16- badmood, pms?

918 42 5
                                    

Laskar pagi ini benar-benar sedang badmood entah karena apa, dan Rissa tau kalau Laksar badmood so dia diemin aja, padahal ini salah, Laskar ingin sekali di tanyain.

"Kamu kenapa?"

"Kenapa badmood?"

"Lagi gak mood ya?"

Namun yang ada di pikiran Rissa adalah 'biarin aja dulu, siapa tau memang lagi gak ingin di ganggu.

"RIS! AJAK NGOMONG DONG, MASAK DARI TADI AKU DI DIEMIN!" kesal Laskar sudah tidak tahan.

"Eh, maaf sumpah.. Aku kira kamu emang lagi gak mau diajak ngobrol"

"Aku gak pernah bilang gitu!!!" kesal Laskar, Laskar badmood karena tadi pagi iphone barunya jatuh karena Kena.

Padahal Kena sudah bilang akan di ganti minggu depan, tapi Ia sangat sangat kesal karena itu adalah iphone baru dan di beli dengan uangnya sendiri.

"Yaudah maaf, sini?" Rissa merentangkan tangannya, menyuruh Laskar memeluknya.

Mereka tadi berangkat bareng, sekarang sudah sampai parkiran.

"Gak!!" jawab Laskar sangat ketus, Rissa jadi kesal, tapi dia gak boleh kekanakkan gini.

"Biarin aja dulu, ntar juga balik kayak semula" pikirnya sambil mmelihat punggung Laskar yang menjauh, dilihatnya kaki yang berjalan namun dihentak-hentakkan oleh sang pemilik kaki.

"Dia itu, ngeselin kalo marah tapi lucu" herannya, bergumam sendiri membuatnya merasa dia adalah orang gila, karena itu dia cepat cepat pergi ke kelasnnya sebelum bel berbunyi.

Saat sampai di kelas Ia langsung mendapatkkan pertanyaan dari ketiga temannya.

"Kenapa bro? Kok cemberut gitu?" Eron penasaran.

"Iphone gua, yang kemarin.. Pecah anjir!!!" dia kesal, sangat kesal.

"Ditambah, Rissa gak peka banget! Au ah!" jelasnya kesal, ia pun membanting tas nya ke kursi dan mendudukkan dirinya secara kasar.

"Rissa kan gak tau kalau lo sukanya di tanyain, pemikiran orang beda-beda Laskar... Dia udah coba memahami, tapi belum bisa... Hargai dong" Ray menasihati, selalu dia yang jadi penasihat.

"Yaudah sih! Gua mau tidur!" ujarnya ketus lalu menidurkkan kepalanya di tangan, Ray menggeleng lalu mendekkat mengelus surai Laskar yang biasanya hanya Rissa yang dapat mengelus.

"Pinjem bentar ya Rissa.." gumamnya lalu tertawa pelan, Laskar yang mendengarnya agak tersenyum namun kembali sadar kalau dirinya sedang dalam fase 'badmood'

Setelah mengelus surai itu beberapa waktu, Laslar sudah mulai tenang dan menjelaskan dengan rinci.

"Jadi tadi pagi habis sarapan gua mau ambil handphone kan, abis tu kak Kena bur-buru, yaudah kita tabrakkan di tangga, dan handphone gua jatuh berkali-kali ngelewatin anak tangga sampe bawah" jelasnya.

"Kak kena mau ganti kan pasti??" tanya Adrion.

"Iya.."

"Terus kenapa masih cemberut gitu sih??" Eron menyahut.

"Rissa loh! Gak peka banget, cowoknya lagi badmood malah di diemin" emosi nya peahan muncul.

"Ini pertama kali lo badmood di depan Rissa, dia belum faham" unar Ray, Laskar sedikit setuju, namun Ia tetap mengelak bahwa Rissa yang salah.

"Harusnya dia nanya dong ray? Gua kenapa? Ada apa? Gitu kan, minimal... Nah dia malah diem aja bayangin!" setelah marah-marah, Pak Arif datang dengan laptop di tangannya dan tas hitam yang selalu Ia bawa kemana-mana.

Lelaki berkepala 4 itu mengajarkkan materi-materi yang sudah laskar pelajari di rumah, jadi Laskar ljmayan terhibur dengan penjelasan materi kali ini.

Karena dia sudah faham

"Dia mah ngambeknya bentaran doan" bisik eron kepada Ray.

Adrion yang mejanya dekat Laskar hanya mendengar, gak bisa ikut ngobrol, karena yang diomongin ada di samping.

"Bocilnya kita hahah" Ray tertawa, memang di circle mereka paling muda itu Laksar, dia juga yangbpaling childish.

Jam istirahat berbunyi mereka ke kantin, dengan Laskar yang meminta maaf ke Rissa.

"Maaf ya bubub, tadi pagi aku marah-marah sama kamu.. Aku lagi badmood soalnya" jelsnya, Rissa terkekeh gemas lalu mengelus rambut Laskar.

"Gakpapa, mungkin aku yang salah, karena aku gak bisa memahami kamu?" jelasnya dengaan tanda tanya, di gelengi oleh Laskar, setelahnya ya.. Seperti biasanya.

Mereka berkumlul ber enam dengan Rissa dan Dilan, Dilan dan Ray semakin romantis sepanjang waktu.

"Ntar pulang sekolah ke rumah gua yuk???" ajak Dilan, mereka setuju, Rissa agak berfikie namun akhirnya setuju, dan nanti pulang sekolah mereka akan pergi ke rumah Dilan.

Hanya untuk menonton series atau makan bersama atau mungkin hanya untuk berkumpul dan mengobrol???

#end

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang