Hay hayy
Vote sama komennya yaa sayang sayangnya akuuu
HAPPY READING GUYS!!
....
Dua tahun enam bulan telah terlewati, perut buncit dengan gejala yang di rasa berbeda beda itu kini telah mengecil dan mahluk kecil didalamnya telah keluar. Telah mengeluarkan suara dan telah melihat dunia dengan warna yang berbeda-beda. Lucu saat mengerjap dan mengecap. Indah suaranya saat berbicara meski tidak jelas. Bening halus kulitnya dengan bulu-bulu halus. Dia, bayi yang dikandung Tamari selama sembilan bulan, sekarang sudah lahir dan berumur 21 bulan atau kurang lebih 1 tahun 9 bulan.
"Mau mimi?"
"Oooooo...."
Rafael tertawa kecil atas jawaban bayi mungil yang sekarang sedang digendongnya. Lucu sekaligus mengemaskan. "Bilang dulu ayah, hmm, ayah?"
"Yayah!!"
"Mmmmmm," Rafael tidak tahan, dia gigit bayi itu, hingga bayi yang beberapa bulan lagi berumur dua tahun itu tertawa. "Kenapa lucu banget sih?!"
"Hihihihii...." Bukannya menjawab bayi itu malah tertawa hingga memperlihatkan gigi-gigi susunya yang baru tumbuh beberapa.
Rafael memberikan endot susu dan diterima dengan baik. Bayi itu emut hingga pipinya mengembul dan binaran matanya muncul, lagi-lagi, menggemaskan.
"Hari ini ayah mau kerumah bunda kamu, sebentar kok, tunggu sama nenek ya?" Seolah mengerti bayi itu mengangguk.
"Nanti ayah sampaikan rindunya, ayah bilang kalau Dede udah besar dan sehat, pinter dan udah bisa jalan. Okey?"
"Yayayaya!"
.....
"Bagaimana kabarnya? Baik-baik aja? Masih terselimuti rasa menyesal dan bersalah? Maaf, gue belum bisa sampaikan maaf lo sama dia, gue belum ketemu sama dia. Kayaknya emang gak bakal ketemu lagi."
"Gak usah sedih, gue yakin kalau dia udah maafin lo, kayaknya." Rafael menjeda, terkekeh, "Dia baik meski egois. Dia sayang sama lo, itu pasti." Rafael menaburkan bunga yang dibawanya. "Udah hampir dua tahun lo pergi, dan udah hampir tiga tahun dia pergi. Sama sama ninggalin gue. Bedanya, mungkin dia gak selamanya sedangkan lo selamanya."
"Anak lo baik-baik aja sama gue. Dia udah besar dan bisa jalan meski sering jatuh. Giginya udah tumbuh, dia gembul gemesin. Katanya, dia rindu sama lo. Oh, ya, meski dia rindu sama lo gue mohon banget jangan datang. Nanti dia nangis lagi gak bis berhenti, karena takut hahahah. Haha, maaf gue bercanda."
"Gue belum bisa bawa dia kesini, masih kecil. Nanti kalau dia udah ngerti dan nanyain lo, gue bawa kesini. Sekarang jangan takut anak lo gak bakal gue telantarin, tenang disana jaga anak lo dari jauh."
Langit mulai menggelap, mendung, Rafael berdiri. "gue pulang, ya, bentar lagi hujan. Nara juga pasti nyariin gue. Assalamualaikum." Rafael mundur setelah mengucapkan salam, berbalik meninggalkan TPU dimana tempat itu menjadi tempat beristirahat Tamari untuk selamanya.
....
Tanara Kiyana Ayla, nama indah yang diberikan Tamari pada anaknya. Nama itu adalah hadiah pertama dan terakhir yang Tamari berikan pada anaknya. Gugur disaat melahirkan, menutup mata untuk selamanya saat mendengar suara tangisan menggelegar malaikat kecilnya. Menghembus napas terakhir dengan tangan bergetar mengelus kulit merah anaknya. Malam dimana anaknya melihat dunia, malam itupun malam terakhir dirinya melihat dunia.
Ya, Tamari telah pergi untuk selamanya. Pergi dengan semuanya yang telah terbongkar. Kenyataan yang tidak diketahui telah terungkap. Pergi meninggalkan rasa bersalah pada kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]
Teen Fictionegois Tamara skynay gadis jelek dengan sifat egoisnya yang mendarah daging, karena sifat egoisnya juga dia masuk kedalam lubang hitam. permintaannya pada sang ayah membawa dia pada kekerasan fisik juga mental. keinginan yang menjerumuskan dirinya se...