembar yang mengerti pun kembali sibuk dengan kegiatan masing².
"Yaudah, hati-hati ya bubub" Ucap Laskar, dan Rissa juga pamit ke kembar.
Setelah sudah agak lama, dipastikan Rissa sudah di perjalanan, Kembar mulai mengerumuni adik kecil nya.
"Loh? Rissa punya mama?" Tanya Mira penasaran sambil mendekat ke Laskar
"Enggak" jawab Laskar, lalu mereka bertiga bersorak secara bersamaan.
"Terus ibuk itu siapa?" tanya mereka kompak "art nya rissa"
"Ohh" mereka bertiga, lalu lanjut beraktivitas.
#end
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...