04. Prinsip Renata

675 67 15
                                    

Di dunia ini ada dua tipe orang. Yang pertama, mereka yang mengorbankan orang-orang yang dekat dengannya demi opini orang-orang yang tidak begitu dekat dengan mereka. Yang kedua adalah orang-orang yang mengorbankan siapapun demi orang-orang terdekat mereka. Mana yang lebih baik? Renata tidak tahu. Yang jelas dia adalah tipe ke dua.

Baginya, seberapa banyakpun seseorang berkorban untuk memenuhi opini orang-orang asing itu, semuanya tidak akan pernah selesai. Pendapat mereka penuh paradoks dan tidak akan pernah bisa dipenuhi. Selain itu, mereka tidak akan memberikan apapun meskipun pendapat mereka diikuti. Yang ada hanyalah pengorbanan kosong yang tidak bermanfaat sama sekali.

Inilah kenapa dia tidak setuju pada cara hidup adik keduanya. Hans ingin melihat dunia ini tidak berkorban untuknya sementara dia merasa harus memenuhi norma-norma yang berlaku. Meskipun jelas-jelas hatinya tidak mengikuti norma normal itu, dia berusaha memberi citra pada dunia kalau dia adalah bagian dari semua kenormalan. Dalam prosesnya, dia terus-menerus mengorbankan orang yang terdekat dengannya. Kalau begitu, orang yang paling mencintainyapun akan kehilangan cinta itu. Setelah cinta itu hilang, apa orang asing yang dia berikan pengorbanan itu akan bisa menggantikan cinta itu? Sudah jelas jawabannya tidak.

Karenanya, Renata akan selalu memberikan yang terbaik pada orang-orang terdekat dengannya. Semakin dekat mereka, semakin banyak pula yang akan dia berikan. Cinta orang-orang ini nilainya tidak pernah sama dengan pendapat asing yang sibuk menyalahkan semua orang. Karenanya dia selalu dipenuhi cinta meskipun sikap serakahnya tidak pernah punya batasan. Semua keburukannya termaafkan dan semua sikap egoisnya bisa dia buka lebar. Ini hanya memungkinkan karena dia menjaga semua yang mencintainya dengan sepenuh hati.

Renata akan selalu menjadi tipe kedua. Tidak akan pernah menjadi tipe pertama. Dia akan melakukan apapun untuk membesarkan cinta orang-orang yang paling mencintainya.

Dengan akses ke pengaruh terpendam Artharaya, sekarang dia sudah menguasai sebagian besar pengaruh di Indonesia. Hanya beberapa kelompok kecil yang tidak tergabung di bawah tiga bendera yang dia bawa. Melihat apa yang dia dapatkan, Renata tersenyum lebar. Ingin sekali dia menunjukkan ini pada Hans. Adiknya itu harus tahu kalau hal paling bijaksana yang bisa dilakukan adalah memberikan kebahagiaan berlimpah pada orang yang paling mencintai kita.

Orang-orang yang menyakiti orang terdekat dengannya demi orang yang tidak dekat dengan mereka adalah orang-orang bodoh.

Renata tahu kalau dirinya sudah pernah memberi tahu Hans mengenai ini dan tidak didengarkan. Namun, dia tidak bisa berhenti untuk memamerkan apa yang dia dapat sehingga dia akan mengulang topik ini lagi meskipun apa yang dikatakan jatuh pada telinga tuli.

***

Pagi hari Hans terbangun dengan Dika masih dalam pelukannya. Saat dia membuka mata, yang terlihat adalah wajah lugu Dika dengan rambut pirang. Melihat rambut pirang itu, Hans ingat kalau bulan lalu dia memuji rambut hitam Dika yang berkilau kecoklatan jika tertimpa matahari. Setelah itu, Dika langsung mengecat rambutnya menjadi pirang karena ingin membuat Hans kesal.

Rambut pirang itu sebenarnya tidak mengurangi ketampanan Dika sehingga Hans tidak terganggu sama sekali. Ketika pertama kali melihat rambut pirang itu, Hans sebenarnya ingin mengatakan kalau warna rambut apapun akan cocok. Akan tetapi dia menahan diri. Dia takut Dika akan tiba-tiba menggundul kepalanya jika itu dia ucapkan. Pada akhirnya dia hanya bisa menikmati penampilan baru kekasihnya dalam diam.

Karena matahari sudah agak tinggi, Hans mencium kening Dika cukup lama sebelum akhirnya bangun. Dia melepaskan Dika dengan hati-hati agar tidak mengganggu kekasihnya itu kemudian melihat ponselnya. Dia melihat tiga panggilan tidak terjawab dari kakaknya Renata.

Dia pun segera mengenakan piyama, keluar kamar dan menelepon balik. Tak perlu menunggu lama, Renata langsung menjawab.

'Hallo Hans.' Sapa Renata dengan nada riang seperti biasa.

Burung Dalam Sangkar (BxB) [End-Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang