53. Pada kangen anak bungsunya Pak Chanyeol

245 21 4
                                    

"Hah~ baru aja seminggu ditinggal Namjoon, sepi bett kelas kita." Keluh Eunwoo, duduk-duduk di belakang kelas bareng anak cowok lainnya.

"Iya njir, biasanya Namjoon paling aktif di kelas. Pelajaran kelas 11 susah banget, gue bingung mo ngerjain." Jujur Jinyoung yang menatap layar ponselnya ber wallpaper dirinya dan Namjoon waktu lebaran kemarin.

"Kalo ada Namjoon kan bisa tuh minta ajarin kalo nggak contekan hehe~" Jimin terkekeh dan semua pun ikut terkekeh.

"Namjoon kan otak kelas kita, sesusah apapun soalnya Namjoon jadi tameng kita." Jaebom menganggukkan kepalanya.

"Ih, pada ngumpul gak ngajak-ngajak!" Ujar Tzuyu dan diangguki Jisoo.

"Nih loh pada kangen Namjoon semua." Sahut Jungkook yang lagi mainin tangannya Jimin. Biasa pacaran di kelas.

"Bukan kalian doank yang kangen. Gue juga kangen malah ditinggal ketiga Bestie gue, sedih gak sih?" Jisoo duduk di bangku belakang sembari membuat eskpresi sedih.

"Oh ya~ Jisoo lebih parah dari kita guys. Napa kita kagak ngehubungin mereka sih? Maybe disana sore hari." Ide Bangchan daripada kangen berat kan susah, biar dilan aja wkwk.

"Bentar gue ambil laptop gue, biar puas lihat wajah teman-teman hebat kita." Tzuyu mengambil laptopnya di tas khusus. Tzuyu sibuk mengutak-atik laptopnya agar bisa menghubungi ponsel keempat teman kelasnya.

"Tck, Rose gak mau ngangkat anjir."

"Coba Jennie biasanya tuh anak suka scroll instameter." Usul Jisoo dan Tzuyu pun mencobanya namun sama saja mereka tidak bisa menghubungi.

"Anak ciwi pada rempong kali, mereka kan cerewet pasti banyak temennya disana." Celetuk Eunwoo dan mendapat geplakan dari Jimin.

"Tck, congor lu jaga donk. Liat tuh Jisoo jadi sedih asu!"

"Jisoo maapin gue, gue gak bermaksud gitu." Jisoo hanya menghiraukan ucapan maaf dari Eunwoo.

"Si Lisa juga kagak bisa dihubungin anjir, Napa dah mereka. Apa masih pembelajaran ya?" Tanya Tzuyu,

"Perasaan kalo pembelajaran diluar negeri mereka tuh pulang sore an deh kecuali Cina, Korea, ama Jepang." Pikir Han.

"Bener Han, karena setau gue tuh anak-anak disana terlalu bebas beda dengan negara asia. Coba hubungin Namjoon, dia harapan terakhir kita." Jinyoung mencoba menyakinkan mereka, kasian Jisoo paling sedih diantara mereka.

'tut~ tut~'

"Halo?" Wajah Namjoon nampak memenuhi layar, mengenakan kemeja berwarna biru cerah dengan garis-garis dan vest rompi berwarna coklat muda dengan aksen hijau tua.

"Woah!!! Gaya betul elu Namjoon!!" Orang pertama yang meneriakkan adalah sepupu Namjoon.

"Oh—ehehe disini sekolahnya bebas berseragam karena gue orang ganteng gue harus bergaya donk!!" Namjoon berpose keren.

"Aelah gantengan gue kali." Sewot Eunwoo yang ikut bergaya.

"Terserah elu wkwk eh kalian semua pada kompak video call ama gue nih ceritanya?"

"Kita semua pada kangen elu tau!!!" Teriak para anak cowok sedangkan para cewek nutup telinga.

"Cie kangen~ awas lho kangen berat biar dilan aja." Namjoon terkekeh geli.

"By the way, elu lagi ngapain? Terus dimana para cewek bar-bar?" Tanya Han karena sedari tadi Namjoon seperti berjalan di sekitar taman.

"Gue baru pulang sekolah dan buat mereka, mereka lagi di cafe khusus Asian. Nungguin gue Dateng kesana karena mo mukbang hehehe."

Sweet and Bitter | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang