39. Say yes

381 35 10
                                    

Kejadian sebelum kemah organisasi
H-7

"Hump~ gimana ya gue jadi bingung." Namjoon menggelengkan kepalanya. "Gue gak punya skill kalo tentang tenda, hah~ kenapa juga jadi ketua sangga."

'Bruk'

Namjoon meletakan tas nya di bangku halte bus. Hari ini sudah sore Dia pulang sendiri, Yoongi sibuk dengan tugas kelompoknya jadi gak inget ama Namjoon.

"Namjoon?"

Namjoon mendongakkan kepalanya mencari tau siapa yang memanggil nya. "Kak Jin!"

"Hey~ kenapa kamu disini hm?" Seokjin mengelus kepala Namjoon dengan lembut.

"Aku baru aja pulang kak tadi habis bahas tentang kemah organisasi." Namjoon mempoutkan bibirnya.

Seokjin gemes liatnya, pen cipok lah. "Kenapa kok cemberut? Ada yang gak mau ikut kemah kah?" Seokjin pun mendudukkan dirinya di samping Namjoon.

"Aku sebenarnya bingung kak, kenapa aku yang dipilih ama temen-temen jadi ketua sangga? Kan aku gak tau apa-apa tentang tenda."

"Gini ya Namjoon-ku, gak harus semua ketua tuh tau apa yang akan dihadapinya. Mangkanya didalam susunan kelompok pasti ada wakil ketua dan perangkat lainnya yang bisa bantu kamu jika dirasa kamu kurang mengerti."

Namjoon hanya menganggukan kepala namun masih setia menundukkan kepalanya. Masih ada yang salah ternyata.

"Em~ gimana kalo kakak ajarin dasar-dasar berkemah. Biar lebih mendalam wawasannya kita belajar selama 3 hari ini, gampang kok gak susah kamu kan pinter pasti cepet nyantol."

"Hah boleh kak?" Namjoon mendongakkan kepalanya dengan mata berbinar kearah Seokjin.

"Boleh kok," Seokjin tersenyum tampan.

"Hihihi makasih." Namjoon memeluk Seokjin dari samping saking excited nya.

"Hmm~" Seokjin yang tak menyia-nyiakan kesempatan langsung membalas pelukan Namjoon.

Setelah beberapa detik berpelukan Namjoon sadar akan posisinya. Langsung saja melepaskan pelukan dengan wajah menahan malu. Seokjin pun sama malu nya. Jadinya mereka larut dalam menahan malu.

'Gwak-gwak' suara gagak yang terdengar mirip sekali dengan suara Jimin menyadarkan mereka.

"Uh, kak Jin Namjoon pulang dulu ya udah sore soalnya." Dengan cepat-cepat Namjoon mengambil tas dan menyampirkannya di bahu.

"Eh kakak antar aja ya, Kakak bawa motor tadi. Tunggu sini ya kakak mau ambil motor." Seokjin pun berlari memasuki sekolahan.

Namjoon melongo. "Terus tadi ngapain coba? Udah bawa tas, motor ditinggal di parkiran sekolah. Hm aneh."

Tak lama kemudian Seokjin muncul dengan motor QLX nya yang berwarna putih merah.

"Maaf ya kakak enggak bawa helm lagi."

"Enggak apa-apa kok kak lagian juga deket komplek kita." Namjoon pun naik dengan mudah karena dia tinggi. Ehe.

"Pegangan ya Namjoon, nanti jatuh."

"Eh." Namjoon dengan ragu memegang pundak Seokjin.

Seokjin menghela nafasnya langsung saja meng-gas motornya. Namjoon dengan cepat memeluk pinggang Seokjin dengan erat. Terkejut tiba-tiba langsung jalan dengan cepat.

Seokjin smirk, hehe kapan lagi bisa dipeluk ama doi. Mana erat lagi pelukannya, kan jadi enak Seokjin nya. Diperjalanan pun mereka hanya saling diam, hanya angin dan suara kendaraan yang menjadi musik mereka.

Sweet and Bitter | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang