"Ma, pa, ade berangkat" pamit Zetlyn yang sudah beranjak dari tempatnya.
"Bawa mobil, de? Ga mau kakak anter jemput lagi?" tanya Arga karna belakangan ini kakaknya itu selalu mengantar dan menjemput Zetlyn.
"Udah di jemput" gadis itu pun menyalami tangan papa dan mamanya.
"Hah?! Sama siapa? Vano?" antusias Arga yang sangat penasaran.
"Bukan. Yaudah ade berangkat, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsallam" jawab kedua orang tuanya tapi tidak dengan Arga. Kakaknya itu malah berlari ke depan rumah mengecek siapa yang menjemput Zetlyn.
"KAKAKKK!!!" teriak Zetlyn yang juga berlari menyusul Arga membuat Helena dan Ferrel tertawa.
"Pagi-pagi udah bikin ketawa aja" ucap Ferrel yang menggelengkan kepalanya.
"STOOOPPP!!"
"NGAPAIN SIH? KEPO BANGET! PAGI-PAGI UDAH NGAJAK KEJAR-KEJARAN!" kesal Zetlyn yang menghalangi sang kakak agar tidak membuka pagarnya.
"Emang ga boleh?" Arga menatap Zetlyn tajam.
"Ga!"
"Udah, sana!" usir Zetlyn yang mendorong tubuh Arga.
"Kakak mau liat siapa yang jemput kamu!"
"Ga boleh! Sana ah ka! Ade mau berangkat!" kesal Zetlyn yang dengan sekuat tenaga mencengah Arga.
"Kaya kenal tuh suara?" batin Bryan yang mendengar pertengkaran itu dari luar gerbang.
"Yaudah iya-iya kakak ngalah. Sana berangkat, salam dulu" ucap Arga yang sudah memberi tangannya itu.
Zetlyn memutar bola matanya dengan malas lalu mengulurkan tangannya ke hadapan Arga, Gadis itu mencium punggung tangan sang kakak, dan sebaliknya, Arga juga mencium tangan Zetlyn. Sudah kebiasaan.
Motor Bryan sudah menjauh dari rumah Zetlyn, ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
"Motornya ga asing?" gumam Arga yang baru membuka pagarnya dan memandang kepergian sang adik yang sudah menjauh."Lin?" panggil Bryan di balik helm nya.
"Hm?"
"Tadi lo ribut dulu?"
"Iya"
"Sama siapa?"
"Kakak gue"
"Jadi dari tadi lo diem mulu itu mikirin itu?"
Bryan tertawa. "Iya"
"Kenapa emangnya?"
"Gapapa sih, kaya kenal aja suaranya"
"Pernah ketemu juga engga, sok tau ah lo!"
"Hah?" goda Bryan yang pura-pura tak mendengar.
"Lo ga pernah ketemu kakak gue kan, Bryan!" jelas Zetlyn sedikit ngegas.
"Hah? Apaan?" Bryan tersenyum di balik helmnya.
"BODOAMAT ANJING BODOAMAT!" seketika tawa Bryan sangat pecah terdengar jelas, membuat Zetlyn kesal sendiri.
----------
Kini motor Bryan sudah terparkir di parkiran sekolah. Zetlyn yang sudah menunggu, turun dari motornya hanya diam menatap Bryan yang sedang merapikan rambutnya.
"Ayo" ajak Bryan yang sudah merapikan penampilannya."Lama lo kaya cewek!"
"Siapa suruh nungguin gue?" tanya Bryan dan Zetlyn langsung meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Teen FictionKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.