14. Ikat rambut pink berpita 🎀

33 7 2
                                    

Hallooo!

Yang umurnya di bawah 17 jangan dulu baca yaa, sedikit sensitif.

Rated 17+

Typo tandai!

"kenapa sih, Lo? Dari tadi diem terus, gak di kelas, gak di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa sih, Lo? Dari tadi diem terus, gak di kelas, gak di kantin. Gak biasanya juga gak ngerusuhin Rafael, gak ganggu yang nunggangin kuda. Kenapa?"

"Gapapa."

"Gapapa nya cewek ada apa-apa."

"Gak, ada."

"Ceritalah sama sahabat cantik Lo ini. Heran juga gue kenapa Lo gak buat bekel buat pujaan hati Lo, ceritalah kenapa?" Kalau belum mendapatkan jawaban, Adista akan terus-menerus meneror pertanyaan. Bisa dibilang sahabat Tamara satu-satunya itu cerewet, kepoan.

Tamara membuang napasnya jengah, dia ingin melamun dulu, tidak mau diganggu! "Cantik dari mananya, Lo? Keteng lestreng gitu. Soal gue gak buat bekel, gak keburu. Ada masalah dirumah."

Tidak ada sakit hati, itu adalah candaan yang sudah berabad-abad kali terdengar. Sudah biasa, "Kenapa? Masalah apa? Cerita sini."

"Nggak."

"Cerita."

"Dis!" Tamara melotot pada Adista, "bentar, gue mikir dulu!"

Adista mangut mangut, cewek itu tidak lagi bertanya melainkan menyeruput kuah mienya yang pedes. "Gue gak bakal tanya lagi, teraktir bakso Mak Erot, ya?"

"Pesan."

"Ouh, oke, makasih cintahhhku!"

"Jijik!" Tamara mendelik sedangkan Adista tersenyum lebar sangat senang. Asyik, dapet terakturan dari calon menerus Sky Group.

"Makasih calon CEO cantik!"

Tamara tidak memperdulikan Adista, dia kembali melamun. Tamara diam, memikirkan bagaimana dirumah ayah dan mamahnya. Apakah masalahnya sudah selesai atau belum, apakah sampai berantem hingga baku hantam atau lebih dari itu, bercerai.

Tidak, itu tidak boleh terjadi. Tamara berdoa semoga saja tidak sampai bercerai. Baku hantam boleh, bercerai jangan. Hahaha, Tamara tidak tahu saja kalau dirumah kamarnya sudah seperti kapal pecah karena orang tuanya, katanya atas dasar baikan.

Brak!

"Kenapa mamah gue kekamar, Lo?!"

"Mamah gue juga. Kenapa, gak boleh?"

Datang-datang Tamari mengebrak meja yang ditempati Tamara hingga kuah mie milik Adista sedikit tumpah melebar membasahi meja itu. Tamari datang dengan kedua datang setianya, phita dan Linda (yang masih inget nama dua dayangnya Tamari boleh kasih tahu, aku lupa+maaf ya aku pake itu dulu nanti diganti)

Semua pasang mata kini tertuju pada kembar yang sangat berbeda jauh itu, dari kepribadian hingga wajah, kecantikan. Banyak yang membuka ponselnya hanya sekedar untuk merekam, lumayan, nanti viral. Tamari sudah menjambak rambut kakaknya itu, "inget, ya! Dirumah gue bisa diem karena ada ayah. Tapi disini, Lo jangan harap bakal tenang!"

TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang