68. RENCANA TERSEMBUNYI

105 6 0
                                    

Libur telah usai, hari ini adalah hari pertama kembali ke sekolah dan hari pertama menjadi kakak kelas tingkat akhir untuk Zetlyn dan teman-temannya.

Semua siswa-siswi berlomba memasuki gerbang sekolah yang sepuluh menit lagi diperkirakan akan segera ditutup. Mereka berkumpul disatu lapangan yang sangat luas untuk melakukan upacara bendera yang selalu dilakukan setiap hari senin.

Sudah hampir satu jam berjalan akhirnya upacara bendera pun selesai, siswa-siswi untuk kelas XI dan XII dipersilahkan untuk kembali ke kelas sedangkan untuk kelas X masih harus berdiam diri dibawah teriknya matahari karena mereka harus mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah terlebih dahulu.

"Semangat ya dede-dede gemes gue!" ucap Daniel yang memantau adik kelasnya itu dari pinggir lapangan.

"Pada gede ya, Nil" sahut Chiko membuat Genta tertawa pecah. "HAHAHA TOLOL!!"

"Apanya tuh yang gede?" tanya Bryan belaga bodoh.

"Badannya dong"

"Gue mau sikat yang mana ya kira-kira? Cakep-cakep deh"

"Mulai deh jiwa-jiwa pedofilnya memancar!" umpat Genta seraya menoyor kepala Chiko.

"Percuma sih kayaknya, banyak yang cakep juga tetep Zetlyn yang ada dihati gue" gumam Daniel membuat Kenan menatapnya.

"Ngomong coba sekali lagi?"

Daniel yang sadar pun langsung menutup mulutnya rapat-rapat. "Salah, maaf"

Bryan tertawa dibuatnya. "Masih aje lo, Nil. Move on, Nil move on"

"Tau lo! Kek gak ada yang lain aja. Mundur, Nil saingan lo temen sendiri" sahut Genta yang ikut mentertawai Daniel.

"Ah! Dah lah!" dengan wajah sedihnya yang dibuat-buat ternyata Daniel membuat Kenan ikut tertawa.

"Gue izinin lo buat kagum sama cewek gue, tapi buang muka jelek lo itu" ucap Kenan membuat Genta, Chiko dan Bryan tertawa serempak.

"Yeehh! Gue rebut nih" jawab Daniel seraya berkacak pinggang.

Kenan yang tertantang ikut meniru gaya Daniel. "Berani emang?"

"Ngga lah"

"Yah, bego!" umpat Genta yang masih dengan tawanya.

"KENAN! DANIEL! GENTA! BRYAN! CHIKO!!" teriakan menggelegar yang terkenal sekali disegala penjuru sekolah itu membuat mereka seketika diam membeku.

"Eh, anjing! Kabur! Kabur! Kabur!" seru Chiko lalu kelima pria tampan itu berlari sekencang-kencangnya menghindari hal-hal yang mungkin tidak diinginkan.

----------

"Kok masih hidup sih lo?!" ucap Sasa yang tiba-tiba menghadang Zetlyn dan Kenzie yang sedang melangkah ke arah kantin.

"Gimana sih Alexa nusuknya? Kurang pro deh"

"Heh! Diem ya lo kaleng rombeng! Ngomong sekali lagi gue robek mulut lo!" umpat Kenzie seraya menunjuk wajah Sasa dengan jari telunjuknya.

"Gue gak ngomong sama lo ya, Kenzie"

"Dih laga lo!! Maju sini, anjing!" Kenzie sudah selangkah maju namun badannya ditahan oleh Zetlyn yang terlihat masih tenang.

"Masih pagi ya nih, bangsat! Nyari gara-gara mulu lo centil! Gak ada kerjaan lagi apa?! Piket-piket kek lo sana, biar berguna dikit hidup lo!!"

"Kenzie.. Udah" ucap Zetlyn yang menenangkan.

"Kesel banget gue, Lin liat mukanya! Awas aja kalo sampe main jambak-jambakan lagi!"

"Idih.." ucap Sasa dengan tertawa meledek.

THE GENGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang