20- aneh?

495 42 4
                                    

Rissa dan Laskar sudah mendudukki kelas dua SMA, mereka semakin bisa memahami satu sama lain, akhir akhir ini Rissa sangat suka emnggoda Laskar, hanya sekedar menjahili, namun sukses membuat Laskar malu setengah mampus.

Rissa menyukai hujan, Laksar menyukai pelangi, setelah hujan munculah pelangi, hujan begitu sejuk dan damai, kalau pelangi terlihat cerah dan ceria, seperti sumber kebahagiaan, sedangkan hujan seperti menandakan bumi sedang bersedih.

Jadi setelah kesedihan, terbitlah senyuman yang di katakkan; senyuman Laskar Enidio merubah segala kesedihan Marissa Aurorana.

"Sayang, kamu tau gak, apa alasan aku cintaaaa banget sama kamu???" Laskar mendatangi sang kekasih yang sedang beristirahat di tepi lapangan.

"Kenapa??" tanya Rissa lalu mengkibas-kibaskan bajunya.

Dia baru selesai latihan futsal.

"Karenaaa..." Ucapan nya terpotong karena pergerakannya yang sepertinya ingin memeluk Rissa, Rissa dengan cepat menghindar.

"Aku bau"

"Ah gapapa!! Mau peluuuuk!" manjanya.

"Duduk aja di deket aku, aku bau Babe.." Rissa menolak, Laskar pun cemberut.

"Tadi apa? Mau ngomong apa?" tanya Rissa lembut.

"Peluk"

"Bau.."

"Peluk Rissa!!!" tunggu, kenapa Laskar manja banget hari ini?

Tanpa babibu Rissa memeluk sang kekasih dengan erat, tak peduli orang-orang di sekitarnya, apa yang laskar mau darinya, harus bisa terpenuhi.

Kecuali... Kemauan laskar yang menyuruh Marissa pergi. Ngelantur wkwk

"Tadi mau ngomong apa?" Laskar tak menajwab.

"Babe?" lanjutnya.

"Karena... Karena kamu keren" terlanjur salting, gak bisa tuh keluarin kata-kata apapun.

"Aishh.. Kamu kebauan kan? Maaf ya.." ucap Rissa di susul melepas pelukkannya pada laskar.

"Gak tuh! Kamu always wangi" ucap Laskar, tangannya masih bertengger di pinggang Rissa, tak nau melepas.

"Laskar, aku mau liat perut kamu!" ucapannya membuat sang lawan bicara langsung melepas tangannya dan menutup wajahnya.

"Kenapa?" tanya Rissa lalu menyentuh jari-jari Laskar.

"JANGANNNN!!!!" teriaknya, atensi para siswi yang tadi berlatih futsal bersama Rissa pun teralihkan.

"Shh.." tegur Rissa, Laskar diam lalu menurunkan tangan yang sempat bertengger di mukanya.

"Aku.. Mau.." lirih Rissa, Laskar jadi tak tega

Kalian tau? Rissa agak terobsesi dengan bentuk tubuh Laskar, kenapa aku bilang agak? Karena kalau obsesi ngeri.

Haha

Jadi badannya tuh gini ;

*MAAF YAAA, SUSAH BGT NYRI FOTONYAA, DPT NYA YANG SEGSEHHH !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*MAAF YAAA, SUSAH BGT NYRI FOTONYAA, DPT NYA YANG SEGSEHHH !!

sc : pinterest

"Rissa, a-apa yang buat kamu suka sama badan aku? Aku kurus banget" tanya nya, mereka masih berdiri sedari tadi.

Laskar bertanya dengan wajah yang agak memerah dan sedikit menunduk.

"Gini, aku suka cowok yang badannya ramping, tapi masih kayak cowok, kenapa? Aku takut kalah ramping, aku gak berharap dapet pacar yang bodynya se wahh kamu, makanya aku suka suka suka banget sama bentuk badan kamu, kamu bukan kurus babe!" jelasnya, Laskar menunduk malu jadinya.

"Look at the person who was talking to you" suruhnya, Laskar mendongak.

Wajahnyya merah padam.

"Kamu bisa ngeblush?!" kejutnya, padahal Laskar sudah sering menunjukkan noda kemerahan di wajahnya.

Rissa mendekat mengecek wajah sang kekasih, apa benar-benar memerah karena pujiannya?

"Y-ya karna kamu tau!" kesalnya lalu mendorong pelan bahu Rissa.

"Kamu kenapa jadi kayak pas awal meet sih? Canggung banget! Haha" tawa kecilnya, mampu membuat Laskar terpesona.

'Rissa ketawa aja cantik banget!'

"Kenapa? Aku cantik ya?" tanya Rissa seolah tau apa yang sedang laskar pikirkan.

"Banget!" serunya, kali ini gak secanggung tadi.

"Makasih, u more"

"RISSAAAAA!!! PURA-PURA NORMAL SEKALI AJAAAAA" teriaknya capek.

"HAHAHHAHA" tawa Rissa.

Rissa mengajak Laskar duduk di kursi panjang dekat lapangan.

Lalu mereka duduk disitu.

"Kita aneh" celetuk Rissa setelah meneguk air putih botolnya.

"Maksudnya?" tanya Laskar bingung.

"Aku dominant, kamu bahkan belum mengakui kalau kamu submissive"

"Aku switch gak sih?" tanya Laskar.

"Kayaknya, emang kamu pernah jadi dominant di sebuah hubungan?" tanya Rissa penasaran.

"Never, kan aku pernah bilang, aku belum pernah pacaran kamu sendiri?" tanya Laskar, mampus! Laskar ini lumayan moody-an.

"Jangan marah, aku pernah pacaran" ujarnya jujur.

"Siapa pacar kamu dulu?" tanya Laskar.

"Jiwa mu" jawab Marissa yang bikin kepala Laslar miring.

"Maksudnya?" tanya nya, bertanyalah kalau tak tau.

"Kamu gak inget? Aku suka kamu dari kelas 1 smp, bahkan beberapa hari setelah mpls, aku suka banget sama diri kamu, sifat kamu, kepribadian kamu, yang aku tau dari orang-orang yang emang juga temen kamu, aku selalu ngerasa punya pacar, yaitu kamu, jiwa kamu... Kayak.. Sesuatu yang ada di kamu, apapun itu jadi walaupun kamu gak nagnggep aku, aku tetep anggep kamu pacar" jelasnya, Laskar masih tak faham, namun dia ngangguk-ngangguk aja.

Dia tau intinya, tapi bahasa Rissa terlalu rumit.

"Are u obsessed with me?" tanya Laskar iseng.

"I've never taken picture of u Enidio.. Always thinkin about you, is not a obsessed right??" tanya nya.

(Correct me if i wrong)

"No, that's obsessed" jawab laskar.

"It's not obsessed, it's too much love" elaknya lalu mencubit pelan pipi laskar.

"Why you so sweet?"

"Cause i'm yours, you're mine."

#end

Inggris gua jleg (ga bagus), jdi minta koreksi kalau ada yang salah hehehehehehhegege

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang