15. Fakta Nugraha

33 7 2
                                    

"apakah banyak luka baru disebut hidup?" __Fares Agustira Nugraha

"apakah banyak luka baru disebut hidup?" __Fares Agustira Nugraha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tamara kamu kenapa?"

"Itu, kenapa rambut kamu acak-acakan? Kaca mata kamu patah?"

"Baju kamu kenapa jadi gitu? Kusut, kancingnya kemana, nak? Kamu jual buat jajan?"

"Tamara, bibir kamu kenapa jadi gede gitu?"

"Kaya bibir mamah kamu."

"Mass..."

"Oh, iya habis aku makan tadi," Adan terkekeh dan mendapatkan delikan dari istrinya.

"Tamara!"

"Aku dikerjar orang gila tadi, jagi gini!"

Rafael orang gilanya.

"Ouhh...."

Tamara tidak memperdulikan orang tuanya dibawah sana yang terus berteriak menanyainya ini dan itu, Tamara ingin cepat cepat kekamar lalu mandi. Tamara ingin menghilangkan bekas orang gila yang ada ditubuhnya. Sudah gatal.

"AAAAA KENAPA KAMARKU JADI GINI?!"

"TAMARA MAAF, AYAH PINJEM TADI."

bugh!

"Gak mau tahu, gantiii!"

Sudah marah karena Rafael kini Tamara malah disuguhkan kamarnya yang berantakan, terlihat baru selesai dipakai gelut. Berantakan, kasur, bantal, guling, seprai, sandaran kasur, kelucutan ada di mana-mana. Kasur itu tidak terbentuk dan sudah terpisah dari tempat yang harusnya berada.

Tergopoh-gopoh Diana dan Adam yang rambutnya masih pada basah keatas, sesekali Diana meringis dalam berlarinya karena yang dibawah sangat perih tergesek gesek, ini semua karena suami gebleknya.

Tamara sudah berjongkok didepan kamarnya, dia menangis menyembunyikan wajahnya. Sungguh hari ini Tamara sangat frustasi.

"Tamara...." Adam mengusap pundak anaknya yang bergetar, "maaf sayang, ayah tadi gak keburu kekamar."

"Ayah janji ganti rugi semuanya."

"Bodo!"

Tamara menghempaskan tangan ayahnya, Tamara berdiri menyenggol lengan Adam.

"Mau kemana kamu?"

"Kamar tamu."
.
.
.

"Mamah Tari mau makan sama sup buntut."

"Udah mamah buatkan, ayo makan, mamah mau panggilin dulu ayah."

"Makasih, mah."

"Sama-sama, sayang." Diana mengusap rambut anak bungsunya, dia berlalu dari sana saat Tamari sudah mulai makan.

Sampai di kamar Diana melihat suaminya sedang menggulir sebuah majalah. Diana mendekat dan menyentuh pundak Adam membuat sang empu mendongak dan tersenyum, "kanapa?"

TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang