Sudah dua hari kondisi Laskar masih sama, Ia tak mau keluar kamar, keluar hanya untuk makan dan mandi, diajak ngobrol juga diam saja, dan sekarang Laskar selalu berangkat sendiri dengan motornya meski Rissa tidak latihan.
Dan terus-terus an terdengar suara tangisan dari dalam kamar.
Rissa selalu kerumahnya, dan menjelaskan tentang kesalahfahaman yang terjadi antaranya dan Laskar kepada Tirsha dan Kena, juga Ranty.
Ia kepo dengan foto yang di kirim seseorang di handphone Laskar.
"Kak, handphone Laskar dimana?" tanya Rissa.
"Dua hari nggak main hape, hapenya di taruh di sana," kata Tirsha sambil nunjuk rak tv, Rissa menuju rak TV itu lalu mengambil handphone Laskar dan membuka nya.
"Emang kamu tau sandinya, Ris?" tanya Tirsha.
"Tau dong, orang sandinya tanggal lahirku," kata dia, Tirsha hanya mengeluarkan ekspresi 'iyain' nya.
Setelahnya handphone Laksar terbuka, banyak sekali notif dari Ray, dan temannya yang lain yang mengajaknya keluar, dan group kelas yang sangat ramai mencari Laksar.
Ia menekan salah satu nomor yang belum disimpan oleh Laskar, lalu menekannya.
Ternyata foto dua orang remaja (laki-laki dan perempuan) sedang berciuman di gudang sekolah.
Perempuan itu mirip sekali dengan Rissa, dan Rissa juga sangat amat terkejut.
Lalu Ia chat nomor itu.
Unknown
OnlineYou
Itu foto lo ambil kpn?Unknown
udh lama, tp baru ngirim
dua hari yg lalu krna wifi rumah
br bisa.You
Ohh, tapi emang lo
beneran yakin kalo itu cewe gue?Unknown
buknnya iya?You
Bkn, cewe gue ngga punya tato.Unknown
lah iya? yadh deh soriYou
Mkanya kalo mau ngsih tau
sesuatu tuh hrs dicari kejelasnny
dulu, gue marahan krn lo.Unknown
ywdh si, maafYou
Btw gue bukan laskarUnknown
lah trs siapa?You
Gue cewenyaUnknown
hah? sumpah? maaf ya kak
gue cuma disuruh sumpah, ga
ada niatan bikin kalian marahan
maafin ya kakYou
Y"Gimana ris?" tanya Tirsha penasaran, Rissa membuang nafasnya, terlihat frustasi.
"Gue harus nyari cewe di foto ini, biar Laskar percaya kalo yang di foto itu bukan aku kak, liat? Dia ada tato di leher," kata Rissa lalu menunjukkan foto yang dikirim anak kelas 11 itu
"HAH?! Ris, gue tau yang cowo ris," kata Tirsha.
"Siapa kak?!" kejut Rissa.
"Dia adek mantan gue, masih kelas 10, kalo yang mirip lo ini, gue ngga tau, tapi bisa jadi pacarnya." kata Tirsha, Rissa bersorak di dalam hati.
"Lo ada nomernya ngga kak?" tanya Rissa, Tirsha mengangguk, lantas Rissa meminta nomornya dan di chat.
Tapi tak kunjung di balas.
Rissa pun ngide buat naik ke balkon kamar Laksar.
"Kak, ada tangga kan?" kata Rissa, Tirsha mengangguk.
"Gue mau naik ke balkon Laskar," lanjutnya.
"YANG BENER AJA?!" kejut Tirsha, Rissa mengangguk antusias dengan senyumannya.
"Lantai dua loh Ris," sambung Tirsha khawatir kalau pacara adiknya kenapa-napa di rumahnya.
"Santai, dan justru bagus kalo aku jatoh, Laskar bisa khawatir terus keluar dari kamar dia," kata Rissa, Tirsha hanya menggeleng, tak habis fikir dengan ide Rissa.
Risaa pun benar-benar meniki tangga tinggi yang biasa di pakai pak kebun untuk merapikan pohon-pohon yang ada di rumah Laskar.
"HATI-HATI RISS!!" teriak Tirsha yang memegangi tangga, sisusul Kena yang ikut memegangi tangga itu.
Sudah hampir sampai, tapi kakinya terpleset.
"AAAAAAAAA,"
BUGH!
"ARGHHHHH!!!!"
Laskar lantas membolakan matanya mendnegar teriakan histeris yang Ia tau kalau itu Rissa.
"Bubub?!" kejutnya lalu membuka pintu balkon kamarnya dan menengok ke arah bawah.
***
"Kamu sih Ris, dibilangin ngeyel," kata Kena sambil memijat-mijat kaki Rissa."Akh! Kak dipegang sakit!" pekik Rissa.
"Apa lebam ya?" pikir Kena, Laskar juga ada disana dengan wajah khawatir namun jika Rissa mengarahkan pandangannya kepada Laskar, Ia akan merubah ekspresinya menjadi datar.
'Kaki gua sakit, tapi tambah dada gua liat mata laskar selembab itu,' kata Rissa dalam hati.
"Babe,"
"Apa?!"
"Santai dong, aku mau jelasin, yang difoto itu bukan aku, tapi oranglain yang kemungkinan besar dia lagi kissing sama pacarnya," jelasnya dengan tatapan memohon.
"Boong,"
"Nanti aku cari deh orangnya, kalo ketemu kamu harus kiss kiss aku nonstop sampe aku bilang berhenti," kata Rissa, Laskar terkejut dengan perkataan Risaa barusan.
"YANG BENER AJA?! BISA MONYONG BIBIRKU," katanya.
"EKHMMM!!!" itu suara Kena san Tirsha yang sengaja mereka suarakan bersama.
"APAANSIH?!" seru Laskar lalu memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di lutut.
"Kalo mau kaya aku, pacaran sana kak," ujar Rissa bercanda, yang lain hanya mengeluarkan ekspresi konyol mereka.
"Aku dapet malesub, ternyata selingkuh, selingkuhnya sama cowo lagi, apa nggak terlalu apes hidupku?" kata Tirsha mengingat lagi kejadian dimana lelaki tinggi memanggil mantan pacarnya yang saat itu masih menjadi pacarnya dengan panggilan "Sayang," Tirsha jijik sekaligus kesal.
"Sabar aja kalo kata aku," timpal Rissa, Tirsha mengangguk dengan wajah terpuruk nya.
"Kamu beruntung dapetin Laskar," celetuk Kena, Rissa mengangguk hebat.
"Banget, dan aku bersyukur karena itu," balasnya, membuat lelaki yang duduk tidak jauh darinya berteriak sendiri.
"AAAAAAA SALTING!!!" setelahnya berlari ke atas, menuju kamarnya.
"Lah, ke kamar lagi bocahnya," ujar Kena, terlihat wajah tengil milik Rissa yang sedang tersenyum lebar melihat tingkah sang pacarr.
#end
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...