11- dinner together

894 51 0
                                    

Ini hari sabtu Ranty -mama laskar- libur kerja, jadi Rissa main ke rumah Laskar guna makan malam bersama.

"Ayah, ayo ke rumah pacar aku" ajak Rissa kepada Ayahnya, disambut ramah dengan ayahnya.

"Tentu" jawab ayahnya lalu mengganti bajunya ke kamar.

Setelahnya mereka pergi berdua menggunakan... Bukan, bukan mobil, tapi menggunakkan motor ninja milik masing-masing, total ada 4 moge di rumah mereka cbr 1, zx25r ada 3, milik mereka berdua.

Ayahnya dulu seorang pebalap, tapi balapam nya legal, sering mengikuti lomba dan tak jarang juga dirinya menang karena kakek Rissa yang juga orangtua dari Ayah rissa adalah pengusaha maka dari itu Ia dibelikkan motor oleh Kakek Rissa.

"Nonstalgia nih" Rissa menaik turunkan alisnya sambil tersenyum

"Deja vu kali ah" jawab sang Ayah, mereka lalu tertawa.

Setelahnya melajukkan motor masing-masing, satpam yang biasa berjaga di pos itu menganga kagum, karena mereka seperti adik kakak.

Oh aniway nama Ayah Rissa itu Ridwan.

Mereka membelah jalan dengan kecepatan sedang, terlihat sangat keren, orang yang tidak tahu pasti akan mengira Ridwan masih berusia 25 an.

Badan Ridwan ber abs, ya bukan hanya Rissa yang suka nge gym Ayahnya juga, bahkan kakeknya juga masih aktif di gym.

A/N : bayangin mereka berdua motoran, motornya sama-sama hitam, terus ada backsound Cintamu sepahit topi miring punya Jogja hiphop foundation.

***
Mereka sudah sampai di rumah Laskar semua orang di rumah laskar ternganga melihat dua orang yang statusnya adalah Ayah dan Anak itu memakirkan motor hitam mereka di halaman rumah.

Dan saat Rissa membuka Helm, disitulah Laskar serasa terbang, melihat sinar yang muncul dari wajah Rissa.

Ah, terlalu lebay.

"Selamat Sore, keluarga Laskar..." sapa Ridwan di angguki oleh kelima orang disana.

Disusul dengan Rissa yang mencium tangan kembar dan Ranty, juga kembar dan Laskar yang mencium tangan Ridwan.

"Lama gak ketemu, sibuk ya?" tanya Ranty menbuka pembicaraan.

"Iya lagi sibuk" jawab Ridwan.

"Pekerja keras kamu haha" canda Ranty.

"Beneran pekerja keras saya mah.." Ridwan ikut bercanda.

Lalu merrka mempersilahkan Rissa dan Ridwan masuk ke dalam rumah, sudah disediakkan banyak makanan di meja makan, dan kursi yang jumlaahnya sesuai jumlah orang yang ada di situ, ya tujuh kursi.

"Selamat makan" Ranty mempersilahkan.

Mereka pun makan bersama dengan sangat lahap, Rissa dan Laskar suap-suapan, yang lain mah pura-pura gak liat aja, sementara kembar merasa eneg dengan pemandangan ini.

"Btw, saya mau nikah" ucap Ridwan tiba-tiba.

"Kapan om?" tanya Kembar bersamaan, juga Rissa dan Laskar yang menengok ke arah Ridwan, Ranty juga.

"1 minggu lagi, kalian datang ya?"

"Pasti! Eh calon istrimu siapa? Bisa jadi saya kenal, kan saya banyak kenalan dari perusahaan kamu" Ranty penasaran.

"Ashela" jawab Ridwan singkat.

"Yang bener kamu?? Dia temen deket saya, Ashela Fransiska??" Ranty memastikkan.

"Ya, sangat benar"

"Seneng banget bisa besanan sama temen sendiri" Rissa dan Laskar yang mendengar itu terbatuk-batuk.

"Santai aja kali, emang kalian gak mau nikah?" tanya Kena menggoda.

"MASIH LAMA KAK, MAH!" Laskar salting parah.

"Malu-malu kucing, biasalah anak gadis" Rissa menggoda, Laskar makin menunduk lalu menutupi wajahnya dengan tangan.

Mereka semua tertawa.

Setelahnya Ridwan dan Rissa pamit pulang lalu mereka pulang dengan keadaan malam yang ramai, mungkin karena malam minggu.

Setelah sampai di rumah, Rissa dan Ridwan lelah jadi mereka langsung ke kamar masing-masing.

Tidur nyenyak, sangat nyenyak, namun Rissa terbangun di jam 2 pagi, dia lapar padahal tadi malem baru aja makan di rumah camer eaaa

"Masak ayam aja lah" gumamnya, jika oranglain terbangun akan memasak mie atau apalah yang instan-instan gitu.

Rissa tidak, Ia akan memasak masakan yang baginya gampang padahal sulitnya minta ampun.

Dia masak tumis ayam, sama ayam goreng setengah tiga pagi Ia makan sendiri.

Sambil menonton tiktok juga sesekali membuka twitternya dan tertawa sendiri karena video lucu yang muncul di berandanya.

Sampai semua makanan nya sudah habis Ia kembali mencoba tidur, tapi gagal berakhir dengan dia menulis cerita di kamarnya.

Di sebuah buku catatan biasa, banyak cerpen di dalamny, Rissa lumayan suka membuat cerpen, tapi Ia akan membacanya sendiri.

"Ntar endingnya gua kasih... Apa yak.. Bingung, bosen, udah ah!" katanya lalu kembali membuka handphone genggamnya.

Ya, niatnya untuk menulis cerita tidak jadi Ia lakukan, Ia memilih menonton handphonenya.

Ia tertidur dengan handphone yang masih menyala, satu video itu terputar berkali-kali, Rissa tak juga mendegar suara itu.

***
Pagi hari, Rissa terbangun karena suara bising dari handphonenya.

"Astaga, tadi malem gua belum matiin handphone?? Gilaa udah seribu kali keputer ada ini mah.." gumamnya.

Tiba-tiba ada nomor asing menelephonenya.

"Halo dengan Marris-"

"Rissa kesini cepetan, di taman Afkagas deket pom bensin, gua ngeliat Deo lagi sama Laskar, Deo gerak geriknya aneh, cepet kesini, gua Adrion" ucap seorang lelaki di sebrang sana

Memang tadi pagi Deo (teman sekelas Laskar yang mungkin suka dengan Rissa) itu mengajak Laskar ketemuan, Ia berencana akan menyelakai Laskar.

Dan Laskar juga bilang ke teman-temannya lewat WhatsApp mengabari kalau Deo ngajak ketemuan.

Adrion yang memang sudah mempunyai ras acuriga kepada Deo tak percaya begitu saja, Ia lantas mengikuti Laskar dengan Deo.

Rissa masih memakai baju tidur berwarna hitamnya.

Memakai hoodie nya yang berwarna cream lalu keluar rumah dengan tergesa-gesa, Ridwan yang melihatnya heran

"Kemana ris??"

"Pacar aku lagi kenapa-kenapa yah, izin!" teriak Rissa sambil berlari ke arah Garasi lalu mengambil motornya.

"Deo sialan" umpatnya di perjalanan.

#end

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang