Rissa datang ke rumah Laskar pagi itu, Ia menggunakan mobil, mobil milik Ayahnya, ayahnya punya dua mobil sedangkan Ash juga punya satu.
"Siapa tuh?" tanya Laksar, Ia duduk di teras dengan roti tawar yang tinggal setengah, sedang menunggu jemputan sudah pasti.
Setelahnya Rissa turun dari mobil.
"BUBUB!!!" teriaknya sambil berlari kencang ke arah Rissa.
"Buset, baru sembuh udah lari-lari.. Yakin mau sekolah?" tanya Rissa setelah memastikan keadaan Laskar.
"Yakin, aku udah kangeeeeen banget sama Ray, Eron, Adrion" ucapnya, mulutnya masih penuh dengan roti sehingga ucapannya tak begitu di dengar oleh Rissa.
"Makan dulu Laskar.. Yaudah ayuk!"
"Mobil Om Ridwan ya??" tanya Laksar, Rissa mengangguk, Laskar berjalan dengan memeluk lengan Rissa dengan tangan kananya.
Pas di mobil Laskar cerita banyak, gimana mimpi dia dan ini nih yang paling ditunggu-tunggu sama Laskar.
"Bub, kenapa waktu aku nerima kamu tanpa alasan kamu biasa aja? Gak mutu tau waktu itu aku jadi keliatan mau-an" ujar Laskar mengingat kejadian bodoh waktu itu.
"Gini Babe, jadi.. Aku juga sempet kaget waktu kamu nerima aku padahal kamu gaktau dan gak kenal sama aku. Aku juga gak pernah keluar effort, tapi waktu itu aku kesenengan jadi gak sempet nanya, malemnya aku renungin sih aku mikir kayak 'ini orang nerima gua beneran apa ga ya? Kok kayak cuma-cuma' terus aku hilangin pikiran negative ku itu, udah gitu aku mikir kalau emang bener kamu mauan, aku bisa bikin kamu jatuh cinta sedalam-dalam nya ke aku, soalnya aku bener-bener suka dan cinta mati sama kamu Laksar... Jadi tolong, tolong banget jangan pernah punya niatan pergi dari kehidupan aku" jelasnya panjang lebar, Laskar kaget sama kalimat Rissa yang terakhir.
"Aku gaakan pernah pergi Rissa, niatan aja ga ada... Kita bakal tetep nyatu terus, ga ada yang bisa nebak Takdir" jawab Laskar lalu tersenyum pada Rissa.
"Kamu sendiri, kenapa kok nerima aku secara cuma-cuma???" tanya Rissa, waduh Laskar bingung nih, gak mau keliatan goblok, tapi emang dulu dia goblok banget asli.
"Kesan pertama aku liat kamu tuh keren, cantik, oke aku gak munafik. Aku suka banget sama orang cakep, kayak kamu ini... Dan dengan itu aku bersyukur banget, terus aku pernah gabung ke pembicaraan orang, mereka bilang kalau kamu lumayan Ramah, dan prestasi nya luar biasa, baik kata mereka, tapi sayangnya cuek.. Nah gitu jadi aku tertarik sama kamu" jelas Laskar.
"Hmm gitu yaa, yaudah deh, tapi berjalannya waktu itu bikin kamu beneran jatuh cinta ke aku kan?" tanya Rissa, Laksar mengangguk antusias.
"I love u forever bubub ku yang cantiiiiiik!!" ujar Laskar lalu menoel noel pipi Rissa.
Lalu mobil berhenti di parkiran Sekolah.
"Aduuh gemes banget sih manusia satu iniii!!" setelah menatikan mobil Ia langsung mencubit-cubit pipi Laksar dan menggigit pelan pipinya.
Wah, Laskar jadi inget ucapan Rissa kemarin waktu di ru.ah sakit.
"Kalau udah sembuh, ini jadi milik aku sepenuhnya"
Terngiang-ngiang banget di kepala Laskar asli, tapi dia malu banget buat sekedar nanya itu, dia mau kali ciuman sama Rissa.
A/N : tapi misal mereka kissing gak gua bikin adegan, gua gak bisa anjir, kayak cringe banget kalau gua yang bikin, jadi misal, MISAL KAWAN-KAWAN.. Ada scene kayk gitu gua serahin ke imajinasi kalian sendiri, kalau emang gak mau dosa ya jangan di bayangin HAHAHHAAH
Setelahnya mereka masuk ke kelas masing-masing, betapa terkejutnya Rissa saat memasukki kelas, ada lelaki yang Ia benci, baru pindah kemaren, siapa? Mahen jawabannya, asli Rissa baru liat wajahnya aja udah enek.
Mana Mahen di kelilingi sama cewek-cewek populer lagi, dari yang sekelas sama Rissa sampai anak populer kelas lain, bahkan ada juga Boti yang deketin dia.
Bikin Mahen besar kepala dan sok keren waktu Rissa liat dia.
"Eh Rissa, long time no see, how are you pretty?" Mahen mendejati mejanya dengan tampang sok nya.
"Stop call me pretty, stupid!" kesal Rissa lalu menendang keras kaki Mahen.
Cewek-cewek tadi kaget banget sih pas Mahen manggil Rissa pretty, lebih kaget lagi pas Rissa nendang kaki punya Mahen.
"Lo belum puas sama tonjokkan waktu itu? Yaudah tambahin nih!" ujar Rissa.
"Ey! Santai dong, gua cuman mau mengungkapkan perasaan-"
BUGH
"BROOO!! SHE'S SO COOL" sorak beberapa cowok di kelas Rissa.
"Mampus! Gua enek anjing liat muka sampah lo! Minggat deh hen.. Apa lo masih mau gua permaluin?" semua cewek-cewek tadi takut terus ngibrit balik ke kelas masing-masing.
"Anjing lo?! Lo hajar gua cuman demi manusia banci kayak Laskar? Rissa lo buta ya?! Udah jelas-jelas lebih baik gua dari Laskar! Laskar itu disgusting, mendingan gua!! Buka mata lo Ris!! Buka. Laskar itu bodoh!! Gua pinter, Laskar itu boti, gua laki" kesal Mahen, Ia masih kesakitan tak peduli tawa para lelaki di meja sana, terus-terus an mencaci Laskar
Laskar yang memang mendengar semua itu dari pintu pun langsung berlari menerobos orang-orang disana dan menonjok wajah Mahen dengan sangat keras.
"Lo tau apa?" tanya Laskar dengan wajah santai namun menerah karena marah.
Mahen mengeluarkan darah dari hidungnya.
Dia diam saja, menahan darah di hidungnya agar tak jatuh, Ia juga menunduk karena malu di lihat oleh banyak orang.
"Lo lebih boti dari gua anjing! Padahal kita dulu temen smp, bisa-bisa nya ngatain gua kayak gitu... Tau apa sih lo Hen? TAU APA LO TENTANG GUA BANGSAT!" Setalhnya Ia mengangkat paksa Mahen agar berdiri.
"Rissa punya gua, tau bahasa manusia gak? RISSA PUNYA GUA DASAR PENGGANGGU" Satu tonjokan mendarat di pipi kiri Mahen.
Rissa berlari ke arah Laskar dan menyuruhnya untuk tenang.
"Calm babe" bisik Rissa lalu menarik tangan Laskar agar pergi dari hadapan Mahen
Mahen hanya diam dan menahan nyeri yang luar biasa, kembali ke tempatnya dengan menunduk, Dilan yang baru datang pun bingung apa yang terjadi.
"Makanya jangan cari gara-gara sama Rissa, mampus sendiri kan lo!" ejek Dani, siswa yang emang jail.
"Diem lo!" ketus Mahen, Ia menggertakan giginya.
#end
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃
Teen FictionLaskar, dia awalnya tidak akan mengira akan berpacaran dengan cewek sekeren Rissa, Rissa sempat kaget karena Laskar menerima tembakannya secara cuma-cuma tanpa alasan yang pasti, namun Rissa tak terlalu menghiraukannya. Teman-teman Laskar sempat tid...