26. Kuas dan Bunga Mawar 1

311 31 2
                                    

Sebelas tahun yang lalu.

Hans berulang tahun ketika pertengahan Oktober. Maka dari itu, sejak awal Oktober Dika sudah disibukkan dengan ide-ide hadiah ulang tahun. Selama setahun, di dunia Hans hanya ada dirinya sehingga Dika semakin optimis atas hubungan mereka. Keoptimisan itu membawa semangat yang besar sehingga dia ingin memberikan hadiah istimewa.

Setelah mencari-cari sesuatu ketika waktu luang, akhirnya Dika menemukan sebuah action figure langka, harmonika, dan set ensiklopedia. Namun entah kenapa semua itu tidak cukup untuk mengungkapkan perasaannya. Pada akhirnya dia mendapat ide lain setelah menonton berbagai video. Hadiah yang dia rencanakan mungkin membuatnya kehilangan jam tidur namun dia akan mencobanya. Demi Hans yang sudah bersedia hanya bersama dengannya selama setahun ini, dia akan bekerja keras.

Dua minggu berlalu dan Dika berhasil menyelesaikan hadiahnya. Dia memeriksa hadiah itu beberapa kali dan puas dengan hasilnya. Setelah mengecek, sekarang Dika dipusingkan oleh hal lain yaitu ucapan selamat ulang tahun seperti apa yang ingin dia sampaikan. Memikirkan ini membuat Dika berpikir selama tiga hari. Pada tiga hari itu, dia menjadi lebih ceroboh, lupa banyak hal, dan tidak bisa konsentrasi ketika diajak mengobrol. Pada akhirnya dia menemukan juga apa yang ingin dikatakannya pada Hans.

Dia menuliskan, "Selamat Ulang Tahun Hans, tolong cintai aku selamanya."

Semuanya sudah selesai. Dika bisa menghela nafas lega.

***

Hans duduk di sofa apartemennya sambil membaca buku. Selama setahun ini dia sering mempertanyakan dirinya. Dunianya begitu damai dan terasa nyaman. Gejolak dirinya jauh berkurang setelah lebih banyak menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Dia bahkan tidak berselera untuk melirik orang lain. Ketika ada yang menyatakan cinta padanya, selalu ada saja kekurangan yang dia lihat dan dia membandingkan semua orang itu dengan Dika.

Hasilnya, Dika selalu lebih pengertian, selalu lebih manis, selalu lebih menyenangkan, dan selalu lebih hangat. Karenanya dia malas memberikan waktu untuk orang lain.

Lama kelamaan Dika pun lebih memperhatikannya. Semakin hari Dika terlihat semakin ceria dan semakin menarik. Akhir-akhir ini Hans bahkan jadi lebih menempel gara-gara itu. Beberapa kali dia sengaja mengundang Dika untuk menginap. Wajah Dika ketika tertidur terlihat seperti bunga indah yang tidak terkotori apapun karena itu dia ingin melihatnya setiap hari.

Sebentar lagi dia berulang tahun dan Dika pasti datang dengan hadiah. Pada hari itu, ada sesuatu yang ingin dia berikan pada kekasihnya. Dia juga ingin memberikan hadiah istimewa. Benda itu sudah siap dan tersimpan rapi di laci ruang tamu.

***

Di rumah Atmajati, Renata, Johan, dan Theo diberi mandat oleh Farrel untuk membawakan hadiah ulang tahun dari ayah mereka pada Hans. Sudah beberapa tahun Hans tidak mau bertemu dengan Farrel kalau tidak terpaksa. Dia juga mengatakan kalau Farrel tidak boleh datang ke ruang pribadinya.

Namun itu tidak menghentikan Farrel yang keras kepala untuk mengirimkan hadiah. Farrel bahkan menambahkan sebuah catatan panjang tentang perasaannya selama setahun belakangan meskipun Hans selalu merobek kemudian membakar kertas itu tanpa membaca satu huruf pun. Tentu saja itu tidak cukup untuk mematahkan Farrel. Dia mengatakan kalau dia punya salinan semua catatan itu jika suatu hari Hans ingin membacanya lagi.

Melihat gaya keras kepala ayah mereka, Renata dan Si Kembar mempelajari hal baru. Ternyata mereka masih kalah kreatif. Ayah mereka yang tidak terbiasa ditolak tidak pernah menyerah meskipun sudah bertahun-tahun. Ketahanan ini membuat mereka ingin melatih diri agar menjadi sekuat itu juga.

