12- Deo dan perbincangan

694 48 0
                                    

Ketika sudah sampai di tempat tujuan Ia segera memakirkan motornya di tempat parkir dan melihat Adrion yang tengah mencegah Deo dan Laskar yang sedang bertengkar.

Laskar walaupun manis manis gitu bisa juga berantem, namun gak sejago Rissa.

Yang dia tau ya cuman tonjok, pukul, tendang, gak lengkap kayak Rissa.

Mereka menjadi tontonan di sana, bahkan pak satpam juga ikut melerai.

Tak berlama-lama berdiri di sana Ia datang menerobos kerumunan orang dan menghampiri Laskar.

Deo semakin panas melihat gadis yang disukai nya melindungi lelaki yang dia sangat benci..

"Lo kenapasih?!" bentak Rissa, baru kali ini Laskar melihat Rissa semarah ini.

"R-riss gua suka sama lo, gua lebih dulu suka sama lo dibanding Laskar, gua lebih dulu Rissa lebih dulu..." Deo menangis, Rissa tertawa pahit.

"Gua suka dia udah 4 tahun, asal lo tau!" Rissa berujar dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

Deo yang kicep pun pergi dari sana dengan berlari, larian nya membuat Adrion ingin ngakak karena jalannya sangat ✨SLAYY✨ sekali, mengingat sikap Deo memang seperti perempuan

"Laskar, are u ok?" tanya Rissa memastikkan.

"Aku yakin kamu kenapa-kenapa sih..." lanjutnya sebelum Laskar menjawab pertanyaannya tadi.

"Only here" ujar Laskar menunjuk sudut bibirnya yang agak memar.

"Ayo aku obatin, Adrion ikut aja gapapa"

"Ogah, paling cuman bakal jadi nyamuk, gua duluan" ujarnya bermaksud bercanda lalu berlalu dari sana.

"Yaudah, makasih Dri!" tetiak Rissa

***
"Kamu kok bisa percayaan gitu sama orang lain yang gak kamu kenal???" Rissa mengomel.

"Dia masang muka melas sih.." jawabnya, Rissa sudah mengompress memar pada sudut bibir Laskar.

"Kamu sih, gak tegaan" Rissa berujar dengan wajah gemas lalu mencubit pipi laskar pelan.

"Kan aku soft boy" jawabnya memamerkan diri sendiri.

"Ga boleh jadi soft boy ke orang lain, soft nya ke gua aja" Rissa bercanda.

"Anjir, gua gua, aku!" tegur laskar, Rissa sengaja memancing emosi sang pacar, Laskar 2x lipat terlihat lebih imut saat marah.

"Iya sayang, iyaa... Aku maksudnyaa" Risaa memeluk Laskar. Tentu membuat yang dipeluk salting.

"Emm bub, kalau misal aku meninggal sebelum kita menikah, kamu bakal cari cowok lain buat jadi pasangan kamu atau lebih milih gak nikah?" tanya Laskar tiba-tiba, membuat Rissa menyerngitkan dahi, bingung akan ucapan Laskar.

"Kalau di pikir secara kepentingan keluarga atau ayah yang butuh menantu dan cucu, aku bakal nyari coowok walaupun aku gak suka, gak cinta sama dia, aku bakal tetep menikah dan berhubungan sama dia biar ayah punya cucu, dan kalau dipikir secara perasaan aku, aku gak bakal nikah sama siapapun, kalau bisa aku berdoa biar kamu hidup lagi" jawabnya, terdengar dewasa

Laskar suka saat Rissa menunjukkan sisi kedewasaannya, menunjukkan bahwa dia bisa membimbing seorang lelaki yang memang perlu di bimbing supaya menjadi anak yang tidak manja.

Rissa lebih tua tujuh bulan dari laskar, ya.. Walau gak jauh tapi pikiran mereka jauh berbeda.

Kalau Laskar Ia ingin terlihat dewasa namun caranya salah, jadi dia tetap terlihat seperti kekanakkan walaupun Ia berusaha terlihat dewasa karena memang sifat bawaannya childish.

Kalau Rissa sendiri, mungkin bisa dibilang kebalikkannya karena Ia justru tidak mau orang lain menganggapnya orang yang cerdik atau pintar dan juga dewasa dan semacamnya, Ia lebih memlih terlihat diam dan bodoh, karena dengan itu tidak ada yang tertarik padanya.

Namun... Perkiraannya salah, justru banyak lelaki bahkan perempuan mendekatinya karena pesonanya, Ia akui dirinya mempunyai badan bagus karena sering work out, namun untuk wajah dia tidak yakin dia se cakep yang orang-orang lihat.

Padahal cakep banget..

Namun, perubahan sikap dan sifat yang Rissa alami setelah mengenal seorang Laskar, lelaki yang humoris, lucu, suka tertawa, murah senyum ini.

Ia menjadi seorang yang suka mengajaknorang berbicara, dan suka bersosialisasi seperti nimbrung di obrolan orang, terutama di circle Laskar.

Dia baru sadar, berkomunikasi dengan orang lain itu lebih baik dari pada ber diam diri supaya tidak di lirik orang lain karena ujungnya akan tetap sama, di dekati karena pesona.

Lanjut ke dialog.

"Rissa, kenapa setiap hari, kamu selalu bikin aku tambah sayang, tambah suka, tambah gemes, tambah kagum sama kamu????" Heran Laskar, Ia memeluk balik Rissa, ya.. Ia belum melepas pelukkan Rissa tadi.

"Justru bagus, kamu jadi makin pengen nempel sama aku... Gini terus ya handsome!" Rissa menggoda, Laskar kaget, baru kali ini Rissa memanggilnya dengan sebutan Handsome, seketika rasa percaya diri Laskar meningkat.

"Kenapa diem?? Oh kalo gitu ganti gini... Emm, gini terus ya, my pretty boy?" Rissa tambah menjadi.

"AKHH UDAH AH, GA SANGGUP!!" Laskar kemudian berteriak, Rissa jago sekali flirting, dan sialnya Laskar selalu dibuat salah tingkah dengan itu.

'Boleh gak sih, langsung nikah aja?' batinnya

"Nikah yuk Las?"

"HAH??? BUBUB KAMU CENAYANG YA??" kaget Laskar, karena Rissa kaget Ia ikut berteriak.

"HAHH???"

#end

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang