44. terbukti

562 31 0
                                    

From 'gua' to 'gue' ga ganggu" banget kan? Soalnya tiba-tiba berubah typing anjir guenyaa, jd kebiasaan, maaf wkwk.

-
-
-
-

"Bener kan kata gue? Yang difoto ini bukan Rissa." jelas Adrion, Laskar hanya manggut-manggut males.

"Masih nggak mau sadar sama kesalahan lo?" tanya Adrion lagi, Laskar membuang nafasnya kasar.

"Jahat banget sih lo? Harusnya lo bela gue," ujar Laskar dengan nada sok sedih, masih tak terima kalau objek paling bersalah disini adalah dirinya sendiri.

"Dih, masa gue bela yang salah.. Ya ngga Ra?" tanya Adrion kepada seorang gadis yang tengah duduk di tempat Ray.

"Yoi," kata Nara.

"Lo kembaran nya Rissa ya Nar?!" seru Laskar, Nara diam sejenak sebelum menjawab.

"Bukan, tapi syukur dah dimirip-in sama kak Rissa," balasnya, tadi Adrion, dan Laskar bertemu dengan Nara di kantin pada pagi hari, lalu Adrion meminta agar Nara ke kelasnya untuk membicarakan hal penting.

Ternyata membosankan bagi Nara.

Kalian yang bertanya dimana keadaan Ray dan Eron, mereka hiatus bentar untuk beberapa chapter karena Febri males nulis nama mereka.
Minta 🙏🏻 ya

Setelahnya terlihat Rissa memasuki kelas Laskar dengan boneka kecil ditangannya.

"Hi, mau ga??" tanya Rissa kepada Laskar setelah menghampiri meja Laskar lalu menyodorkan boneka beruang kecil dengan gantungan diatasnya.

"MAU!" setelahnya Laskar mengambil boneka kecil (gantungan kunci) dari tangan Rissa dengan paksa.

"Loh? Siapa nih?" tanya Rissa setelah menyadari seorang gadis yang duduk di dekat mereka.

"Kenalin kak, gue Nara kelas 10 ipa 3, gue disuruh kesini sama Adrion, gue gabisa nolak dengan alasan gue adalah anak baik, jadi gue kesini," katanya memperkenalkan diri, Rissa manggut-manggut dengan tawa kecilnya.

"Dri, nyadar nggak?" tanya Laskar kepada Adrion, Adrion manggut.

"MIRIP BANGET ANJIR?!!" seru Laskar dan Adrion bersamaan, membuat kedua gadis yang dibilang mirip itu sedikit terkejut.

"Cakepan dia," ujar Rissa lalu menunjuk Nara.

"Kaga ah, cakepan lo kak!" katanya.

"Gue cakep nya ke Laskar, lo cakepnya ke Abian," ujarnya, Nara tak bisa menahan senyumannya, maka dari itu Ia menunjukkan giginya yang memiliki taring kecil di kanan dan kiri.

Ia juga memiliki dimple.

"Kok bisa tau Abian?" tanya Nara pada Rissa.

"Dikasi tau kakaknya dia noh," katanya, Nara manggut-manggut, sebenernya masih kepo tapi dia males nanya.

Aslinya mah author males nulis WKWK

"Temen doang kita mah," katanya.

"Temen kok cipokan," celetuk Adrion.

"Ga sengaja anjir itu," balasnya.

"Omongannya kosong," ujar Adrion lalu terkekeh.

"Yauda si, gue balik ya? Laper belum ke kantin," katanya lalu pergi dari sana.

"Weh anjir?! Beneran ada tatto dia bangke," ujar Rissa setelah beberapa detik.

"Mau di tatto juga," ujar Rissa, Laskar langsung melotot mendengarnya.

"GA ADA!! APA-APAAN?!" kejutnya, Rissa hanya terkekeh.

"Bercanda doang,"

"Awas aja kalo beneran mau bikin tatto," ancam Laskar lalu mengangkat kepalan tangannya dan diturunkan lagi.

"Mau nonjok?" tanya Rissa.

"Iya lah,"

"Emang bisa?" tanya Rissa lagi.

"Bisa lah! Nonjok doang," balasnya sombong.

"Emang berani?"

"Eng..engga si.." ujarnya pelan lalu menggaruk leher belakang nya yang tak gatal.

Tawa Adrion dan Rissa pecah begitu saja, Laskar cemberut dibuatnya, dia mana berani nonjok Rissa? Sementara perutnya aja kalah kotak-kotak.

"Aku mau bikin otot lah kalo gini,"

"Gaboleh, bagusan mulus," tolak Rissa mentah-mentah.

"Stress," gumam Adrion.

#end

apa kabar???? BINTANGNYA DONG 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

LASKAR [GXB] || 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang