28- Sampah masyarakat

394 27 1
                                    

Mahen kesel banget kemarin, image nya hancur di depan tenen sekelas nya sendiri, niatnya sih pengen rusakin hubungan Rissa dan Laskar tapi malah kena baku hantam, gak cuman ceweknya lagi, dua-dua nya nyerang dia.

Ditambah ejekan dari beberapa murid di kelas dia.

Dia jadi muak sekolah, dia memang seperti itu di sekolahnya yang sebelumnya, pernah kena kasus pelecehan, dia ngelecehin temen sekelasnya sendiri.

Alhasil di skors beberapa hari dan jika terpergoki melakukan hal yang tidak senonoh lagi dia bisa dikeluarin dari sekolah, dan sekitar satu bulan yang lalu dia ketahuan lagi, malah lebih parah, di lecehin temen ceweknya yang lagi pingsan di UKS.

sebelum di keluarin, dia udah minta keluar sendiri, ayahnya kualahan ngehadepin sikap nakal anaknya, tapi ayahnya juga salah, dibiarkan Mahen bergaul dengan sembarang orang, ya jadi kayak gini deh.

Dia malas sekolah juga malu, karena ada siswa yang katanya preman sekolah, itu nge post videonya pas lagi di injek-injek Laskar juga Rissa.

Udah dua minggu dia gak masuk, tanpa keterangan, gurunya udah ada yang dateng ke rumahnya, malah dia marahin.

Alhasil ayah Mahen dipanggil ke sekolahan, tapi Mahennya tetep gak mau sekolah, mau jadi apa dia?

Dan kerjaannya ya cuman tidur, bolak-balik bar, balapan ilegal, mentang-mentang bokapnya kaya, dia jadi merasa uang itu pantas dibuang-buang buat sesuatu yang gak ada gunanya.

Semoga manusia kayak Mahen ini musnah dari Indonesia, sampah masyarakat.

Dia juga sempet ikut tawuran, karena dia punya temen anak STM dan sekolahannya bener-bener problematik, dia diajak tawuran dan ikut.

Perutnya sobek, dia kapok dan gak mau lagi kalau diajak tawuran alhasil temennya yang anak STM ini unfriend dia, terus gak punya temen deh. Seno -sahabat nya di sekolah lama dia- juga kayak udah gak mau lagi temenan sama Mahen karena selama ini dia gak percaya kasus pelecehan Mahen.

Dia dirasuki Mahen buat percaya sama dia soalnya, toh Seno itu mudah dibodohi.

Kayaknya Mahen juga bentar lagi dikeluarin karena hampir satu bulan enggak sekolah.

***
Laskar mengamati Lukanya dengan agak tersenyum sudah mulai hilang.

Rissa datang dari dapur membawakan jus alpukat, dan menyuapkannya pada Laskar.

Eron dan Adrion hanya menatap malas kedua orang itu, mereka memilih bermain Playstation bersama Dahlan.

Mereka main ke rumah Rissa setelah pulang sekolah, Dilan juga mengajak Dahlan, karena Dahlan yang meminta.

Adrion dan Eron juga meminta Dahlah untuk datang dan bermain bersama.

Ash dan Ridwan sedang bekerja, sempat pulang kemarin namun hanya beberapa Hari, Ridwan kerjanya lama, kalau Ash pulang gitu, malem pulang siang berangkat, gitu deh.

"Enak?" tanya Rissa setelah menyuapkan.

"Enak banget! Dua jempol!" jawabnya antusias, dan menunjukkan kedua jempol tangannya, terus saja menggemaskan.

Ray membuka pintu dengan kesusahan, dia bilang agak telat tadi, Ia kesusahan karena membawa banyak camilan.

Oh!, btw Rissa sekarang mulai biasa dengan camilan, tapi Ia juga harus membatasi karena tak sehat jika banyak-banyak.

Dibilangin Rissa ini 'Healty Life' banget awoakwok, apa itu healty life? Gua juga ga ngerti asal aja, intinya hidup sehat lah.

Dengan cepat Dilan menghampiri dan menhambil dua kantung dari empat kantung plastik penuh yang di bawa Ray.

Setelahnya Adrion, Eron dan Dahlan pun berebutan.

"Gini nih, kalau anjing gak dikasih makan tiga hari" ucap Dilan.

"Parah lo!" kesal Adrion tapi sambil memakan makanannya.

"Bercanda, tapi kalau Dahlan beneran kek guguk sih"

"Woy! Kakak siapa sih? Malesin banget!" sarkas Dahlan, lalu mereka melanjutkan bermain Playstation tapi di temani bbeberapa bungkus snack, popmie, minuman kaleng.

Yang beli Ray.

Asik sih sore ini, Adrion libur kerja.

"Eh btw, kalian tau gak? Gua kerja di toko bunga" ujar Adrion, mereka kkaget serempak, waktu Laskar di rumah sakit mereka gak ngeh ada Mora.

"Dari kapan???" kaget Ray.

"Udah lama, lo pada inget gak? Yang gua ajak ke Rs" tanya Adrion, Eron menajwab cepat.

"Inget! Pacar lo kan itu?" tebak Eron, salah besar.

"Bukan, tapi gua lumayan naksir sih, oh ya! Dia itu pemilik Toko namanya Mora, dan gua kayak sekertaris? Apalah itu pokoknya yng ngurusin toko, gua kerja tiap sore." jelasnya.

"Ohh, pantes aja lo jarang mau kalau di ajak nongkrong" celetuk Laskar.

"Iya, gua kan orang penting" sarkasnya, mendapat tatapan sinis dari Eron.

"Biasa aja mukanya" tegur Dahlan ke Eron.

"Ga bisa, soalnya ni orang ngeselin" ucap Eron lalu menunjuk Adrion.

"Apa sih, sirik" Canda Adrion.

"Lo naksir nih sama si.. Mora?" tanya Laskar.

"Kayaknya, tapi aneh cuy, dia umurnya 20, sedangkan gua otw 18" ucap Adrion.

Btw mereka bentar lagi menuju kelas Duabelas.

"Gapapa selagi bisa" itu Rissa yang ngomong, masih sambil nyuapin pacarnya.

Adrion jadi yakin nih kalau begini.

Oh iya, Adrion sekarang tinggal di rumah Mora, tapi kayak jarang jarang gitu, kadang di rumahnya kadang di rumah Mora, kedua orangtuanya juga jarang dirumah, kerja sendiri, terus uangnya kadang dikirim ke rumah tapi cuma pas buat bayar sekolah.

Masih peduli ternyata.

#end

Banyak typoo

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang