36 - pacar Tirhsa ( ll )

365 24 4
                                    

Rissa memutuskan untuk pulang karena ternyata Tirsha mengabari Kena lewat handphone kalau acara nya bersama teman-temannya tertunda.

"Yaudah deh, mama juga udah nelfon, pamit dulu kak, tante" setelah cium tangan, Ia berhenti di depan Laskar.

"Tante, anaknya saya kecup boleh?" tanya Rissa, Ranty hanya mengangguk.

Cup!

"Pulang dulu ya, babe" setelahnya Rissa benar-benar pergi dari rumah Laskar, Laskar masih mematung di tempat.

"SADAR OII SAADAARRR!!!" teriakan Kena ditanggapi gelengan pelan Ranty, mengisyaratkan jangan menggoda adiknya.

"Tapi menurut Mama, hubungan kalian itu agak kebalik ya, kayak kebalik posisi! Gak pa-pa deh, yang penting langgeng, Mama sih bagian nunggu cucu aja" setelahnya Laskar melotot ke arah Kena dan ngibrit ke kamarnya.

"GILA YA CEWEKKU, BISA-BISANYA NYIUM AKU DI DEPAN MAMA..." Ia akui, pacarnya gila dan kegilaannya mampu membuat Laskar gila juga.

"Manis banget loh Marissa tuh, suka deh!" seru sang Mama membuat Kena bergidik.

"Hii, mama Lesbi ya.."

"Heh, ngawur! Maksudnya Mama suka gitu kalo Laskar dapet yang kaya Rissa" Ranty membenahkan, Kena hanya cekikikan.

Selang beberapa menit Tirsha pulang dengan tampang kurang baik, wajahnya di tekuk, bajunya berantakan juga luka di bagian kening.

"Eh, kamu kenapa Sha??" sadar mamanya, diangguki oleh Kena.

"PACAR AKU HOMOO MAAA!!!! HUAAAAA" setelahnya Tirsha menangis sejadi-jadinya, Laskar yang mendengar hal tersebut pun kepo lalu turun ke bawah.

"Kenapa nih?" bingung Laskar, Kena yang mendapat pertanyaan tersebut hanya mengangkat kedua bahunya, sebuah sinyal kalau Ia juga tak tahu, Laskar manggut-manggut dibuatnya.

"Kan aku tadi main sama temen-temen ku di Cafe, aku ketemu pacarku, ternyata lagi sama cowok! Ganteng lagi, aku kira temennya, ternyata PACARNYAAAAAAAAAAA AKUUU KECEWA BANGETTT MAAH!!!" jelasnya diakhiri tangisan lagi, membuat Ranty pusing dibuatnya.

"Tuh, pacar kakak mu kan Malesub!" jelas Kena pada Laskar, Laskar kasian sih sama Tirsha.

"Terus kenapa bonyok gitu?" tanya Ranty.

"Akuu berantem sama selingkuhan pacarku, yaudah karena aku terlanjur kecewa dan shock, aku langsung putusin!! GA NYANGKAAA TAUUU" kembali diakhiri dengan tangisan nyaring.

"Kak Tirsha.. Kak Tirsha... Kalau emang mau nyari pretty boy ya liat dulu latar belakang dia" setelahnya Kena meneguk segelas jus yang baru saja Ranty buat untuk.. Dirinya sendiri.

"Kakak! Kok jus nya diminum?? Itu punya mama!!" seru Ranty heboh, Kena hanya cengengesan.

"Yaudah, Tirsha mandi udah gitu tidur, atau enggak ajak main Laskar biar lupa sama mantanmu itu" perintah Ranty.

"DAPETIN DIA SUSAH MAAAAA" setelahnya Tirsha menidurkan kepalanya di meja makan.

Laskar yang menyaksikan kejadian konyol itu hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali.

"Kamu jangan dugem, situasi nya ga pas!" jail Kena.

"Dugem dia bilang" setelahnya Laskar cekikikan sambil jalan ke arah kamarnya.

Langsung deh duduk di meja belajarnya, dia lagi mood nulis sama baca, jadi dia belajar aja deh buat pelajaran besok.

Kebetulan besok pelajarannya Pak Hares, biasanya bakal ada ujian mendadak, makanya dia harus belajar, walau gak pasti ada.

Belum sempet selesai baca, udah ada telfon dan ternyata dari Ray.

In 📞

"Kenapa?" tanya Laskar to the point.

"Gapapa, mau cerita aja gua, soal Dilan. Lo kan, Rumah gua" setelahnya Ray terkekeh.

Laskar sedikit heran, perasaan hubungan keduanya baik-baik saja, namun kenapa nada bicara Ray seperti sedih?

"Eh, ini kan belum terlalu larut, gimana kalo kita ketemuan?" saran Laskar.

"Gua mau, cuma masa ketemuan tanpa Adrion sama Eron" balas Ray, diangguki oleh Laskar.

"Ya tapi kan ga harus selalu berempat Ray, gimana? Di telfon tuh kurang banget!" serunya, Ray meng iyakan lalu mereka akan bertemu di tongkrongan dekat Mall.

****

Jarang sekali mereka kesini, ini tempat yang di rekomendasikan sepupu Ray yang katanya sangat cocok untuk curhat ke teman.

"Jadi, kemarin gua kan kaya biasanya lah bucin, terus Dilan malah kek gamau gitu anjingg! Salah apa gua cok? Gua gabisa nyimpulin kalo udah gini tuh!" jelasnya, Laskar bingung harus bertanggapan apa.

"Dia kalo badmood juga ga separah ini, soalnya dia diemin gua hampir lima hari Las" setrlahnya Laskar terkejut.

"Gila Ray?? Lima hari?!" kejutnya, Ray mengangguk.

"Gua bingung harus apa"

"Gua bantu ngomong ya?" tawar Laskar.

"Ntar malah dikira diumbar ke orang-orang kalo lo bantuin Las" setelahnya Laskar ikut diam, berfikir.

"Apa gua tanyain Rissa ya?" tanya Laskar.

"Setuju, toh Dilan ga deket-deket amat sama Rissa jadi ga mungkin lah Rissa cepu" balas Ray.

"Yaudah, besok gua tanyain"

"Sip"

#end

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang