62. Jaga Diri Kalian

293 41 19
                                    

Tidak ada yang bisa bereaksi selama beberapa menit meskipun menyadari kalau Farrel sudah pergi kecuali Lukas yang menidurkan suaminya dengan tenang. Rasa haru menyelimuti ruangan itu dan hampir semua orang di sana meneteskan air mata atau menatap Farrel yang tertidur selamanya dengan mata berkaca-kaca.

Kehidupan begitu singkat namun kematian bersifat panjang dan mendekati keabadian.

Keheningan yang disertai perihnya perpisahan selalu menemani akhir perjalanan seseorang.

Di tengah semua kesuraman emosi, Lukas memegang tangan kanan suaminya dengan kedua tangannya kemudian mencium tangan itu dengan cinta yang tertumpah seluruhnya. Dia tidak terlihat bersedih maupun pilu, namun, rasa cinta dan kerinduannya seperti mengalir tak terbatas dan memenuhi dirinya. Dia seperti tidak sanggup berpisah dari suaminya dan tidak memperhatikan sekitar. Dengan semua perasaan itu, dia mulai menyerahkan diri pada keinginannya untuk mengikuti perjalanan baru suaminya.

Awalnya tidak ada yang menyadari apa yang akan dilakukan Lukas hingga panggilan kaget Renata memecah keheningan ruangan.

"Papa!" Panggil Renata karena melihat Lukas juga memancarkan penyerahan yang sama dengan Farrel. Dia melihat Lukas seperti tidak ingin tinggal lebih lama lagi. Papanya itu seakan siap beranjak saat itu juga.

Lukas keluar dari dunia pikirannya dan menoleh karena panggilan itu. Melihat Renata yang mempertanyakannya dan semua orang lain yang memandang lurus ke arahnya, dia terhenyak. Karena semua itu, dia menyadari satu hal. Dia berpikir sejenak kemudian mengucapkan sesuatu.

"Jaga diri kalian baik-baik." kata Lukas dengan nada datar. Dia tidak bisa meninggalkan mereka tanpa mengucapkan pesan terakhir.

Setelah kalimat itu selesai diutarakan, pendar keperakan seperti melapisi Lukas dengan aura seperti musim dingin. Setelah tersenyum pada yang lain, Lukas menoleh kembali ke arah suaminya dan menatap wajah itu dengan kerinduan. Dia menunduk dan menjatuhkan dahinya di atas kedua tangan yang masih memegang tangan suaminya erat. Setelah dia menutup mata, aura dingin menyapu ruangan kemudian satu kehidupan lagi pergi meninggalkan dunia ini.

Melihat hal absurd yang terjadi di hadapannya, Hans seperti kehilangan pemahamannya akan logika. Lukas yang terlihat tidak pernah menua dan seperti akan hidup melampaui seribu tahun, pergi begitu saja. Dia belum menitikkan air mata untuk kepergian suaminya namun langsung menyusul tanpa memberi pertanda apapun.

Setelah itu suara tangisan Eve dan Elia pecah begitu pilu dan tidak satu orangpun bisa menahan kesedihan mereka lagi. Hari itu mereka melihat sepasang kekasih yang begitu keras kepala sehingga perpisahan karena kematian sekalipun ingin mereka kalahkan agar bisa terus bersama.

***

Bandara Incheon ramai seperti biasanya dengan berbagai pengumuman sahut menyahut dalam bahasa Korea dan Inggris. Di tengah keramaian, seorang laki-laki lima puluh tahunan dengan wajah dipenuhi efek kekerasan dunia sedang berjalan ke arah pintu keluar. Dengan menggunakan paspor lokal, dia tidak perlu melewati prosesi imigrasi yang rumit. Dia berjalan tanpa teman ke arah tempat tunggu taxi.

Tak perlu waktu lama untuk memperoleh taxi yang bersedia membawanya ke hotel yang tidak begitu jauh dari bandara. Di tengah perjalanan itu, dia memandangi pemandangan sekitarnya dalam diam. Kedua matanya terlihat tenang tanpa gelombang emosi apapun meskipun dalam perjalanannya dia melihat beberapa gelandangan yang ditendang aparat keamanan. Sesampainya di hotel, dia langsung memasuki kamarnya di lantai sembilan.

Di kamar itu, dia melempar koper kemudian menyeringai puas. Seakan seperti seseorang yang pertama kali merasakan kemenangan, orang itu langsung memutar musik pada volume maksimum dan tertawa keras. Seakan dunia adalah miliknya, dia melepas topeng yang dikenakan sehingga kilau matanya yang indah sekarang bersatu dengan wajah oval yang menawan. Wajah tua tadi tidak tersisa dan digantikan wajah tampan dengan hidung mancung dan bibir penuh.

