Sweet and Bitter | END✅

56. Sekali ini, seterusnya Yoongi gak menganggapnya lagi

Jinyoung bersenandung ria sembari membawa tempat makan atau yang bisa kita sebut rantang. Hari ini di rumahnya ada syukuran pembukaan cabang baru toko roti tart milik ibu nya.

Gak mewah-mewah banget cuma kasih makanan ke beberapa tetangga dan saudara saja. Keluarga Jinyoung gak seperti saudaranya yang lain yang suka pamer kekayaan. Bisa dibilang cuma pihak keluarga Duo Kim dan Jinyoung yang gak pernah rayain sesuatu dengan mewah.

'Ting-tong'

'Ting-tong'

'Ting-tong'

"Assalamualaikum!!"

Seperti biasa Jinyoung yang suka pencetin tombol bel milik keluarga Kim. Padahal udah pernah kena slebew Yoongi masih kagak kapok.

"BAJINGAN KOWE JOWO BREBEKI PORA?! GATELI ERAM."

Jinyoung berkedip dan terkejut melihat siapa yang keluar dengan amarah. Biasanya ia hanya disambut gelengan serta tawaan Mami alias Budhe Baekhyun namun yang ini kakek nya.

"Nyu-nyuwun pangapunten kek kalo Jinyoung gangguin kakek."

"Oh~ bocah haram Iki yo, nyapo we rene hah?!"

"Jinyoung ma-mau nganter ini ke Budhe Baekhyun, kek."

"Jinyoung!!"

Kakinya udah mau lemas aja dan matanya berkaca-kaca mendengar perkataan kasar kakeknya. Untung saja Yoongi datang dan langsung menarik Jinyoung agar masuk ke dalam rumah.

"A-abang~" Jinyoung udah gak bisa nahan tangisnya, badannya bergetar dan menangis sesenggukan.

"Ikut gue gausah ladeni tua bangka ini."

"Heh Yoongi, ora sopan Karo kakek yo! Jinyoung barang ora duwe roso sopan santun tarah Yo anak ha—"

"KAKEK!! GAUSAH NGEJELEKIN JINYOUNG KALO KAKEK GAK BISA INTROSPEKSI DIRI SENDIRI!" Yoongi berteriak lantang hingga urat di lehernya muncul karena emosi.

Yoongi berdecak kesal dan meninggalkan kakeknya, tak lupa Jinyoung ia ajak. Jinyoung berusaha menghentikan tangisannya, agar yang tak curiga. Tapi teriakan kakek dan Yoongi sangat keras mana mungkin tidak ada yang mendengar teriakan itu.

"Bulek buka cabang baru ya?"

"Hm, ini masakan buatan ibu lho gak pake jasa catering ataupun lainnya. Di jamin enak."

Yoongi tersenyum tipis melihat Jinyoung kembali ceria. Sayang? Ya sayang lah karena Jinyoung adik sepupunya sekaligus bestie nya Namjoon di sekolah. Tapi cuma jengkelin aja ini anak petakilan bett.

"Abang?"

"Hm?"

"Namjoon ada telpon kagak?"

"Jarang bet dia ngehubungin gue, mungkin persiapan ujian kali? Kan dia mau pulang, bentar lagi udah mau tahun baru. Mana ada anak itu kuat salju."

"Ya juga, eh salju ya? Minta Namjoon bungkusin ah~"

"Heh! Ngadi-ngadi lu yang ada di sita ama beacukai."

"Lah apa hubungannya dengan beacukai?"

"Yeu~ sekarang nih marak orang-orang beacukai nyita barang dari luar negeri karena kasus biaya pajak yang tinggi ngebuat orang yang bawa kagak bisa bayar."

"Oh~ baru tahu gue kalo barang masuk negara kita pake bayar pajak beacukai."

"Gue ama Namjoon sering beli dari luar negeri, sumpah ya pajak nya kagak ngotak. Gue beli action figur sama kaos basket Michael Jordan aja kenak pajak 5 jeti, padahal gue beli barang itu cuma 5 jeti. Auto bangkrut gue gini caranya."