Ranty sudah tau tentang kabar Laksar, Ridwan juga Ash pun tau apa yang sedang terjadi pada Laskar, Ranty terus-terus an berdoa agar Laksar cepat sembuh, dan doanya pun terkabulkan.
Laskar sudah boleh pulang setelah tiga hari berada di rumah sakit.
*(gua gatau kenapa di rawat, bodo amat dah sorry ya, otak gua udah mepet bgt ini topiknya)
Jam tujuh malam, Laskar pulang bersama Ranty juga kembar, dan.. Tunangan Mira, bernama Joshua.
Dia adalah lelaki berbadan tinggi, dengan otot tipis-tipis, selalu memakai baju dengan rapi membuat Ranty terpesona dengan calon menantu nya ini, Ranty berfikir anaknya pasti akan sangat beruntung mendapatkan suami seperti Joshua.
"Kamu udah baikan?" tanya Tirsha.
"Udaaah, baik banget malah!! Aku mau telfon Rissa, sekalian gantiin uang motornya" pinta Laskar, Ia meminta handphonenya yang tadi di bawain Tirsha.
"Loh? Kok kamu yang ganti Las?" tanya Kena.
"Kan aku yang bawa motor Risss yang bonceng" jawabnya lalu mulai menghubungi Rissa.
"Sok gentle sih" ejek Kena kepada Laskar, yang di ejek pun merotasikan bola matanya, Kena terkekeh.
Setelah selesai menghubungi Rissa Ia masuk ke dalam kamar disusul Ranty yang ingin memastikan kesehatan anaknya dan Ranty sedikit meringis saat melihat luka pada lengan Laskar.
Seperti luka sayatan.
"Pasti sakit banget ya?" tanya Ranty, Ia yakin juga kalau lukanya sangat amat sakit.
"Ya kalau gak disentuh terus gak berlebihan gerak ya fine aja sih Ma" jawab Laskar lalu tersenyum manis, Ranty ikut tersenyum, walaupun keadaanya mengenaskan Ia masih mau tersenyum.
"Mama, aku mau istirahat" ucap Laskar, Ranty yang peka pun pamit untuk ke kamarnya, lalu keluar dari kamar Laskar dan menutup pintu dengan perlahan.
Laksar memejamkan matanya, jujur luka pada lengannya sangat amat sakit, tapi Ia harus bisa menahannya supaya orang lain tak terlalu khawatur pada dia.
Laskar memang seperti itu, bukan menutupi lukanya agar terlihat keren, tapi Ia tak mau orang lain khawatir padanya, jadi dia harus terlihat 'baik-baik saja' di depan siapapun.
Tiba-tiba ada ingatan yang masuk ke dalam kepalanya, dimana Ia menerima tembakkan Rissa secara cuma-cuma, herannya Rissa gak curiga.
"Gua keliatan sasimo banget gak sih?" gumamnya.
*(sekalian perbaikan guys, gua juga rada-rada pas baca chapter Nembak, iya Chapter pertama cerita ini)
Laskar sebenarnya sudah dengar tentang Rissa karena dua gadis yang mengobrol dan terus-terus an memuji Rissa saat di kantin, dan Lasar tak sengaja mendengarnya.
Flashback pas awal-awal masuk kelas sepuluh.
Jadi Laskar baru denger nama Rissa tuh SMA kelas sepuluh, dan itupun gosip an dari anak-anak, dia pernah denger.
"Eh lo tau Marissa gak? Gila dia itu keren banget, mana baik lagi, prestasinya beuhh!! Terus lumayan ramah walau cuek" salah satu siswi berbicara pada temannya dengan antusias.
Itu saat dikantin dan meja Laskar dkk dekat dengan meja dua gadis itu.
"Guys! Laskar nguping tuh!" Setelah puas berfoto Eron berteriak kepada dua gadis yang tengah memakan makanannya.
"Sini, kalau mau gabung!" ajak salah satu dari kedua siswi itu dengan ramah, jelas Laskar menolak walau Ia sangat tertarik dengan 'Marissa'
Laskar gak terlalu inget nama Marissa jadi pas Rissa nembak Laskar dia kayak gak ngeh gitu kalau si Rissa ini cewek yang di bicarain dua cewek di kantin.
"Gak ah!" jawabnya.
"Gak usah gengsi.. Gak akan keliatan boti kalau emang gak boti, gua tau lo tertarik sini-sini!" ajak si cewek satunga lagi.
Laskar dengan Ragu menarik kursinya menuju meja dua orang itu.
Setelah mendengar perbincangan dari mereka Laksar jadi kagum dengan Rissa, walau dia gak ingat pasti namanya.
Dan dia bary sadar pas dua hari pacaran kalau Rissa itu yang diomongin dia sama dua cewek yang Laksar gak kenal namanya.
Teman-temannya juga bodo amat, soalnya mereka fokus makan waktu itu.
"Besok tanyain ah, kenapa gak curiga" Maksud Laksar, Ia ingin menanyakan kenapa Rissa tak curiga saat Ia menerimanya without reason.
#end
Jawaban Rissa apa ya????
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...