Dika yang baru saja berhasil keluar dari Indonesia mengambil sebotol tequila dari kopernya, mengocok botol itu kemudian membukanya untuk melengkapi pesta. Alkohol yang menyembur dari botol menghujaninya hingga basah namun Dika malah bahagia.

Dia bebas!

Hans bisa mengacak-acak Madrid Atau malah Spanyol sepuasnya namun mantan pacarnya itu tidak akan pernah bisa menemukannya. Dika tidak akan bisa ditemukan di sana karena dia ada di Korea.

***

Sebulan yang lalu

"Oke. Tapi kita bisa menambahkan satu rencana lagi. ini untuk memastikan kamu lebih aman." kata Javier.

"Satu rencana?"

"Gimana kalau naik jet pribadi aja ke Spanyol? Aku akan siapkan elit yang melindungimu di jet itu. kalaupun Rio dan yang lain tertangkap dengan cepat sehingga rencanamu ketahuan, kita bisa menggunakan kekerasan untuk melarikan diri. setidaknya para elit itu bisa mengulur waktu sebelum kita terbang ke Spanyol."

"Tapi aku ngga mau ke Spanyol dulu. Meskipun aku sampai di sana, Hans akan mencariku dengan mudah. Aku mau kita terlihat akan ke Spanyol tapi tidak. Tapi kamu bisa menggunakan itu untuk menjauhkan Hans sampai pesawatku terbang."

"Kalau bukan ke Spanyol, kamu mau kemana?" tanya Javier. Ini di luar rencananya. Dia mau segera menikah begitu sampai di Spanyol. Kalau Dika perlu ke tempat lain dulu, rencana itu akan diundur. Dia lupa kalau Dika belum setuju untuk menikah dengannya sehingga kekhawatiran itu sebenarnya tidak berdasar.

"Korea. Ada sesuatu yang perlu aku lakukan di situ sebelum ke Spanyol. Aku perlu memastikan agar Hans tidak akan menemukanku meskipun aku ada di depan matanya. Setelah semua urusan itu, barulah aku pindah." kata Dika. Dia benar-benar tidak mau ditemukan lagi.

"Dika, apa kamu akan bertindak sejauh itu?" tanya Javier. Dia tahu betul apa yang begitu terkenal dari Korea. Banyak orang ke sana hanya untuk kepentingan itu. Meskipun rencana Dika ini adalah rencana cerdas, Javier sebenarnya tidak mau Dika melakukannya.

"Aku perlu bertindak sejauh itu jika serius menginginkan Hans tidak bisa menemukanku. Dia mungkin tidak akan berhenti mengobrak-abrik Spanyol meskipun beberapa tahun berlalu. Setelah itu, suatu hari dia mungkin menyadari kalau dia perlu melebarkan pencarian. Jadi, tetap saja melarikan diri tidak akan menyelesaikan apapun." jelas Dika. Dia terlalu hafal pada kegigihan Hans yang tidak punya batasan.

Mendengar penjelasan itu, Rio langsung heran. "Kalau dia begitu cinta hingga segigih itu, kenapa kamu masih mau meninggalkannya? Apa karena dia menikahi orang lain? Tapi kalau segigih itu, kenapa dia menikahi orang lain?" tanya Rio penuh kebingungan. Dia tidak lagi paham bagaimana hubungan dua orang itu.

"Karena hidup normalnya sangat penting untuknya sehingga dia memaksaku untuk pengertian. Dia memberikan apapun tapi tidak pernah mau memasukkanku ke dunianya. Aku selalu cuma sisi gelap yang ingin dia sembunyikan. Dia tidak pernah benar-benar menerima kehadiranku." jawab Dika.

"Itu tidak penting. Yang penting adalah yang akan kamu lakukan di Korea. Aku tidak setuju." protes Javier.

"Jav, aku ngga punya pilihan."

***

Catatan :

Saya nulis novel Eternal Sun and Moon yang isinya novela2 pendek perjalanannya Farrel dan Lukas di beberapa kehidupan dan perjalanan spiritual Farrel dr manusia biasa hingga menjadi orang yang mengalami pencerahan. Masih di wattpad dan bisa dicek di profil. Author blom move on aja dari mereka dan pngn bikin beberapa cerita sampe bs move on 😅😅.

Burung Dalam Sangkar (BxB) [End-Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang