45. Kehilangan dan Pencarian

283 27 1
                                    

Enam belas tahun yang lalu.

Madrid adalah kota yang menyenangkan untuk hidup karena memiliki iklim mediterania yang cenderung lebih hangat dibandingkan Eropa bagian utara. Pada musim panas ketika suhu mencapai 30 derajat celsius, cahaya matahari terlihat menyilaukan. Meskipun begitu suasana masih cukup nyaman sehingga banyak yang berjemur di luar ruangan.

Itu adalah saat yang paling disukai Javier. Dia akan menelusuri taman yang mengelilingi rumahnya kemudian meminum air es yang disediakan ibunya. Pada sore hari setelah les dari ayahnya, dia akan menemani ibunya melukis.

Ayahnya, Alvaro, terkenal menyayangi semua anaknya dan akan murka jika terjadi apa-apa pada mereka. Namun, sikap Alvaro akan berbeda pada istri dan selir-selirnya. Dia tidak peduli pada mereka semua. Karena itulah Maria tidak pernah dikunjungi dan sering diperlakukan tidak adil oleh istri dan selir Alvaro yang lain. Di antara satu istri dan lima selir Alvaro, Maria adalah satu-satunya yang tidak punya latar belakang mafia. Dia hanya orang sipil biasa yang tidak tahu apa-apa tentang dunia kegelapan. Karena itu dia tidak tahu kekejaman yang bisa diterimanya.

Selama enam tahun, dia hidup dengan memar di tubuhnya karena sering dipukuli jika ada satu saja di antara wanita milik Alvaro yang sedang kesal. Mereka yang tidak tahu aturan selain aturan rimba kalau yang kuat yang berkuasa, sering datang hanya untuk berbuat keji. Karena Maria adalah yang paling lemah, dia selalu menjadi bulan-bulanan.

Sayangnya dia tidak bisa kemana-mana karena tidak mau meninggalkan putra tunggalnya. Dia memilih bertahan dari itu semua dan tetap melindungi Javier. Meskipun Alvaro melindungi putranya, dia tidak akan bisa melindungi setiap saat sehingga Maria tetap khawatir.

Di saat seperti itu, yang membuatnya bertahan hanya senyum dan keceriaan Javier. Putranya yang tidak tahu kekejaman dunia yang dihuninya, membuatnya merasakan ketenangan di tengah semua perundungan. Ditambah lagi dengan sikap Javier yang berbakti dan jarang membuat masalah, Maria merasa putranya itu begitu sempurna. Sayangnya Alvaro mulai mengotori Javier yang baik hati.

Ayah Javier itu mulai mengajarkan banyak hal abu-abu dan melencengkan pemahaman moral anaknya. Ada banyak pengajaran yang tidak bisa Maria terima seperti bagaimana caranya mengendalikan manusia dan memanipulasi, ilmu anatomi yang lebih menjurus ke arah cara penyiksaan dan pembunuhan, serta penggunaan berbagai senjata. Dia depresi melihat Javier yang seperti bunga putih tanpa noda harus dikenalkan pada hal-hal seperti itu. Sayangnya dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikannya.

Semakin lama, semakin banyak hal menakutkan yang Javier bicarakan begitu sampai di rumah setelah menerima pendidikan dari Alvaro. "Ayah mengatakan kalau aku sangat berbakat." Kata Javier bangga. Kebanggaan itu tidak mendatangkan kebahagiaan sama sekali untuk Maria.

"Gimana kalau kita melukis?" tanya Maria menawarkan setiap Javier terlihat akan membicarakan apa yang dia pelajari. Setelah itu Javier akan mengangguk dengan bersemangat dan menemani ibunya. Meskipun tidak punya ketrampilan melukis sama sekali, Javier akan tetap bersemangat sehingga Maria akan membiarkannya melakukan apapun. Itu adalah satu-satunya kedamaian yang Maria miliki di tengah dunia aneh para mafia.

Sayangnya kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Ketika Javier berusia sembilan tahun, entah siapa pelakunya, mobil yang dikendarai Maria disabotase. Dia yang berniat untuk berbelanja pada hari itu, mendapati kalau mobilnya bermasalah. Hal seperti ini sebenarnya sering terjadi namun biasanya Maria akan memeriksa semuanya sebelum berangkat. Hari itu dia lupa dan langsung menyalakan mobil tanpa berpikir. Karena itulah bencana terjadi. Dia menabrak pembatas jalan dan mobilnya menuruni lembah sebelum berhenti karena menabrak pohon.

Di tengah kondisinya yang tidak jelas sadar atau tidak, Maria mulai khawatir. Dia ingat pada sepasang mata cokelat terang anaknya yang terlihat penuh keluguan dan keceriaan. Dia ingin bertahan dan kembali namun badannya tidak mau mengikuti kemauannya sama sekali. Setelah bergulat untuk berusaha tetap sadar di tengah rasa sakit kepalanya, dia tetap kalah oleh kondisi tubuhnya yang memburuk. Tak lama, kegelapan memenuhi pandangannya.

***

Hari itu Javier pulang jam enam sore seperti biasa namun ketika mencari ke semua ruangan, dia tidak menemukan ibunya. Dia hanya melihat sebuah lukisan yang baru diselesaikan dan sebuah batu licin yang ditinggalkan bersama lukisan itu. Ketika bertanya pada butler yang menjaga rumah itu, Sang Butler hanya menjawab kalau ibunya sedang pergi ke suatu tempat.

Sayangnya, ibunya pergi tapi tidak pernah kembali. Hari itu Javier menjadi panik dan menangis histeris ketika tengah malam. Esoknya dia masih belum bisa tenang. Hari-hari berikutnya dia masih emosional. Semua itu baru berhenti setelah Alvaro datang dan menyuruhnya diam dengan nada dingin.

"Ibumu banyak menderita di sini jadi mungkin dia tidak akan kembali lagi. Belajarlah menjadi pengertian dan belajar dengan baik." Kata Alvaro pada anaknya yang sudah berlinang air mata.

"Tapi aku mau ketemu ibu." Kata Javier dengan suara kecil karena takut pada ayahnya.

"Kamu harus tunggu. Mungkin Maria akan kembali beberapa hari lagi. Sekarang kamu cuma bisa melakukan itu."

"Tapi aku mau cari ibu." Javier masih belum menyerah.

"Lakukan itu kalau kamu sudah cukup besar untuk membantu ayah. Kalau kamu jadi berguna, ayah mungkin membantumu mencari ibumu."

Menghilangnya Maria merupakan misteri yang tak terpecahkan selama bertahun-tahun. Banyak yang menduga kalau dia sudah meninggal namun Alvaro menyembunyikan itu agar Javier tidak depresi. Ada juga yang memperkirakan kalau Maria akhirnya melarikan diri setelah menerima banyak pembullian. Pendapat lain mengatakan kalau Maria dilenyapkan tanpa jejak oleh salah satu wanita milik Alvaro. Apapun itu, tidak ada yang tahu pasti.

Javier sendiri tidak tahu apa yang terjadi meskipun mencari tahu. Yang dia dapatkan ketika mencari tahu malah hal lain. Dia jadi tahu kalau banyak yang sudah berbuat keji pada ibunya hanya karena ibunya itu tidak dilindungi siapapun. Dia juga mendapati kalau kontrol Alvaro begitu kuat sehingga pengawasan pada dia dan ibunya selalu ketat. Demi menemani Javier selama beberapa tahun, ada banyak penderitaan yang harus ditanggung oleh ibunya. Dia tidak pernah melihat semua itu ketika ibunya masih bersamanya. Karena mengetahui itu semua, Javier menjadi murka.

Dia mulai menarget semua ibu tirinya dan saudara-saudaranya. Sayangnya itu dihentikan segera oleh Alvaro yang akhirnya memenjara Javier selama sebulan. Setelah tahu posisinya, Javier hanya bisa diam di bawah kekuasaan Alvaro dan fokus pada hal yang lebih penting yaitu membangun kekuasaan dan menemukan ibunya.

Di tengah perjalanan untuk mencapai tujuannya itu, dia menjadi satu-satunya putra Alvaro yang berhasil menduduki posisi eksekutor Rosette setelah mengobrak-abrik Turki dan menguasai Underworld negara itu dalam waktu singkat pada usia dua puluh tahun. Setelah itu kekejaman Javier merambah lebih jauh dan dia dikenal sebagai pembawa bencana kemanapun pergi.

Meskipun mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai orang biasa, Javier tetap saja belum mencapai tujuannya. Dia masih berada di bawah Alvaro tanpa bisa melampaui ayahnya itu. Yang terpenting, meskipun sudah mengerahkan segalanya, dia masih tidak bisa menemukan kabar ibunya. Seperti tertelan bumi, Maria menghilang tanpa kembali, tanpa meninggalkan jejak.

***

Burung Dalam Sangkar (BxB) [End-Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang