18. Mendekati Lagi

31 7 3
                                    

Tidak sedikit orang yang menolong melihat golongan.

...

"Sejijik itukah kotoran ini sampai-sampai mau matipun tidak ada yang peduli?" ___Tamara Skynay

"Sejijik itukah kotoran ini sampai-sampai mau matipun tidak ada yang peduli?" ___Tamara Skynay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fael, aku bawain nasi uduk nih, masih anget. Kamu makan, ya?"

"Gue, gak mau!"

"Yaudah, cookies mau? Kemarin aku sama bik Siti buat, rasanya enak bangetttt!"

"Gue, gak suka!"

"Aish, yaudah, jus semangka nih. Enak tahu, kamu harus cobain. Jus semangka itu banyak khasiatnya. Jus semangka juga minuman favorit aku, lho."

"Gue, gak peduli."

"Apa-apa kamu gak suka. Kamu sukanya cuman lubang Tamari, ya?"

Brak!

Rafael menggebrak meja yang ada di kantin itu, semuanya terjengkit kaget. Begitupun sahabat-sahabat Rafael, "jaga omongan Lo, ya!"

"Ngapain harus dijaga? Emang bener, kan? Kalau gak bener gak mungkin tiap pagi digudang ada suara aneh melulu." Tamara tersenyum manis, senyum yang menurut Rafael sangat memuakkan.

"Bisa pergi? Gue lagi makan. Jijik kalau ada kotoran, nafsu makan gue hilang." Desis Rafael dengan tatapan tajam, menyakiti Tamara.

"El!" Desis Fares. Fares tidak suka akan ucapan Rafael, itu akan menyakiti Tamara.

"Gue benarkan, Res? Kalau makan didepannya ada kotoran itu bikin nafsu makan hilang. Yang ada malah enek!"

Rafi, Alvin, Ghana, tidak tahu harus apa. Ketiganya hanya bisa meneguk ludah susah payah tidak lagi melanjutkan makannya. Kekacauan sebentar lagi akan terjadi. Dan itu disebabkan oleh Tamara, cewek nerd yang sudah dicap oleh mereka sangat tergila-gila pada Rafael.

"Bener, nafsu makan kita turun karena ada Lo disini, Ta, mending Lo pergi deh dari sini! Ganggu aja, berisik juga." Ghana buka suara, mengemukakan apa yang ingin dia kemukakan. Ghana memandang tak suka pada Tamara yang sekarang diam, memeluk dua tempat makan dan satu cup jus semangka.

"Kotoran gak pantes sama pangeran, Lo sadar, Lo hanya seonggok sampah. Mending pergi, Rafael gak suka makanan yang di buat cewek jelek! Sana!" Kini giliran Alvin yang mengusir Tamara. Mulut-mulut lelaki itu sangat nyeleneh sama persis seperti mulut cewek, malah lebih.

"Vin, Gha, ngomong apa sih kalian?" Fares menegur. "Kalian cowok tapi mulutnya kaya cewek, gak di filter banget. Gak malu, Lo?"

"Ngapain malu, yang harus malu itu cewek yang gak tahu malu ini." Tunjuknya pada Tamara. "Udah jelek, malah genjen. Gue tahu, ya, Lo tunangannya Rafael. Tapi inget, tunggangan itu karena terpaksa. Rafael udah punya pacar, dia cintanya sama Tamari kembaran Lo. Malu dikit, Lo itu perebut!" Kata-kata Ghana sungguh membuat dada Tamara sesak.

TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang