08. di jemput?

66 11 1
                                    

"jika memang merasa perbuatan yang di buat itu salah. Maka, jangan malulah untuk mengakui kesalahan itu. Dewasa itu bukan soal umur, tapi, berani meminta maaf dan mengakui kesalahan."

A: Jangan salah paham, akui kesalahan jika memang itu kesalahan mu dan meminta maaflah. Jika Memang bukan salah mu untuk apa mengakuinya?

....

"hanya pada kamu dan Tuhan ayah merendahkan diri. Ayah akan lakukan apapun untuk kelanjutan perusahaan kita. Ayah hanya punya kamu dan Tamari untuk melanjutkan perusahaan yang keluarga ayah bangun."

"Kalau boleh jujur, ayah memilih kamu dan bukan Tamari bukan hanya sekedar Tamari tidak punya potensi sebagai pemimpin. Melainkan.... Kakek, kakek kamu yang memberikan wasiat pada ayah. Jika ayah ingin berhenti maka penggantinya harus kamu, tidak boleh Tamari atau orang lain."

"Keluarga kita hanya percaya padamu Tamara..."

Tamara menunduk dengan diam mendengarkan semua ucapan ayahnya. Jika di pikir, anak macam apa dirinya? Tidak sopan dan berani beraninya membuat ayahnya merendahkan diri.

"Tamari sudah setuju membagi kekasih sama kamu. Jadi, kita lanjutkan pertunangan ini."

"Dan.... Bulan depan kita laksanakan pertunangan."

Menengadah, Tamara mengerjap tidak percaya. Ini benarkan? Ada rasa bahagia di hatinya karena jika benar dia akan segera menjadi tunangannya Rafael.

"Ayah tidak bohong?"

Di tempatnya Adam menggeleng, "ayah tidak berbohong. Itu kebenaran."

Adam menaikan satu alisnya "jadi....?"

Tamara menunduk lagi memebasahi bibirnya, senyum tipis terukir di bibir tanpa lipstik itu. Mendongak, Tamara mengangguk "jika memang tidak ada halangan untuk aku bertunangan dengan Rafael, aku setuju. Aku mau meneruskan perusahaan ayah."

Adam tersenyum, tanpa di sangka oleh ayah dari dua anak itu... Tamara menghambur memeluk tubuh tegapnya "aku salah ayah, aku tahu.... Aku sayang ayah, makasih."

Adam tersenyum dan membalas pelukan anaknya, sudah lama dia tidak berpelukan dengan anaknya ini. Adam tahu di balik sikap bodo amat acuh tak acuhnya Tamara, anak gadisnya ini rapuh dan butuh di mengerti juga dipahami dan di sayangi.

Adam mencium kening Tamara membuat sang empu memejamkan matanya. Sudah berapa lama dirinya tidak merasakan ciuman dari ayah? "Ayah juga sayang sama Tamara. Untuk ucapan terimakasihnya Ayah balas dengan Sama sama, semoga kamu bahagia." Adam mengelus rambut putrinya itu "Ayah bangga kamu mengaku salah, Tamara."

"Jadilah dewasa dan mengakui kesalahanmu."

Tamara mendongak dan masih memeluk ayahnya. Tamara sorot mata tajam hitam legam sang ayah "tapi, jika mencari kebahagiaan dengan kesalahan itu tidak apa-apa kan ayah?"

Adam terkekeh dan langsung menyentil kening putri bandelnya itu "pemikiran yang buruk!"

.....

Fares Agustira Nugraha.

Dia... Lelaki pecundang. Ya, pecundang. Menyukai seseorang namun tidak berani mengungkapkan. Mau mengenal lebih tapi tidak punya keberanian untuk maju.

Fares itu.... Menyukai Tamara.

Ya, menyukai cewek yang sering orang bilang cewek buluk, dekil, jelek dan kusam. Cinta itu buta, Memeng benar adanya. Cinta itu buta dan membutakan Fares, orang-orang melihat bahwa Tamara itu jelek tapi menurut Fares Tamara itu cantik, menggemaskan dan lucu. Dan.....cantiknya melebihi bidadari.

TAMARA; Ugly and Selfish [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang