Ketiga teman Laskar, Ray, Adrion, dan Eron sepakat untuk mengajak Laskar main di tempat biasa mereka nongkrong yaitu Cafe deket sma mereka.
"Las, ntar malem main yuk, ke Cafe deket sekolahan, udah lama gak nongkrong di situ" ajak Adrion.
"Mau aja sih gua" katanya lalu seperti sedang memikirkan sesuatu.
Yang dipikirkan laskar - gua pengen ngajak Rissa, tapi gimana kalau nanti temen-temen mikirnya gua bakal mesra-mesraan sama Rissa di depan mereka.. Tapi kalau gua enggak ngajak Rissa, ntar dia marah.. Tapi Rissa gak kek gitu sih -
"Eh guys-"
"Ajak aja pacar lo" Ucap Ray sebelum Laskar mengatakan sesuatu.
"Tau aja lo" senang Laskar "dengan satu syarat" lanjut Ray lalu menunjukkan jari telunjuk di depan wajah Laskar.
"APAANTUH!!" Teriak Ketiganya bersamaan. "Apa ron?" tanya balik Ray ke Eron.
"Gak boleh mesra-mesraan di depan kita dan malah lebih milih pacaran di banding main sama kita" kata Eron melanjutkan.
"SIAAAP!" ucap Laskar lalu mengarahkan tangannya seperti hormat.
***
"Babe, kamu mau enggak? Ikut aku sama temen-temen nongkrong di cafe" ajak Laskar."Boleh" jawab Rissa singkat lalu memakai helm full face warna hitam nya dan memberikkan Laskar helm juga, namun kali ini helm nya beda
"Babe, helm nya beda??" tanya Laskar kepada Rissa "yang bikin beda tuh warna sama stiker nya, Baca deh"
"Rissa garis tengah, lanjutannya mana babe?" setelah bertanya begitu Rissa membalikkan badannya jadi membelakangi Laskar.
Laskar melirik ke arah helm sang kekasih. Ternyata lanjutannya di situ.
"Garis miring laskar" Laskar Membaca.
Jadi stiker helm laskar ; Rissa -
Stiker helm Rissa ; - Laskar
Jadi kalau di gabung ; Rissa - Laskar."You are sweet babe" puji Laskar lalu mulai memakai Helm nya.
Rissa hanya tersenyum dan menaiki motornya.
"Let's go!" ucap Laskar kesenangan, Ia memang selalu bahagia jika pulang bersama Rissa.
Sudah sampai di rumah laskar, Laskar turun lalu melambai-lambaikan tangan nya di hadapan Rissa.
"Dadah!" pamit Rissa lalu menghidupkan motornya dan pergi dari sana setelah memberi Laskar wink.
"Pacar gua lucu amat" katanya lalu memasuki rumah dengan hati yang berbunga-bunga.
***
Sampai Rumah Rissa langsung mandi dan memasak, Ia sedang ingin memakan spagettie, ia memasak dengan sangat teliti.Ketelitian penting dalam memasak bukan?
"Gerah" ucapnya lalu melepas bajunya, Ia merasa gerah padahal baru saja selesai mandi.
Ia memakai tanktop berwarna hitam sehingga otot lengannya nya terlihat jelas namun samar-samar, dia memasak dengan sangat tenang, sesekali Ia membungkuk dan ughh damn, dia terlihat sangat keren saat ini.
Beberapa menit kemudian handphonenya berbunyi, Ternyata itu adalah panggilan video dari laskar, dia mengangkatnya
"BUB! PAKE BAJUNYA IH!" teriak Laskar setelah melotot panik.
"Kenapa?? What's wrong with my clothes?? It's fine" jawab Rissa.
"Fine gimana, u are so hot- eh maksudnya kamu ini banget... Apa terlalu terbukaa.. Aduh gini loh bub" Laskar kikuk, gugup juga karena habis memuji Rissa.
"Ah.. Pfft" Rissa mengangguk lalu terlihat seperti sedang menahan tawanya.
"Aku gerah" lanjutnya, Laskar mengangguk.
"Bae, temenin aku masak deh" panggilnya lagi "wah, masak apa nih?" tanya Laskar antusias.
"Spagetti, mau aku kirimin?" tawar Rissa, Laskar sebenarnya mau tapi dia sedang makan.
"Aku lagi makan, nih!" ucapnya lalu menunjukkan makanan nya ke kamera, Rissa mengangguk faham lalu menaruh kameranya menghadap ke dia yang sedang memasak.
"Damn" umpat Laskar tak sadar.
"What's wrong?" tanya Rissa lagi, pasalnya Rissa terlihat keren dan sangat menarik, Laskar jadi ingin memeluk tubuh kekar sang dominant deh..
"Eh? Aku ngomong apa barusan?" bukannya menjawab, Laskar malah balik bertanya, dia juga tidak mengingat dia bicara apa tadi.
"U say damn" jawab Rissa lalu memindahkan Spagetti dari pan ke piring.
"Iya kah?" kata Laskar.
"Kamu terlalu suka liat badan aku kali" goda Rissa, Laskar ngibrit, dia malu.
"Las... Baee!! Kamu kemanaaaa heeeeeey" panggil Rissa mendekatkan wajahnya ke kamera.
"I'm here, tapi tunggu bentar" ucap Laskar, suaranya seperti dekat dengan kamera, kalian tau apa yang sedang di lakukan oleh Laskar? Dia sedang berusaha menghilangkan wajah saltingnya.
"Udah?" tanya Rissa lalu membawa kamera nya ke meja makan "Belom! Bentarr" jawab Laskar dari sebrang sana.
Lalu Ia kembali ke panggilan video nya dengan Rissa, dan malah tambah tersenyum karena sedanf menyaksikkan Rissa memakan Spagettie.
"Senyam-senyum mulu, kamu kenapa?" tanya Rissa.
"Gak" jawab Laskar mencoba judes padahal Ia sedang salting parah.
#end
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...