Special Chapter : Sepupu Duo Kim

310 33 4
                                    

Yoongi dan Namjoon sekarang berada di rumah Kakek dan Nenek. Terhitung sudah 4 hari dan hari ini adalah hari raya Idul Fitri.

"Jadi sebelumnya Kami sekeluarga Kim mengucapkan.." Yoongi memimpin ucapan hari raya.

"Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin." Sekeluarga Kim dengan kompak mengucapkan.

"Oke cut." Jinyoung yang merekam video ucapan keluarga Kim dengan ponsel Namjoon yang mehong.

"Mana-mana gue mo liat hasilnya." Namjoon langsung merebut ponsel sumsang nya. Biasa tangan ajaib.

"Wooaahh~ Bwahahaha!!" Namjoon tertawa terpingkal-pingkal.

"Anjir jan ngetawain gue!" Yoongi menatap malas adeknya.

"Sorry-sorry lucuk lho, Bang."

"Hadeh~ baru aja maaf-maafan udah mulai aja gelud nya." Jinyoung berkacak pinggang menatap saudaranya ini.

"No gelud no life, bakal hambar kek bubur gak pake kuah soto ama topping ayam suwir kalo gak ada adegan kehalusan. (😙😌😏)" Namjoon membuat mimik seperti yutuber di channel sigma girl.

"Kekerasan dodol." Yoongi mendorong bahu Namjoon.

"Hmm~ terserah kalian, yang penting kalian seneng."

"Yoongi~ Namjoon~ Jinyoung~ makan dulu, cu." Nenek memanggil mereka bertiga.

"Iya nek!"

Mereka bertiga berjalan bersama ke arah ruang makan, lebih tepatnya Namjoon rangkulan ama Jinyoung sedangkan Yoongi berjalan dibelakang mereka berdua sambil berwajah datar.

"Haha~ masa sih gitu?" Jinyoung terkekeh mendengar cerita singkat Namjoon.

"Iya bener tau, gak tau malu si Jungkook tuh apalagi Jimin paling waras di komplek aja sampek nutupin wajahnya karena malu."

"Enggak di sekolah enggak dirumah kek nya gak ada bedanya siluman kelinci tu, hahaha~"

"Sebel tau kalo main bareng ama Jungkook, tapi gimana lagi di komplek adanya itu temen gue. Belom lagi Genk bocah bedugal, hiss!"

"Jadi pen tinggal disitu deh, kek nya seru-"

"Tck, lama banget sih kalian, kakak adek sama aja." Sarkas Minho yang udah duduk disana berdua dengan Woozi.

"Aelah suka ribet Elu, yang lain aja belom ke meja makan kok!" Namjoon menyahut dengan wajah menyebalkan.

"Betul apa yang dikatakan Namjoon, Elu sukanya nyela ya." Jinyoung menatap tajam Minho.

"Apa lu ikut-ikutan, kau ni ape? Kau tinggal sini ke? ikut-ikutan masalah gue aja." Woozi ber-smirk menatap wajah Jinyoung yang terkejut.

"Heh Maemunah! Jinyoung sepupu kita kali!" Namjoon menjawab.

"Apa yang sepupu?! Anak haram tck."

"Minho! Elu keterlaluan jadi paling tertua! Gue diem bukan takut ya lagi males ngeladeni Elu! Bisa-bisanya nyangkut pautin masa lalu." Yoongi menarik kerah baju koko Minho.

"Fine emang gue anak haram, cucu dari selingkuhan kakek tapi gausah bawa masa lalu. Nenek aja gak masalahin kok." Jinyoung menunduk tak berani menatap semua orang disana.

"Tck, kalian berdua anak beban yang ada! Udah suka morotin kakek nenek masih bisa ngehina sepupu elu!" Namjoon memekik hingga meremat dada nya.

"Ssttt~ udah Joon gak apa, kita duduk yuk kamu kambuh lagi tuh. Jan emosi." Jinyoung menatap Namjoon dengan mata berkaca-kaca.

Sweet and Bitter | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang