11. Healing⚠️

1K 77 5
                                    

️Warning slightly containing mature scene

Bagi hard shipper JinNam, jaga jantung nya, ya :) ini part berisi JinNam.

Kim Seokjin's House

Seokjin tiba dirumah hampir tengah malam. Kebetulan orang tua Seokjin sedang berada di negeri 'Paman Sam'. Urusan pekerjaan. Dan dirumah sebesar istana itu hanya ada dirinya dan para maid.

Seokjin meletakkan Namjoon di kamarnya dan menghubungi dokter pribadi keluarganya untuk memeriksa kondisi Namjoon.

"Namjoon maaf ya, aku menggantikan pakaianmu." Seokjin terperangah melihat tubuh mulus dan putih Namjoon yang penuh memar.

"Ck, memang iblis mereka. Bagaimana bisa mereka menyiksa malaikat sepertimu." Lanjut Seokjin.

Seokjin dengan cepat memakaikan kemeja miliknya ke tubuh Namjoon dan celana selutut. Ia tak punya ukuran yang pas untuk Namjoon. Itu saja menurutnya kecil tapi terlihat agak kebesaran saat dipakai Namjoon.

Tak lama kemudian dokter pribadinya datang dan memeriksa Namjoon. Dokter ber-name tag Choi Siwon itu merasa kasihan melihat luka dan memar di tubuh Namjoon. Ia segera mengobatinya dan memberi cairan infus karena keadaan Namjoon semakin lemah.

"Setelah cairan infus nya habis, kemungkinan dia akan sadar dan Tuan Seokjin harus segera menghubungi saya." Dokter Choi membereskan peralatan medisnya.

"Baiklah aku mengerti dokter. Tapi apakah seburuk itu hingga Namjoon harus diinfus?" Seokjin menyingkirkan anak rambut yang ada di dahi Namjoon.

"Kondisinya melemah, dia mengalami dehidrasi dan sepertinya dia memiliki riwayat penyakit sesak nafas. Karena nafasnya tersengal-sengal."

"..." Seokjin menatap sendu malaikat hatinya itu. Dia menggenggam erat tangan Namjoon yang tak ada infus-nya.

"Tuan Seokjin sepertinya sangat sayang terhadap Namjoon ini. Maaf jika pertanyaan saya membuat Tuan Seokjin tidak nyaman. Sebenarnya apa yang terjadi antara Tuan dengan Namjoon ini, Dia seperti korban penculikan?"

"Hm~ Sebenarnya tadi sore Namjoon diculik beberapa orang dan ternyata beberapa orang itu, sangat dekat denganku dan juga sahabat-sahabatku. Mereka hanya iri saja kepada malaikat ku ini. Namjoon anak yang pintar dan imut, itulah kenapa aku sangat menyayanginya." Seokjin mengelus pipi Namjoon dengan perlahan, seakan-akan Namjoon itu seperti kaca yang akan pecah kapan saja.

---•••---

'Nomor yang Anda hubungi diluar jangkauan, silahkan coba beberapa saat lagi.'

Ponsel Namjoon tidak bisa dihubungi sama sekali. Yoongi memiliki firasat tak enak sejak kemarin malam. Dia sampai bermimpi jika Namjoon tengah disekap di suatu ruangan dan meneriakkan namanya.

Sekarang pukul 10 pagi, sekolah diliburkan karena untuk persiapan lomba debat besok. Jadi Yoongi berpikir hari ini ingin bermain bersama Namjoon seharian.

'Nomor yang Anda hubungi sedang sibuk, silahkan coba beberapa saat lagi.'

Yoongi mencoba menghubungi Jinyoung, sepertinya sedang menerima telepon dari orang lain.

"Hah~ si tiang listrik kemana sih?" Yoongi mendesah frustasi.

Yoongi berjalan mondar mandir ditaman samping rumah. Menghirup udara pagi menjelang siang, mungkin bisa menenangkan pikiran.

"Yoongi, Lu harus tenang. Mungkin si Namjoon latihan buat persiapan lomba besok. Jadi Dia butuh ketenangan."

Setelah acara mondar-mandirnya selesai, Dia duduk di salah satu ayunan yang dulu sering digunakan dirinya dan Namjoon sewaktu kecil.

Sweet and Bitter | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang