Kemarin pulang sekolah, Laskar pulangnya nebeng Ray, karena Rissa dan Dilan ada latihan basket, jadi boncengan Ray kosong dan Laskar ga ada yang boncengin alhasil mereka berdua boncengan.
Terus Rissa pulangnya boncengan sama Dilan, lucu ya hubungan mereka? Haha.
Sekarang Laskar lagi di kerjaannya Adrion, dia gabut di rumah, bisa aja dia ngajak Rissa jalan tapi Rissanya lagi latihan sama kaya kemarin.
Tadi Laskar pulang sekolah ga langsung pulang, mampir dulu ke toko bunga nya Mora, Mora pun langsung semangat pas liat Laskar karena Mora suka banget nanyain gimana Adrion kalo di sekolah ke temen-temen Adrion.
Oh iya, sekarang Adrion sudah sepenuhnya tinggal di rumah Mora, ending dari hubungan kedua orangtua Adrion bercerai dan keduanya tidak mau mengurusi Adrion, dia benar-benar dilepaskan.
Awalnya Adrion tinggal sendiri di rumahnya, namun setelah Ia bercerita kepada Mora, Mora menawarkan kembali tawaran tinggal bersama dengan keluarganya, Adrion menerima dengan senang hati.
Dan rumahnya dijual, uangnya sebagian diberikan kepada Adrion, dan Adrion hidup dengan gaji nya, Mora selalu memberikan gaji lebih pada Adrion, selalu di tolak, tapi ini Mora seorang wanita yang kekeh, apa yang Ia inginkan harus bisa Ia wujudkan.
Seperti sekarang, dulu Ia menginginkan mempunyai usaha yang sukses, dan sekarang Ia bisa mewujudkannya, toko bunganya di puji banyak selebgram dan menjadi ramai karena di review.
"Gua mau deh, satu, yang ini," ucap Laskar lalu mengambil satu bunga mawar berwarna merah, Ia mengambil bunga yang palsu, biasa orang-orang membelinya untuk hiasan pada rumah mereka.
"Buat apa, Las?" tanya Adrion kepada temannya.
"Orang beli bukannya dilayanin malah ditanyain buat apa," sahut Mora, Adrion cengengesan, setelahnya Mora menuju ke salah satu pembeli yang memanggilnya, sepertinya membutuhkan bantuan.
"Enggak, suka aja, soalnya Rissa pernah beliin kaya gini yang asli, kaga gua rawat jadi layu dah," setelahnya Adrion manggut-manggut dan membungkus bunga itu.
Dan memberikannya kepada Laskar, lalu Laskar membayarnya.
"Gua balik ya?" pamit Laskar, Adrion mengangguk.
"Kak, balik dulu!" teriak Laksar kepada Mora, Mora agak kecewa karena Ia tak sempat menanyakan tingkah laku Adrion di sekolah bagaimana kepada Laskar.
Mora yang mendengar teriakan Laskar itu mendekat ke arah mereka.
"Iya, hati-hati ya," ucap Mora, Laskar menggangguk dan berjalan keluar toko lalu melaju dengan motor sport nya.
Kalau begini Laskar keliatan maco, nggak kayak pas sama Rissa, jadi cowok lucu pake banget.
***
"Ris, Mama hamil, jadi kemungkinan-""HAH?!" kejut Rissa, belum sempat Ash melanjutkan ucapannya, putri nya berteriak lengkap dengan ekspresi terkejut.
Ash terkekeh setelah sedikit kaget dengan teriakan Rissa.
"Boleh mama lanjutin?" tanya Ash lembut, kemudian Rissa menggeser duduknya jadi lebih dekat dengan Ash.
Setelahnya Rissa mengangguk.
"Karna mama hamil, jadi kemungkinan Mama bakal di rumah terus, sama Ayah mu kayanya juga bakal dirumah kalau kerjaannya ga harus dikerjain," lanjutnya.
"Asik!!" seru Rissa lalu menoel-noel perut rata Ash, baru dicek tadi, Ash sangat bahagia tentunya, Ia belum mengabari Ridwan, nanti saja agar jadi kejutan.
Ridwan pulang malam hari, dan rencananya Ash akan memberitahukan kehamilannya tepat setelah Ridwan pulang.
"Tapi ma, Rissa bener-bener kaget, soalnya tiba-tiba banget, bikinnya kapan si?" tanya Rissa ceplas-ceplos.
"Udah seminggu yang lalu, di kantor, Hihihi," bisiknya, Rissa tertawa.
"Btw, Mama lebih memimpin loh waktu bikin," ujar Ash, ya begini kalau mama dan anak satu frekuensi, bakal lama nih ngobrolin beginian.
"Wih keren banget dong! Rissa mau juga,"
"Heh! Masi sekolah juga!" setelahnya Ash memukul pelan kepala Rissa.
"Hehe," kekehan konyol Rissa berikan, Mamanya menggeleng, heran sendiri dengan kelakuannya, apalagi anaknya.
Rissa sudah dewasa, dia juga perlu tau seperti ini, jadi tak masalah bagi Ash membahas hal seperti ini dengan Rissa, asal tak berlebihan dan tak praktek didepannya.
"Kira-kira cewe apa cowo ya, Ma?" tanya Rissa, Mamanya menggeleng.
"Belum tau, kamu maunya apa?" tanya Ash.
"Tuhan yang ngatur, aku mah terima mau cewe atau cowo, pasti nanti kalo udah lahir Laskar bakal sering main kesini, kan Laskar suka anak kecil," ujarnya membayangkan bayinya bermain bersama adiknya nanti.
"Yang dibayangin Laksar duluan ya.." sindir Ash.
"Iya dong, Laskar nomor dua,"
"Lah, terus yang nomer satu siapa?" tanya Ash bingung.
"Keluarga akuu!" setelahnya Rissa nemeluk Ash dan menciumi pipi sang Mama.
"AKK, MARISSA!!" setelahnya Rissa ngibrit lari ke kamar.
"Bentar lagi makanan nya siap! Abis ganti baju kamu kebawah ya buat makan malem!" teriak Ash.
"SIAP MAMAKUU!!" setelahnya Rissa memasuki kamarnya dan mulai memasuki kamar mandi yang terletak di kamarnya.
Ia baru pulang dari latihan basket, sudah pasti keringatnya membuatnya tak nyaman dan pasti cukup bau, maka dari itu Ash berteriak saat Rissa menciumi pipinya.
Pasalnya pipinya menjadi basah karena keringat pada wajah Rissa.
#end
AAA RISSA BAKAL PUNYA ADEEKK!
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...