29- Kamar Laskar

847 34 0
                                    

Rissa diajak bermain di rumah Laskar, oh iya! Mira sudah menikah, dan dia ikut suaminya di rumah mereka sendiri, lelaki mapan seperti Joshua memang sangat-sangat keren.

Dia membeli rumah sebelum menikah.

Tadinya Rissa, Laskar, Kena di kamar Laskar hanya sekedar membaca manga atau komik yang berasal dari Jepang, juga beberapa novel ciptaan penulis Indonesia.

"Kamu gak nanya?" tanya Laskar kepada Rissa, Kena yang mendengar perbincangan itu hanya bodo amat dan lanjut membaca manga nya.

"Nanya apa?" tanya Rissa bingung, pandangan yang semula tertuju kepada Novel fiksi itu beralih menatap wajah sang kekasih.

"Kayak apa ya... Nanya gitu sejak kapan aku suka baca-baca komik sama novel? Atau bilang 'aku baru tau kalau kamu suka baca beginian' ga ada? Ga ada niatan ngomong gitu?" Laskar memiliki kebiasaan jika membicarakan kata-kata yang diucapkan orang lain Ia akan menyesuaikan suara nya seperti suara orang lain itu.

Seperti tadi, Ia menirukan suara agak deep dan serak milik Rissa, membuat Rissa terkekeh dahulu sebelum menjawab pertanyaan sang pacar.

"Kamu suka baca kayak gini mulai kelas delapan kan? Terus novel yang pertama kali kamu baca itu yang ini kan?" tebak Rissa, sangat tepat. Ia menunjuk buku yang Ia baca, itu adalah buku bertema Romance, walaupun banyak koleksi buku yang Ia koleksi dari lama, itu tidak rusak atau sobek lah, karena dia pandai menjaga barang.

"Kok kamu tau?" tanya Laskar.

"Aku selalu nyari informasi tentang kamu di sosial media, terus suka nanyain kesukaan kamu ke temen kamu, Dasha! Inget gak?" jawabnya.

"Inget-inget! Tapi sekarang dia di Aussie" ujar Laskar, Rissa mengangguk tau.

"Nah gitu deh, kamu kan suka cerita banyak ke bule itu" ucap Rissa, Laskar terkejut lalu pandangannya beralih ke mata agak sipit milik Rissa. Memandang pacarnya dengan pandangan bingung.

Pasalnya Rissa mengatakan dengan nada yang lumayan ketus.

Matanya berkedip berkali-kali.

"Engga, maksudnya kamu kan sering berbagi cerita ke Dasha" jelas Rissa.

"Owwwhh, iya..." paham Laskar pandangan nya masih ke wajah Rissa, dan jari telunjuknya mulai menyentuh-nyentuh rambut yang menutupi dahi Rissa.

"Kenapa?" tanya Rissa santai, Laskar tak menjawab nya, malah terus memainkan rambut pendek milik Rissa, Rissa pun mengamati pacarnya yang sedang memandang nga dengan tatapan kagum.

"Selama ini yang nyentuh kamu, kamu selalu nyentuh aku, entah pinggang wajah, tangan... Aku gak pernah nyentuh kamu" oke oke, Kena faham, dia keluar dari kamar Laskar.

Rissa bingung, kenapa Laskar jadi manis banget?

"Aku gak peka banget ya?" tanya Laskar, Ia menyender pada bahu Rissa

"Enggak papa kok! Aku gak masalah tentang itu, aku kan dominant" jawaban Rissa membuat Laksar beralih pandangan, dari yang ke depan jadi ke Rissa, Rissa menatap balik Laskar, Laksar tersenyum manis dibalas senyuman yang tak kalah manis juga.

***
"Emangnya, Tirsha gak mau nikah juga kayak Mira?" tanya Ridwan kepada Rissa.

"Lah, mana aku tau Yah" jawab Rissa seadanya, lagian Ridwan nanya kayak gitu bukan ke orangnya.

"Kamu, gak mau nyusul Mira Ris?" goda Ridwan, Rissa terkekeh mendengarnya.

"Ayah ngomong gini, kalau Laskar denger bisa ngibrit lari keluar rumah loh" ujarnya setelah terkekeh

"Kamu kok gak ngibrit ke luar? Beneran pengen nikah ya?" tanya Ridwan bercanda.

"Tunggu cukup umur aja sih Yah" ujar Rissa, Ridwan mengangguk bangga.

"Langgeng ya Anakku" setelahnya Ridwan berdiri hendak pergi dari ruang keluarga sambil  mengelus surai anak nya itu.

"Ga sabar unboxing Laskar beberapa tahun ke depan hihihi" cicitnya lalu tertawa kecil.

"Heh, Rissa!" tegurnya kepada diri sendiri.

#end

Maaf yaaa aku lama ga up, sekali up pendek bangett

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang