Laskar melamun di teras rumahnya, menunggu Rissa menjemputnya, motornya sudah selesai di bengkel-kan, jadi sekarang kembali seperti dulu, memakai motor.
Ia melihat ada kucing berwarna abu-abu lewat dekat rumahnya, Ia pun berlari dan berjongkok ke arah kucing itu lalu mengelusnya perlahan, membuat hewan berbulu itu mendengkur dan menidurkan badannya.
Laskar merasa gemas, Ia mengelus seluruh badan kucing gemuk yang entah milik siapa itu, sesekali mencubit pipi besarnya.
Laskar terkejut saat ada suara motor berhenti, Laskar menengok, ternyata Rissa sudah sampai, Ia buru-buru kembali ke tempat melamunnya tadi dan mengambil tas sekolahnya, lalu menghampiri Rissa.
"Ngapain jongkok disitu?" tanya Rissa penasaran, Laskar menunjuk kucing itu.
"Lagi sama temennya ya?" tanya Rissa, Laksar memiringkan kepalanya, penasaran apa maksud dari perkataan kekasihnya itu.
"Hn? Temen?" tanya nya bingung, Rissa gemes banget kalau udah liat Laskar hah hoh hah hoh tuh.
"Kamu kan satu spesies sama kucing" jelasnya, membuat Laskar tambah bingung.
"Kamu itu lucuu banget kayak kucing inii, bedanya kamu kucing aku!" tambahnya, membuat Laskar ber oh Ria lalu memukul pelan lengan sang pacar.
"Kalo gombalin kamu tuh harus nunggu loadingnya dulu ya" celetuk Rissa, Laksar cengengesan dibuatnya. Karena takut terlambat mereka buru-buru berangkat ke sekolah.
***
"Tapi sumpah, gua geli banget sama Mahen asli!" ujar Dilan kepada Rissa, Dilan dan Rissa sedang menghabiskan waktu nya dengan bermain basket bersama teman-temannya, ini jam pelajaran dan bebas ingin bermain apa saja.Jadi campur-campur gitu ada cowoknya ada ceweknya.
"Hahaha, gua pikir dia anak baik-baik gitu, secara bokapnya kan modelan CEO gitu, eh ternyata anaknya bangsat, bokapnya manjain banget sih!" Rissa meneguk air mineral miliknya.
"Owalah.. Dimanja toh, pantes!" jawabnya, Rissa mengangguk sebagai jawaban, Dilan juga minta minumnya Rissa.
Mereka udah biasa satu botol gini.
"Bubub ciuman sama Dilan?!" suara lembut mengganggu indra pendengaran Rissa dan Dilan, mereka pun secara bersama menengok ke sumber suara.
Ada Laskar dan Eron tengah berdiri di belakang mereka, mereka lantas ikut berdiri.
"Apaa sih babe?" pertanyaan yang membuat Laskar cemberut, bercanda nih.
"Itu tadi ciuman sama Dilan..." sarkasnya, masih cemberut wajahnya, Rissa mencubit pelan pipi laskar.
"Itu tadi gak langsung, dan ga ada niatan, kalau kamu.. Mau langsung gak? Pakek Niatan" usul Rissa, suara serak milik rissa membuat Laksar dag dig dug. Padahal niat awalnya bercanda eh malah mau diterkam gini, Kan jadi... Ya jadi enak lah Laskar nya hahahahahahahhaha. Cringe asf😁
"Kamu latihan main basket?" tanya Laskar mengalihkan pembicaraan, Rissa memincingkan matanya bingung karena perubahan topik yang tiba-tiba.
"Ngga, iseng aja" jawabnya lalu duduk, disusul Eron yang lagi mainin rambutnya Laksar.
"Eron ngapain?" tanya Rissa dengan nada posesif, Eron yang takut pun langsung jauhin tangannya dari rambut Laskar.
"Rambut cowok lo bagus Ris, aelah gitu aja-" ucapannya terpotong karena tatapan tajam yang diberikan Rissa.
"Iya deh! Diem gua, Diem nih!" jelasnya lalu terdiam.
"Lu boleh pegang-pegang Laskar, tapi jangan di depan gua anjir" ujarnya, Eron mengangguk patuh, udah gak bisa berkutik lagi kalau yang ngomong Rissa.
Rissa terpelonjak ketika Laksar tiba-tiba berlari dari duduknya dan mengambil bola basket yang tergeletak sembarang arah, mencoba memantulkannya namun caranya masih salah, dan mencoba memasukkannya ke dalam keranjang ternyata masuk.
"SATU POINNT!!" teriaknya menggelegar lalu berjongkok lucu di depan Rissa dan mencium pipi sang pacar, Rissa hanya terkekeh gemas dibuatnya.
"Pemandangan apa ini.." ujr Eron meratapi nasibnya sebagai seorang lelaki yang nt (nice try)
Ia lanjut bermain basket, Rissa, Dilan, dan Eron hanya memperhatikan dari temoat duduk mereka di pinggir lapangan
"Lucu ya ron?" tanya Rissa, Eron mengangguk, setelahnya Rissa datang untuk membenarkan cara bermain sang kekasih.
"Ga gitu, kelihatan goofy kalau mainnya gitu, come here. Let me teach you" tuturnya, Laksar dengan senyuman mengembang menghampiri Rissa.
Setelahnya Rissa mengajarkan apa yang harus Laskar lakukan ketika bermain bola basket
A/N : gua mana tau cara main basket, singkatnya gitu guys, wkwkwk.
"Ini kalian bolos apa gimana?" tanya Dilan pada Eron.
"Bukan bolos, hanya melarikan diri" jawabnya penuh candaan, Dilan memasang wajah datar.
"Suami gua mana?" tanya Dilan, Eron yang tadinta cekikikan merubah wajahnya menjadi seperti Dilan (-_-)
"Noh, di kelas. Dia mah anak baek ga kayak ceweknya" sindirnya, yang di sindir sih biasa aja.
"Bacot, gua juga anak baik kali" ujarnya menanggapi, Eron hanya mendelik tak suka.
"Balik" pamit Dilan, Eron mengangguk.
Rissa dan Laksar kembali dengan nafas gang ter engah-engah karena dari tadi mereka cuman kejar-kejar an. Ajarin basket cuman fiktif belaka mereka cuma mau deket-deket an.
Endingnya Eron jadi nyamuk, tapi cuma sebentar dan ngobrol-ngobrol aja biasa kayak pas lagi kumpul, Eron suka sama mereka berdua tau kondisi kalau mau bucin.
#end
Apa yakk
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...