AKU DATANG LAGIII
MAAF YA AKU BARU UPDATE SENGKUUU
SATU KATA BUAT MULAI PART INI APAA?
HAPPY READING AND ENJOYYY 🫶🏻🫶🏻
....
DUK!
"ARGHHHHH BANGSAT LO!" Suara erangan Rafael membuat Salsa dan Jordi yang sedang bersantai terkejut. Rafael mengusap ngusap kakinya yang menubruk kursi. Keadaannya sudah berantakan seperti orang gila, rambut yang tidak tertata rapi juga baju yang kancingnya sudah tidak berada di lubangnya.
Kacau, Rafael merasakan takut saat ini. Siapa lelaki yang tiba tiba merangkul Tamara tadi? Sialan sekali.
Salsa bangkit dari duduknya, menyimpannya majalah yang sedang ia lihat lalu mendekati Rafael dengan wajah terkejut, "kenapa, nak?" Tanyanya, khawatir kenapa tiba tiba anaknya pulang dengan bentukan aneh.
"Siapa sih yang naruh kursi di sini, Mah?!" Nyolot Rafael, tidak mengindahkan pertanyaan yang di ajukan mamahnya.
"Loh.. kan itu kursi udah lama ditaruh disana nak."
"Pindahin, ngehalangin jalan aja!"
Salsa geleng geleng, "Kamu kenapa? Kok marah marah Rafael?"
Rafael yang sedang terduduk dilantai mengusap kakinya mendongak pada Salsa dengan bibir melengkung kebawah juga kata yang berkaca-kaca "Hikss...." satu isakan keluar dari bibir Rafael. Salsa semakin terkejut dan berjongkok, mengusap kepala Rafael lembut. Anaknya menangis? Kenapa? Aneh... padahal Rafael sudah jarang menangis sekarang. Jikapun menangis itu pasti.... karena merindukan Tamara.
"Duh, kok malah nangis sihh?" Salsa membawa Rafael pada pelukannya. Menapuk nepuk pundak anaknya pelan.
Rafael menangis pelan dengan isakan yang keluar. Anaknya itu mengeratkan pelukannya.
"Kenapa nak?"
"Hikss mamahhhh..."
"Kenapa?"
"Tara mah, Tara, hikss.."
Rafael mendongak, "Tamara udah kembali. Rafael rindu hiks. Pengen peluk..." racaunya mengadu pada Salsa. "T-tadi fael ketemu Tamara di restoran mah hiks, dia-dia makin cantik hikss.. fael pengen peluk tapi gak bisa hikss.. terus.. terus... huaaaaaaaaa.... ada cowok yang tiba-tiba rangkul Tamara.. mamahhhhhhh...." dengan raungan juga terbata bata Rafael cerita pada Salsa, mengadu. Ujungnya lelaki yang belum lulus kuliah itu menendang nendang kakinya pada udara, dengan kekesalan yang ada di dada; kesal pada orang yang merangkul Tamara tadi.
Salsa tahu sekarang sumber kenapa anaknya seperti ini. Perempuan paruh baya itu diam diam menahan senyuman yang siap meledak jadi tawa. Salsa geleng geleng pelan.
"Tamara udah pulang?"
Rafael mengangguk.
"Kapan?"
Rafael menggeleng "Gak tau..."
Salsa semakin menahan semyumannya. Dari suara Rafael yang mengecil Salsa cukup tahu bahwa anaknya ini baru tahu bawah Tamara sudah pulang dari Canada.
"Kalah kamu sama mamah, mamah udah tahu lama lhoo.. Tamara udah pulang."
"Hah?" Rafael mengerjap, bengong matanya.
"Kalah lagi, papah sama mamah udah ketemu sama Tamara."
"H-hah?" Rafael linglung, melongo dengan mimik wajah yang.... hah?
Ya, Salsa dan juga Jordi sudah ketemu dengan Tamara. Tepatnya... saat hari ketiga Tamara berada di Indonesia. Jordi dan Salsa tentu tahu kepulangan Tamara dari Adam. Tak menunggu lagi setelah tahu Tamara sudah kembali Jordi dan Salsa langsung minta ketemu pada Adam. Dan.. Tamara menyetujuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]
Teen Fictionegois Tamara skynay gadis jelek dengan sifat egoisnya yang mendarah daging, karena sifat egoisnya juga dia masuk kedalam lubang hitam. permintaannya pada sang ayah membawa dia pada kekerasan fisik juga mental. keinginan yang menjerumuskan dirinya se...