Sejak tadi sekolah sepi karna bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Tapi Zetlyn masih di sekolah, tak tahu niat nya apa untuk tetap tinggal di sekolah itu. Zetlyn keluar kelas, ia berjalan menuju perpustakaan di ujung sekolah sana.
"LIN!" teriak Vano membuat Zetlyn menoleh ke belakang dan menghentikan langkahnya.
"Lo belum pulang?" tanya nya basa-basi
"Keliatan nya?" Vano tertawa kecil dengan pertanyaan yang di berikan Zetlyn, seakan cowok itu tak bisa lagi menjawab.
"Lo mau balik sekarang?"
"Gue mau ke perpus" jawab nya seraya berjalan mendahului Vano.
"Ikut dong!"
Zetlyn memilih-milih buku, sedangkan Vano ia hanya mengikuti Zetlyn dari belakang.
"Nyari buku apa?" tanya Vano yang kini menjelajah buku yang di tata rapi.
"Gatau"
"Buat tugas Bu Sekar?"
"Hm" Vano mengangguk mengerti dan membiarkan Zetlyn fokus mencari buku yang di inginkan nya.
Zetlyn mengambil satu buku novel dan satu buku cerita yang tak tahu apalah judulnya. Ia memberi buku itu pada pengawas perpustakaan untuk di beri cap dan keterangan bahwa gadis itu meminjam buku.
"Bawa mobil ga?" Lagi-lagi Vano terus bertanya seakan tak ingin Zetlyn merasa bosan jika di dekat nya walaupun bagi Zetlyn ada tidak nya Vano itu sama saja.
"Bawa lah"
"Yah.. Ga bisa anter lo balik dong?" keluh nya dengan napas kecewa membuat Zetlyn menoleh sekilas.
"Pengen banget lo nganter gue balik. Kenapa?" tanya nya yang kini seakan sedang mengintimidasi Vano.
"Ga boleh soudzon, Lin. Niat gue baik"
"Siapa juga yang soudzon, geer lo"
"Baper" seraya mencolek pipi Zetlyn dengan tawa nya. Zetlyn di buat kaget karna itu, mereka belum berteman lama tapi Vano menganggap Zetlyn seolah-olah sudah sangat dekat. Padahal kan mereka baru kenal beberapa hari yang lalu.
"Romantis banget" ucap Kenan yang berdiri dekat motornya menyaksikan Zetlyn dan Vano berbincang-bincang sejak keluar dari perpustakaan tadi.
"Untung Daniel udah balik. Lo ga kasian sama dia yang suka sama lo, tapi lo malah asik-asikan sama cowo lain?" jelas Kenan yang menyenggol lengan Genta di sampingnya.
Zetlyn maupun Vano mereka tak menjawab, mereka hanya mematung di tempat memperhatikan keduanya dengan lekat.
"Lo anak baru ya? Yang bikin gempar satu sekolah ini kan? Yang katanya ganteng karna blasteran?" tanya Genta beruntun seraya memincingkan matanya pada Vano.
"Iya. Kenapa?" dengan datar nya Vano menjawab, membuat Zetlyn lagi-lagi harus menoleh pada cowok itu. Tadi Vano sangat ceria dan banyak ngomong, lalu ada apa dengannya sampai wajahnya yang terkenal banyak tertawa kini berubah menjadi datar?.
"Pinter juga lo gebet cewek. Tau aja yang cantik yang mana. Apa jangan-jangan ceweknya lagi yang keganjenan" ucap Genta tentu dengan nada nya yang menyindir.
"Baru kali ini ya gue liat cewek ganas jalan berdua sama cowok, tuh cowok ga tau apa gimana?" sambung Kenan membuat Genta tertawa.
Padahal di dalam hati Kenan ada perasaan yang kini tak bisa di jelaskan, tidak tahu perasaan apa."Bisa aja lo Lin milih nya. Padahal Daniel sama Kenan juga kan ganteng, kenapa lo malah nyuekin dan musuhin mereka sedangkan cowok kaya gini lo deketin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENGS
Genç KurguKisah geng badboy dan badgirl yang tak mau kalah saing, kedua geng inilah yang cukup di segani oleh setiap murid. Bisa di bilang mereka adalah musuh bebuyutan yang selalu membuat onar. Akan berujung seperti apa mereka akhirnya? Ntahlah.