Hujan di pagi hari ini membuat siapa saja jadi malas beraktifitas, termasuk Zetlyn yang kini sudah berada di dalam mobil bersama Kenzie dan juga Agatha. Gadis itu sebenarnya sangat malas untuk ke sekolah, namun hari ini terpaksa harus masuk karna beberapa minggu lagi ia akan menghadapi ujian kenaikan kelas.
"Sarapan dulu ya, Lin" ucap Kenzie yang sedang mengemudi mobil milik Zetlyn.
"Gue gak laper"
"Dari kemarin lo belum makan dan perut lo baru keisi minuman, yang ada nanti lo pingsan" sahut Agatha menambahkan. Namun Zetlyn tetap dengan keras kepalanya, ia hanya menggeleng sebagai jawaban.
----------
"Hai Linn.."
"Hai cantik.."
"Hai kak.."
Sapaan di sepanjang koridor terus menyapa Zetlyn yang berjalan bersama kedua temannya itu, tapi tak ada satu pun sapaan yang ia balas walau hanya dengan senyuman. Ia hanya terfokus ke depan memastikan tidak ada orang yang menghalangi jalannya.
"Syukurlah.." gumam seseorang yang memandang Zetlyn dari kejauhan.
Pelajaran kedua sudah habis dan bel istirahat sudah berbunyi. Zetlyn, Alexa, Kenzie dan Thania kini berada di pinggir lapangan menonton siswa-siswi yang sedang latihan Paskibraka dan juga Pramuka. Jangan tanya kenapa mereka berada disitu, itu semua pasti keinginan Zetlyn yang sangat random.
"Lin, di rooftop aja yuk, disini terlalu rame" ucap Thania yang di anggukan oleh Kenzie.
"Atau gak kita nyusul yang lain aja ke kantin" usul Kenzie namun Zetlyn hanya diam, dengan tatapannya yang kosong dan badannya yang lemas ia tak mau menjawab.
"Kalian kalo kamu nyusul yang lain duluan aja, biar gue sama Zetlyn diem disini, dia masih betah, jangan di ganggu" kata Alexa lalu Kenzie dan Thania mengerti, mereka pun tetap menemani Zetlyn yang dari pagi hanya bisa diam.
"Ekhem.. Kemana aja nih Duta TARUNA JAYA"
"Makin redup aja kayaknya, kalah sama THE DARK yang tiap harinya berwarna" sindir orang itu dengan tawanya.
Zetlyn masih terduduk menatap Sasa yang berdiri di hadapannya.
"Gak usah deketin Zetlyn!" ucap Alexa kepada Sasa.
"Kenapa? Ratu lo lagi stres ya? Banyak pikiran?" Sasa membungkukkan badannya agar wajahnya sejajar dengan wajah Zetlyn.
"Lemes banget, gak ada gairah hidup ya lo? Mending mati aja deh" lanjut Sasa dengan senyuman jahat.
"AAKKHH..!" teriak gadis itu karna rambutnya yang di tarik kuat oleh Daniel.
"Gimana kalo lo aja yang mati? Gue anterin deh" lanjut Daniel yang menyeret Sasa mundur ke belakang agar tidak mengganggu Zetlyn.
"Aww! lepas dong kak, sakit tau"
"Diem disini deh centil, gak usah ikut-ikutan" ucap Genta yang menarik baju Sasa.
"Ihh kak Kenan! Tolong aku dong!" Sasa ingin mendekati Kenan namun Kenan sudah melangkah mendekati Zetlyn.
Ia mengambil tangan Zetlyn yang lemas. "Kita harus ngobrol" ucapnya terdengar lembut.
Zetlyn menatap Kenan dengan tatapan sendu, hatinya masih sedih karna perdebatan kemarin dengan sang kakak. Ini lah kenapa Zetlyn terlihat tak bergairah hidup seperti yang di bilang Sasa tadi.
"Malem ini jemput gue, nanti Agatha yang kasih tau tempatnya" jawab Zetlyn lalu melepaskan tangannya dan beranjak bangun.
"Balik sama gue ya?" kata Kenan yang langsung di berikan tatapan tajam dari Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Teen FictionKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.