Ibu mereka, Erika, biasanya akan makan siang dengan Hans ketika hari ulang tahun itu dan memberikan hadiahnya langsung pada putranya. Karena itu mereka tidak khawatir sama sekali.

Lukas sendiri biasanya hanya menitipkan sekotak muffin tanpa banyak mengatakan apa-apa. Dia bahkan tidak menuliskan ucapan selamat ulang tahun sama sekali. Pesannya hanya satu, "Hans mungkin tidak suka kalau tahu ini dariku. Jadi kalian bisa katakan kalau ini dari kalian."

Namun, bagaimana mungkin Hans tidak mengenali muffin yang dibuat Lukas? Mereka semua akan mengenalinya begitu makanan itu menyentuh lidah mereka. Meskipun semua kue resepnya sama saja tapi jika tangan yang membuatnya berbeda, sesuatu yang berbeda pasti melekat. Terlebih lagi, mereka sudah memakan itu sejak kecil. Keunikannya begitu jelas sehingga aromanya saja sudah membangkitkan memori.

Setiap menerima sekotak muffin itu, Hans akan terlihat begitu dingin kemudian bertanya, "Apa ini dari Lukas?"

"Itu dari kami." Jawab Renata santai. Si kembar yang kemampuan aktingnya masih di bawah Renata akan diam saja.

Setelah menerima itu, Hans akan meletakkan makanan itu di meja tanpa melirik. Mereka bertiga tidak tahu apakah Hans memakannya atau tidak. Namun, karena tugas mereka sudah selesai, mereka bisa tenang.

Khusus tahun ini, Hans mengatakan tidak akan pulang ketika hari ulang tahunnya sehingga tiga saudara itu berencana untuk datang ke apartemen Hans membawakan hadiah.

"Gimana kalau kita ditolak atau Hans ngga ada di apartemennya?" Tanya Theo.

"Ya kita tunggu aja di dalam apartemen." Sahut Renata.

"Tapi kita ngga tahu passwordnya." Johan menanggapi.

"Kalian gimana sih? Bukannya kalian bisa bobol tanpa ngerusakin? Kita pasti bisa masuk." Jawab Renata tanpa peduli privasi adiknya sama sekali.

Johan dan Theo terhenyak tapi mereka langsung setuju. Merekapun kemudian menyiapkan perlengkapan untuk membobol jika Hans tidak membuka pintu. Hal itu cuma pekerjaan kecil untuk mereka yang sudah biasa membobol sistem keamanan digital yang jauh lebih rumit.

Pada akhirnya, tiga saudara yang tidak bisa dihentikan itu merasa tenang karena tidak akan ada yang menghalangi mereka melaksanakan mandat, termasuk Hans sendiri.

***

Pukul enam sore Dika datang ke apartemen Hans dengan membawa makan malam. Hans mengatakan kalau dia sedang tidak mood makan di luar sehingga mereka akan makan di apartemen saja. Meskipun Hans juga sudah memesan sesuatu, Dika tidak bisa menghentikan dirinya untuk membelikan makanan kesukaan Hans, Hongkong Roasted Duck. Karena hari itu hari istimewa, tidak akan masalah jika mereka berpesta.

Hans membuka pintu dengan cepat dan langsung mengambil apa yang dibawa Dika. Dia meletakkan makanan dan tas Dika pada tempatnya. Setelah semuanya selesai, mereka duduk berdampingan dan Hans mencium bibir Dika tanpa peringatan maupun pembicaraan sama sekali. Mereka sudah terlalu lama pacaran sehingga hal seperti ini seperti sudah menjadi kebiasaan.

Meskipun begitu, setiap kali Hans melakukan hal tiba-tiba seperti ini, jantung Dika akan menjadi tidak karuan. Aroma mata air dari tubuh Hans akan langsung tercium dan membuat kepala Dika menjadi ringan. Tanpa sadar, Dika akan melingkarkan tangannya di leher Hans seraya menikmati sentuhan lidah Hans yang seperti membangkitkan seluruh hasrat di dirinya. Hans pun membalas pelukan itu dengan melingkarkan tangan di pinggang Dika kemudian menarik kekasihnya lebih dekat.

Berlanjut...

Burung Dalam Sangkar (BxB) [End-Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang