Berdamai dengan diri adalah keadaan dimana hati menjadi tenang. Tidak ada ganjalan yang mengusik. Dan tidak ada rasa takut yang menghantui. Tamara harus berterimakasih sebesar-besarnya pada Elina, cewek Canada yang cantik itu.
Ya, Tamara sudah memaafkan dirinya, telah berdamai dengan dirinya, hati, pikirannya kini tidak terbebani dengan ganjalan dan rasa tenang itu ada. Setelah memaafkan diri sendiri dan mulai mencintai diri sendiri, seolah beban berat yang berada di pundak itu melayang membawa beban berat itu. Hidup terasa ringan dan mudah dijalani.
Ya, obatnya bukan kapsul atau apapun. Obat yang sebenarnya ternyata ada pada diri kita sendiri. Mencintai, memaafkan dan berterimakasih. Mudah, namun memang terasa sulit.
Di negara dimana daum maple berguguran, Tamara bisa menerbitkan senyuman, setiap pagi dimana matahari terbit lukisan indah itu tercipta dengan mata menyipit melengkung seperti bulan sabit. Indah.
Entah sampai kapan Tamara akan menjalani hidup dinegara Canada ini. Jika sampai lulus kuliah berarti sekitaran satu tahun lagi. Dan jika ingin menetap lebih lama, belum tahu sampai kapan. Atau..... Menetap selamanya?
.....
Dengan keputusan yang matang juga keputusan atas kedua belah pihak tanpa ada pihak yang terpaksa Adam dan Diana resmi bercerai. Hubungan keduanya tidak bisa lagi dipertahankan setelah lamanya menjalin rumah tangga kurang lebih 21 tahun.
Dengan pertama yang mengajukan penceraian adalah Diana yang awal-awal tidak di setujui oleh Adam. Namun, setelah di pikir kembali dan di bicarakan bersama Adam setuju untuk ceraikan Diana. Keduanya tidak ingin saling menyakiti lagi.
Pagi tadi keduanya menjalankan sidang penceraian di pengadilan, siangnya Diana pergi keluar kota setelah hakim mengesahkan bahwa dia resmi bercerai dengan Adam dan mulai detik itu bukan lagi istri dari Adam. Lega bercampur sedih Diana rasakan, ia menangis dalam diamnya. Dengan hati yang merasa masih berat namun demi kebaikan Diana merelakan Adam dan berpisah dengan Adam yang dulunya dia panggil mas.
Seorang diri kini di balkon kamar Adam menatap langit dengan sebatang rokok di sela sela jari yang menemaninya juga segelas kopi yang asalnya masih mengepul. Angin malam ini cukup kencang sehingga rambut Adam yang memang lebat terus tersapu. Rokok itu Adam isap hingga dari mulutnya mengeluarkan asap, beberapa kali Adam menghembuskan napas beratnya. Sekarang ia sendiri dirumah tanpa ada istri dan anak dan hal itu membuat Adam kesepian.
Isterinya sudah pergi, kedua anaknya pun pergi, yang satu untuk selamanya dan yang satuu... Entahlah.
"Keputusan kita ternyata membuat saya kesepian Diana," Adam mulai bergumam.
"Kamu memang selalu membuat masalah dan beberapa kali saya ingin menjauh dari mu, tapi kenapa? Kenapa saat saya sudah jauh darimu saya merindukanmu? Saya..." Adam menutup matanya, aneh dengan dirinya. Mengusap wajahnya dengan kasar, dan simpan rokoknya pada asbak tanpa memadamkannya. "Saya rindu Taraaa.."
Kesialan apa yang menimpa hidupnya sampai ditinggalkan anak dan istri? Dosa mana yang menjadikan dirinya mendapatkan hal seperti ini? Apakah ini bisa di sebut karma nyata dalam kehidupan yang menimpanya? Hah, Adam frustasi sendiri sampai semalam, menghabiskan beberapa batang rokok juga bergelas gelas kopi pahit.
...
Beberapa bulan kemudian...
Hidup sendiri selama kurang lebih empat bulan setelah perceraian dengan istrinya, Adam merasa hidupnya sepi. Ya, lagi-lagi kata sepi. Rasa penyesalan menggerogoti dirinya. Bukan penyesalan karena bercerai dengan istrinya melainkan penyesalan terhadap anak sulungnya. Penceraian kini telah ia relakan seutuhnya. Adam khawatir pada Tamara. Belum pernah hidup sendiri dan sekarang hidup sendiri dinegara orang. Tentang penceraiannya dengan Diana Adam tidak menyesal karena ia bercerai dengan Diana dengan baik-baik tanpa permasalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]
Teen Fictionegois Tamara skynay gadis jelek dengan sifat egoisnya yang mendarah daging, karena sifat egoisnya juga dia masuk kedalam lubang hitam. permintaannya pada sang ayah membawa dia pada kekerasan fisik juga mental. keinginan yang menjerumuskan dirinya se...